Maafkan aku Bu,
ketika egoisku melebihi manusia yang pernah ibu temukan..
karena saat ini yang aku punya hanya keinginan yang ingin aku gapai, walau mungkin kau lebih tau mana yang baik untukku, anakmu.
Biarkanlah aku,
Aku ingin bisa mengambil keputusan untukku, walaupun itu salah atau benar, aku akan belajar bertanggung jawab untuk itu. Menjadi  bahagia atau malah menjadi suatu resiko.
Inginku, ketika aku lelah dengan segala harapanku, kau muncul dengan harapan baru untuk ku bu.
Sekarang,
kau sudah membiarkanku, sesuai dengan inginku.
walaupun kau berusaha menarikku kembali, tapi selalu ku yakinkan untuk memenuhi inginku.
Ketika aku bercerita tentang seseorang yang aku agungkan, aku idolakan kepadamu, satu-satunya penghuni ruang sisi klasikku. maafkan aku ketika keberadaanmu terkadang tergantikan olehnya bu. Lebih merasa kehilangan ketika tidak ada 'dia'.. Egosinya aku.
Saat yang aku idolakan dihadapanmu, tidak mengidolakan aku lagi. Sakitkku melebihi apa pun. Yang tidak pantas untuk aku ratapi. Terlalu menyayangi, mencintai membuatku ke-terlalu-an terhadapmu. Maafkan aku bu.
Jakarta sudah mengubahku, lebih baik dan aku merindukanmu bu.
Berat kali ini, dimana saat ini aku lagi membutuhkan perhatian yang lebih, berasa jalan sendiri. Tapi quote orang bilang "you never walk alone". Sebagian dari yang aku planingkan mengalami abrasi plus pasang surut, selalu berharap tiada badai yang berarti.
Aku butuh lahan baru, untuk menumbuhkan akar ku yang baru,. Akarku terdahulu sudah dicabut, dan digantikan dengan penghuni baru. Doakan aku supaya bisa membeli pupuk baru, untuk menyuburkan lahan baru ku dan hasilnya bisa dipetik bila waktunya sudah tepat.
ya, Jakarta sudah mengubahku lebih baik..
dan Aku merindukanmu Bu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H