Hampir sebulan yang lalu saya mengalami batuk dan demam, gejala yang mirip jika terpapar virus corona yang menyebabkan penyakit covid-19.Â
Ketika saya ke puskesmas pun disarankan untuk tetap diam di rumah selama 14 hari, walaupun akhirnya hasil lab menyatakan saya mengalami gejala tipes.Â
Dan disarankan untuk rawat jalan saja. Lalu dokter juga menyarankan saya agar segera ke puskesmas atau RS jika tiba-tiba mengalami sesak nafas.
Kebetulan di tempat saya, saat itu juga sudah ada yang positif, ia adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI). PMI tersebut malakukan isolasi mandiri, belum seperti saat ini difasilitasi pemerintah daerah di penginapan atau di hotel serta diawasi oleh petugas kesehatan. Syukurnya saat keluarganya dites tidak ada yang positif.
Selama 14 hari saya memang mengikuti anjuran dokter untuk tetap berada dalam rumah, dan memisahkan diri dari anggota keluarga lain, walaupun saya tidak dites untuk memastikan terkena corona atau tidak, karena saat itu penjelasan dokter saya tidak kontak langsung dengan pasien positif ataupun datang dari wilayah zona merah.
Saat saya sakit, sering teman-teman bertanya, "bagaimana hari ini apa sudah baikan?", " Gejalanya seperti apa?", "Mengapa harus isolasi?" dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya. Lalu ketika saya mulai sembuh, dan muncul di depan rumah untuk sekedar menyapu dan membeli ikan di penjual ikan keliling, tetangga juga menjaga masih menjaga jarak.
Dan juga ketika seharusnya piket, banyak rekan kerja juga yang chat ke saya, "gak usah dulu ke sekolah, istirahat saja sampai benar-benar sembuh".  Bahkan anak-anak  saya juga masih agak ragu berinteraksi.
Apakah ini juga terjadi kepada orang lain yang mengalami gejala mirip covid-19? Mungkin saja iya, Saya sama sekali tidak merasa marah atau dikucilkan, hanya menganggap mereka waspada.Â
Di tengah pandemi seperti ini, semua orang menginginkan badannya tetap sehat, apalagi sulit mengenali orang yang terkena virus corona.
Selain orang yang mengalami gejala mirip covid-19, saya juga memperhatikan orang-orang juga sangat waspada dengan orang yang datang dari luar negeri, kalau di daerah saya sendiri PMI.Â
Ketika para PMI sudah mengkarantina diri selama 14 hari dan ingin kembali berbaur, orang lain menjadi cukup waspada untuk mendekat. Dan banyak PMI berkeluh kesah di media sosial kalau orang menjauh atau menjaga jarak dari mereka.