Apakah kalian pernah mengetahui, bahwa retaknya keharmonisan keluarga bisa disebabkan karena komunikasi? Lalu seberapa penting sih komunikasi itu harus tetap dijaga? Dan bagaimana caranya agar komunikasi diantara kelaurga tetap berjalan dengan baik? Di Indonesia, retaknya hubungan keluarga kerap menjadi peristiwa yang mengkhawatirkan. Berbagai faktor berperan dalam menciptakan adanya emosional di antara anggota keluarga, dan salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya komunikasi yang efektif. Ketidakhadiran percakapan yang hangat dan saling pengertian sering kali menjadi benih dari kesalahpahaman, konflik, dan perlahan-lahan meruntuhkan fondasi keharmonisan keluarga. Sebelum kita ulas lebih lanjut, mari kita ketahui apa yang dimaksut dengan komunikasi terlebih dahulu.
Definisi komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya dapat dilakukan secara lisan atau verbal dan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi menurut Shanono dan Weaver, mereka mengatakan bahwa “Komunikasi itu adalah salah satu bentuk interaksi manusia yang dapat saling mempengaruhi satu sama lain, secara sengaja atau tidak sengaja atau tidak terbatas”. Dengan demikian, komunikasi dapat diartikan sebagai sarana utama untuk saling memahami makna, baik dalam diri kita sendiri maupun orang lain, serta memiliki pengaruh besar terhadap hubungan dan interaksi yang terjalin.
Didalam kehidupan kita, kita pasti memiliki keluarga. Keluarga adalah unit terkecil didalam kehidupan sosial bermasyarakat yang didalamnya terdapat kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap yang saling ketergantungan satu sama lain. Dengan demikian, didalam keluarga harus menjalin komunikasi yang baik antara satu sama lain agar tetap terjaganya keharmonisan yang ada pada keluarga. Salah satu kunci keluarga yang harmonis terdapat pada pengembangan komunikasi yang efektif. Dasar penting didalam keharmonisan keluarga ada pada komunikasi yang dijalin secara efektif. Karena, fungsi dasar keluarga dan kehidupan adalah proses interaksi yang terjadi didalam keluarga tersebut.
Menurut (Shen et al., 2017), dalam jurnal “Komunikasi Keluarga Sebagai Sarana Keharmonisan Keluarga” yang ditulis oleh Yulianti, Margaretha Tri Astuti, Laras Triayunda, komunikasi keluarga itu penting dalam menjaga hubungan keluarga dan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga. seperti kebahagiaan, kesehatan serta keharmonisan. Menurut Sari dalam (Windarwati et al., 2021), keharmonisan dalam keluarga tidak hanya terkait dengan hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak, tetapi juga mencakup hubungan yang baik antara sesama saudara serta antara orang tua dan pasangannya.
Tujuan komunikasi yang efektif adalah untuk menyampaikan makna, baik dari diri kita kepada orang lain maupun sebaliknya, dengan jelas sehingga dapat dipahami dan diterima sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan. Komunikasi yang efektif dapat berkembang jika seseorang memiliki keterampilan dalam komunikasi. Dengan demikian, komunikasi yang efektif dapat terjalain dalam lingkup keluarga. Namun, untuk membangun komunikasi yang efektif itu tidak mudah. Tidak semua orang mudah untuk melakukan komunikasi yang efektif karena setiap individu memiliki ciri pribadi yang tidak bisa dipaksakan.
Komunikasi yang efektif dapat dilakukan dengan beberapa poin yang harus dilakukan didalam keluarga agar terciptanya keharmonisan. Menurut Alo Liliweri mengutip pendapat Joseph A.Devito mengenai ciri komunikasi antar pribadi yang efektif, dalam (Novianti, sondakh, & Rembang, 2017) antara lain keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, kesetaraan.
- Keterbukaan, Keterbukaan didalam keluarga sangatlah penting. Karena keterbukaan atau kejujuran pada rumah tangga atau keluarga dapat meminimalkan terjadinya konflik (Salma, 2022). Keterbukaan juga dilakukan secara rinci dan jelas agar mudah dipahami.
- Empati, Dapat menyesuaikan diri pada situasi atau keadaan yang dihadapi oleh orang lain. Dengan contoh jika menjadi orang tua, kita tidak menginginkan lebih dari kemampuan anaknya.
- Dukungan, diantara keluarga saling memperlihatkan sikap yang mendukung dengan memunculkan sikap deskriptif bukan evaluatif, dan spontan bukan yang terstrategi.
- Rasa Positif, Setiap anggota harus memiliki perasaan yang positif terhadap dirinya. Perasaan ini dapat mendorong dirinya agar lebih percaya diri dalam berpartisipasi, menciptakan situasi yang kondusif untuk interaksi yang efektif
- Kesetaraan, kesetaraan yang dimaksut adalah adanya pengakuan secara diam-diam bahwa antara anggota keluarga saling menghargai, berguna, dan adanya sesuatu penting yang diberikan. Dengan begitu, komunikasi menjadi lebih efektif.
Beberapa poin diatas merupakan strategi yang dapat digunakan dalam komunikasi antar anggota keluarga agar tetap terciptanya keharmonisan. Dengan adanya strategi yang diberikan dapat digunakan agar tercapainya komunikasi yang efektif dan efisien yang dapat meminimalkan konflik yang ada.
Mewujudkan keluarga yang harmonis dan bahagia adalah impian setiap keluarga. Hal ini menjadi harapan bagi pasangan suami istri maupun anak-anak. Hubungan yang harmonis tercermin dalam hubungan yang dipenuhi cinta, kasih sayang, dukungan, dan perhatian. Sesungguhnya, nilai-nilai tersebut merupakan inti dari makna sebuah keluarga. Kondisi keluarga yang kurang harmonis dapat berubah jika adanya komunikasi yang efektif. Jika didalam suatu keluarga komunikasi yang dijalankan berhasil, maka itu adalah bentuk kesediaan setiap orang terbuka satu sama lain. Adapun aspek lain yang dapat meningkatkan keharmonisan keluarga, yaitu dengan kesejahteraan psikologis dan meminimalkan konflik.
Faktor-faktor yang memengaruhi keharmonisan keluarga harus benar-benar diperhatikan. Karena tercapainya keluarga yang damai, Bahagia, dan harmonis adalah suatu prioritas yang sangat penting. Maka hal yang perlu diperhatikan ada beberapa faktor, menurut (Yulianti, Yulianti, , & Triayunda, 2023) :
- Pemberian kasih sayang dan perhatian yang diberikan oleh seluruh anggota keluarga menjadi dasar untuk menciptakan hubungan yang harmonis. Dalam perkembangan keluarga, dengan adanya peristiwa keluarga. dengan adanya peristiwa tersebut dapat mencari penyebab dan akibat dari suatu masalah. Perubahan juga dapat terjadi pada masing-masing anggotanya;
- Pengetahuan, penambahan ilmu secara terus menerus tanpa perhenti pada perluasan wawasan adalah hal yang penting dalam kehidupan berkeluarga. Sangat penting untuk para anggota keluarga mengetahui perubahan yang terjadi pada anggota. Sehingga dapat mengantisipasi hal buruk di kemudian hari ;
- Pengetahuan semua anggota keluarga, termasuk kesadaran akan diri sendiri dan pemahaman yang mendalam tentang masing-masing individu, sangat penting untuk meningkatkan pengertian bersama;
- Setelah kesadaran diri tercapai, peristiwa didalam keluarga jadi mudah tersoroti. Masalah yang terjadi lebih mudah dipecahkan karena adanya latar belakang yang ditemukan sebelumnya dan dapat terselesaikan lebih awal.
Pastinya dalam membangun keluarga yang harmonis ada beberapa kendala atau hambatan yang terjadi. Mulai dari kebahagiaan, Kesehatan, dan faktor lainnya. Menurut (Awaru, 2021) dalam (Yulianti, Yulianti, , & Triayunda, 2023), pertengkaran didalam keluarga dapat muncul kapan saja, tetapi dengan komunikasi yang efektif dapat menjadi pemecah masalah yang konstruktif, dengan lingkungan yang lebih tenang dan mungkin berkembang. Semua orang pasti menginginkan keluarga yang harmonis. Mewujudkan keluarga yang harmonis diperlukan kerja sama antara anggota keluarga, terutama suami dan istri. Karena merekalah yang kelak akan membimbing dan memberikan panutan bagi keluarga lainnya.
Kesimpulannya, keharmonisan dalam keluarga dapat tercipta apabila setiap anggota keluarga mampu membangun komunikasi yang efektif. Meskipun hal ini mungkin terasa sulit, dengan komitmen, kesabaran, dan usaha bersama, komunikasi yang baik dapat terwujud, sehingga hubungan keluarga menjadi lebih erat dan harmonis. Karena penyebab retaknya keluarga ada pada komunikasi yang kurang efektif.