Hari masih pagi, saat kami berpamitan kepada pemilik home stay di Ciboleger. Tujuan kami berikutnya, setelah kemarin menjelajah perkapungan Baduy Luar, adalah pemandian air hangat Batu Kuwoeng. Batu Kuwoeng (Batu Kuwung) sendiri merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Padarincang kabupaten Serang.
Perjalanan pagi dari Ciboleger menuju kota Rangkas Bitung kami lalui, ditemani udara sejuk yang menusuk kulit dan kabut yang menghalangi pandangan di beberapa tempat.Â
Beberapa kali kami harus menepi, untuk sekedar memandang lembah yang putih tertutup kabut. Bagi kami yang tinggal di perkotaan, pemandangan demikian sangatlah langka. Maka wajib kiranya merekam pemandangan indah tersebut. Menikmati keindahan alam membuat kita mengingat Sang Maha Pencipta, mengingatkan betapa kecilnya kita sebagai makhluk.
Kami menyempatkan sarapan bubur sebelum sampai kota Rangkas Bitung. Bubur ayam yang cukup lezat, ditambah sate hati ayam, usus dan telur puyuh. Segelas teh hangat tanpa gula menyempurnakan sarapan kami. Setelah selesai sarapan, kamipun melanjutkan perjalanan. Tidak sampai satu jam, rombongan kecil kami sampai  tujuan.
Untuk memasuki area pemandian dengan beberapa kolam, ada yang berair hangat dan berair biasa, dikenakan tarif sebesar Lima belas ribu Rupiah. Namun jika ingin menggunakan kamar mandi khusus, pengunjung membayar lagi dengan biaya sebesar  Empat puluh ribu Rupiah untuk kamar biasa, dan Enam puluh ribu rupiah untuk kamar VVIP.
Saya memilih duduk di sebuah saung dengan menyewa sebesar Lima belas ribu rupiah, tidak berbatas waktu. Kedua adik dan anak saya memilih berenang. Ada dua kolam yang bisa dipilih, kolam air biasa yang cukup dalam, dan kolam air hangat yang kedalamannya setinggi lutut orang dewasa. Sesekali sayapun meninggalkan saung untuk sekedar merendam kaki di kolam air hangat.
Di sudut area pemandian, terdapat sumur kecil yang merupakan mata air panas. Dari sumur tersebut air dialirkan ke bak penampungan, yang kemudian diteruskan ke kamar mandi khusus dan ke kolam air hangat.Â