Mohon tunggu...
Wislon Pardosi
Wislon Pardosi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tak Cukup Waktu untuk membicarakan masa lalu, selalu ada waktu utk membicarakan hal hal penting di masa depan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menjijikkan

3 November 2011   21:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:05 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyesal saya menyambangi kantor kalian siang tadi , saya datang untuk maksud yang sangat baik , karena saya sangat tau artinya kepatuhan dalam menyelesaikan kewajiban kepada Negara tercinta ini. Saya hanya perlu sedikit penjelasan sebelum kami menyelesaikan seluruh kewajiban kantor kami , karena kami tau jumlah yang harus kami selesaikan agak tidak normal dan hampir tidak mendekati dengan perhitungan kami, terlalu tinggi dari biasanya sekalipun dasar perhitungannya hampir tidak ada yang significan untuk mempengaruhi kewajiban yg harus kami selesaikan.

Melihat cara berpakaian kalian yang tampak sangat religius , dan kata kata yang selalu menyelipkan kata2 surgawi , bahkan nampak photo yang dipajang dengan atribut penganut yang taat , tetapi ternyata itu hanya simbolis belaka , karena faktanya isi otak dan hatimu tidak lebih dari Iblis yang haus dengan keserakahan.... Munafik.

Berhenitlah berpura pura , sadarlah dengan cara kamu berpakaian yang sok religius.. kembalikan harkat martabat ketaatanmu dalam menganut kepercayaanmu , jangan berlindung dibalik pakaianmu hanya untuk kemunafikan , layanilah setiap mereka yang memenuhi kewajibannya dengan hati dan senyum yang tulus , agar setiap mereka yang datang kepadamu menjadi ibadah yang akan mendekatkanmu kepada Tuhan mu sesuai dengan atribut yang kau gunakan. Sadarlah bahwa kantor dimana kamu mengabdi sudah sangat buruk citranya dimata masyarakat , karena faktanya kalian selalu melakukan hal hal buruk dengan mempertontonkan kemunafikan tanpa rasa malu.

Sadarlah.. bahwa kami memenuhi kewajiban kami bukan kepada dirimu tetapi kepada kepentingan Negara , kepentingan yang lebih luas , dengan ketaatan kami memenuhi kewajiban kami , kami berharap Negara akan dapat berbuat banyak demi terselenggaranya kesejahteraan bersama , semoga tikus seperti kalian tidak akan terlahir di Generasi yang akan datang . Hentikanlah kemunafikan kalian dengan atribut atribut yang kalian pakai .

Menjijikkan melihat semua yang kalian pertontonkan , sudahi keserakahan kalian , layanilah setiap anak bangsa yang ingin berbuat sesuatu terhadap Negara ini sesuai kemampuannya....

Kutuliskan untuk semua sahabat ;   Bahwa siang hari kemarin , saya menyesal mengunjungi tempat yang seharusnya menjadi tempat pengabdian , ternyata menjadi tempat keserakahan dan kemunafikan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun