Jika menyebut kata Bali, dan membicarakan hal-hal mistis, yang terbayang pertama pastilah leak. Leak adalah hantu yang sangat ditakutkan di Bali, ilmu untuk mempelajarinya disebut ilmu pengleakan.
Ilmu ini dipelajari secara rahasia, maka jangan berharap jika datang ke Bali anda akan tahu dimana tempat belajar ilmu tersebut.
Baca juga: 4 Bangunan Mangkrak yang Sering Jadi Tempat Wisata Uji Nyali di Bali
Selain leak, hal yang sangat ditakutkan adalah "cetik". Cetik adalah racun mematikan yang diramu oleh seseorang yang telah mempelajari ilmu pengleakan tersebut.
Konon cetik dapat bekerja sesuai pesanan, bisa membunuh dengan cepat, atau yang pelan-pelan sembari memberi rasa sakit tersiksa pada korbannya.
Bisa dibayangkan jika cetik tersebut benar adanya, seseorang yang terkena pastilah akan kebingungan mencari obatnya karena di dunia medis mungkin tidak terdeteksi.
Racun gaib ini akan bekerja sesuai perintah majikannya, konon jika seseorang ingin mengirimkan cetik kepada target, bisa melalui media makanan, bukan berarti langsung membubuhkannya, namun secara gaib akan menuju makanan target, misalnya dalam wujud lalat, belatung dan lain sebagainya yang menghinggapi makanan.
Baca juga: Mati Lampu di Bali, Konon Waktu yang Tepat Mengintip "Leak"
Jenis-jenis cetik beragam, Jiwa Atmaja dalam bukunya Jejak Bhairawa menyatakan di Pulau Bali terdapat cetik yang dikenal bernama cetik crongcong polo, yaitu racun gaib yang membuat target sakit kepala tak terkira, mata merah melotot. Ini adalah racun terhebat, cetik krikan gangsa adalah racun yang dibuat dari perunggu yang biasanya bahannya dikikis dari gong.Â
Berikutnya adalah cetik gringsing adalah racun yang diramu dari kepiting yang bernama yuyu gringsing, dan yang ekstrim adalah cetik yang terbuat dari tulang manusia yang telah meninggal yaitu cetik jinten dan cetik badung yang terbuat dari air yang dikeluarkan mayat yang telah membusuk.
Baca juga: Selamat Valentin: Cerita Basur, Cinta Ditolak Peng-leak-an bergerak