"Inget, dimana-mana hidup cewek yang hancur bukan cowok," sebuah kalimat dalam cuplikan film Like&Share itu seolah relate dengan fakta yang ada di negara +62.
Iya, kan? sebagai perempuan, jaminan keamanan dan kenyamanan saat beraktifitas tentu idaman. Dua hal yang kadang masih sulit didapatkan di negeri ini.
Beragam kasus dengan korban perempuan dan anak muncul, bahkan hingga membuat geleng-geleng kepala. Karena kadang, pelaku dan korban adalah orang dekat.
Isu yang diangkat dalam film Like&Share, yaitu revenge porn. Banyak banget korbannya dan udah pasti perempuan yang kena. Itu baru satu isu.
Kasus lain yang membagongkan malah baru kejadian. Iya, saya merujuk kasus di NTB di mana puluhan santri jadi korban bejatnya pimpinan pondok. Padahal niat mereka hanyalah menuntut ilmu.
Belum lagi ada kasus KDRT, yang malah sang istri ditahan hanya karena melawan balik kekerasan yang dialami dari suaminya.
Dalam politik pun, perempuan acapkali jadi sasaran. paling hangat ya Selvi Ananda, istrinya Gibran Wali Kota Solo.
Entah gimana awalnya, mantan Putri Solo yang nggak banyak polah itu tiba-tiba saja jadi sasaran perbuatan kurang ajar netizen di dunia maya. Nggak perlu saya tulis latarbelakang si penyerang, carilah sendiri di media sosial burung biru.
Maka dari itu, bagi saya penting melihat sosok pemimpin yang pro terhadap perlindungan perempuan dan anak. Bukan pemimpin yang sekadar 'comforting' saat bertemu perempuan, tapi serius dalam memperjuangkan hak-haknya.
Sosok pemimpin seperti itu baru saya temukan dalam diri Ganjar Pranowo. Dan setelah saya telusuri, ternyata perlindungan terhadap perempuan itu bukan hanya statemen saja tapi dibuktikan dengan tindakan nyata.