Mohon tunggu...
Dewi Haroen
Dewi Haroen Mohon Tunggu... Psikolog -

Psikolog Politik & Pakar Personal Branding, Penulis Buku "PERSONAL BRANDING Kunci Kesuksesan Berkiprah di Dunia Politik", Narasumber media cetak/online, Radio & TV, Pembicara Seminar & Trainer, https://www.youtube.com/watch?v=oW1vuHKJ4iI http://www.dewiharoen.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sukses yang Bermula dari Menulis di Kompasiana

17 Februari 2016   21:54 Diperbarui: 14 Oktober 2017   18:54 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa 5 tahun lebih saya bergabung di blog jurnalis warga kompasiana yang didirikan oleh grup Kompas. Tak terasa pula 3 tahun lebih saya tidak pernah lagi menulis di blog saya ini. Kesibukan yang beruntun sejak awal tahun 2012  sebagai dosen, psikolog, trainer dan pembicara menyebabkan saya tak pernah menengok lapak ini. Tak terasa pula perjalanan saya sebagai penulis menapaki satu puncak kebahagiaan yang tak terkatakan saat buku perdana saya launching April 2014. Dan yang menerbitkan adalah PT Gramedia Pustaka Utama yang notabene dalam 1 naungan grup Kompas Gramedia dengan kompasiana.

 Dan perjalanan karir saya setelah itu melesat bak meteor dengan diundang menjadi narasumber di berbagai media sepertiTV, Radio, media cetak/online,seminar dan training. Saat ini saya dikenal sebagai psikolog politik dan pakar personal branding,penulis buku PERSONAL BRANDING Kunci Kesuksesan Berkiprah Di Dunia Politik. Jika anda ketik nama DEWI HAROEN di google maka akan berderet kabar berita tulisan foto dan apa saja mengenai kegiatan saya dalam 3  tahun terakhir. Sekarang saya sedang menyelesaikan buku kedua saya yang merupakan sequens dari buku pertama PERSONAL BRANDING.

Ya, kesuksesan yang saya capai dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama ini kesemuanya bermula dari menulis di Kompasiana. Mungkin admin dan pembaca tidak akan pernah tahu mengapa saya merasa lebih bersemangat menulis setelah bergabung dengan kompasiana? Karena tulisan yang saya posting di awal saya bergabung My Lovely Journey To Cape Town (South Africa) langsung menjadi Headlines. Waduuuh, hati saya berbunga bunga sekali saking senengnya karena tidak mengira bahwa tulisan berbahasa Inggris tersebut berkenan menjadi HL dipilih dari ribuan artikel yang masuk pada hari itu. Setelah HL yang pertama ternyata diikut oleh HL HL yang lain dan saya mendapat berbagai komentar yang positif dari teman-teman kompasianer lainnya.

Bergabung di kompasiana membuat saya banyak belajar dengan praktek langsung bagaimana membuat tulisan yang bagus dan menarik. Meski jujur saja sampai saat ini saya juga masih bertanya-tanya apakah tulisan saya sudah cukup bagus dan menarik hehe :D Adanya respon dan komen dari kompasianer lain dan melihat kompasianer yang sering HL menjadikan semangat menulis saya semakin tinggi. Terlebih lagi kalau ada kompasianer yang berhasil menerbitkan bukunya baik secara beramai-ramai ataupun sendiri, hal itu makin membuat saya bermimpi untuk suatu waktu mencapai hal yang sama meski tahun 2010 itu saya belum dapat bayangan sama sekali apa yang akan saya tulis dan bagaimana caranya.

Saya juga sempat beberapa kali menghadiri kopi darat atau pertemuan tatap muka dengan teman-teman kompasianer. Dan ternyata saya...tergolong kompasianer BERMUTU ASLI alias BerMuka Tua Asli..haha :D :D. Maksudnya disini saya adalah kompasianer yang umurnya senior meski dari pengalaman menulis masih tergolong yunior. Rata-rata kompasianer masih muda-muda bahkan ada yang seumur anak saya. Tak banyak kompasianer seumur saya yang mau kopi darat atau berkumpul dengan kompasianer yang masih muda tersebut.

Alasannya saya tidak tahu, tapi pengalaman tersebut membuat saya makin bersemangat bahwa usia bukan menghalangi untuk bisa mencapai impian yang tinggi. Terlebih lagi karena kompasianer yang muda-muda itu ternyata welcome banget dengan ibu-ibu estewe ini (:D). Saya mendapatkan pengalaman yang berharga dan menyenangkan dengan berbagi pengetahuan dan trik menulis dari mereka-mereka.Salut!

Namun entah mengapa meski sempat menulis beberapa kegiatan saya di HongKong Februari 2012, setelah itu saya benar-benar vakum menulis di kompasiana...sampai saya memposting tulisan yang anda baca ini. Tulisan terakhir Avenue of Stars Tanda Penghargaan Pemerintah Hong Kong Terhadap Pelaku Perfilman (25 Maret 2012) menjadi saksi bisu keheningan saya terhadap kompasiana. Kesibukan kerja yang begitu menyita membuat saya tak sempat menuangkan fikiran ke dalam tulisan. Tak hanya kompasiana, blog-blog pribadi saya yang lainpun tak pernah lagi saya sentuh!

1 1/2 tahun berlalu...entah awalnya dari mana saya dipertemukan dengan seseorang teman penulis yang mengelola komunitas penulis wanita. Saya diajak seorang sahabat yang juga sahabat penulis itu untuk menghadiri pertemuan komunitas tersebut. Ternyata mereka secara berkala menerbitkan buku bareng dengan 10-15 penulis. Saya tertarik dengan ide itu karena teringat dengan mimpi saya untuk menerbitkan buku yang tak kunjung terjelma. Saya tak tahu mau menulis tema apa karena lama tak bersentuhan dengan kegiatan menulis. Saya tak kunjung menemukan tema hingga akhirnya saya menemukan satu tema yang yang dianggap terlalu berat oleh teman penulis itu dan tidak cocok dengan tema buku keroyokan tersebut. Dia menyarankan saya untuk menerbitkan buku sendiri yang mana dia akan membantu dari hal editing.

Ya, memang pada tahun-tahun itu saya berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Tema buku yang akan saya tulis berkaitan dengan bahan ajaran mahasiswa yaitu bidang pengembangan sumber daya manusia. Saya ingin mengangkat tema tersebut karena saya anggap bermanfaat bagi orang banyak meski harus ditulis dengan gaya bahasa populer. Waktu-waktu itu saya sering memberikan training dan seminar di berbagai tempat dengan topik softskill dan pengembangan sumber daya manusia. Karena belum percaya diri untuk menulis solo, sayapun mengajak seorang rekan psikolog untuk bersama-sama menulis buku yang saya maksud tersebut.

Ternyata perjalanan untuk bisa menerbitkan buku tidak sesederhana yang difikirkan. Setelah sempat beberapa kali berganti judul dan bahasan ditambah perdebatan/perbedaan pendapat panjang dengan rekan psikolog dan teman penulis, akhirnya saya putuskan untuk menulis buku itu sendirian. 3 bulan lamanya saya berkutat dengan materi buku dengan meninggalkan semua pekerjaan saya sebelumnya demi penyelesaian penulisan buku perdana tersebut.

Pucuk di cinta ulam tiba...saat saya bersibuk diri tersebut ada seorang teman yang menawarkan bantuan untuk mengajukan naskah tersebut ke penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Kebetulan dia punya kenalan yang bekerja disana sebagai editor naskah buku yang akan diterbitkan. Alhamdulillah setelah melewati beberapa tahapan akhirnya pada akhir Februari 2014 naskah buku saya dianggap layak untuk diterbitkan segera mengingat PEMILU Legislatif 9 April 2014 sudah didepan mata. Prosesnya kemudian terjadi begitu cepat hingga saat launching 6 April 2014 yang berlangsung sukses dan meriah dengan kedatangan sebagian teman-teman kompasianer di acara tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun