Sebagai pencegahan penyalahgunaan digitalisasi, mahasiswa Fakultas Psikologi UM selenggarakan Psikoedukasi dengan tema "Bijak Bermedia Sosial" di SMP Negeri 24 Malang pada hari Rabu, 30 Oktober 2024. Perkembangan zaman turut membawa digitalisasi pada sebagian besar aspek hidup masyarakat, termasuk dalam konteks sosial melalui adanya media sosial yang begitu melekat pada keseharian. Sayangnya, digitalisasi media sosial tersebut seringkali dapat disalahgunakan oleh penggunanya, mengakibatkan pengguna terpapar berbagai dampak buruk mulai dari pergeseran ideologi ke arah negatif hingga munculnya kecanduan atau adiksi. Hal ini pun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada anak-anak usia remaja.
Berdasarkan hal tersebut, sebagai upaya prevensi untuk mencegah penyalahgunaan digitalisasi media sosial, memberikan bekal edukasi pada generasi muda, serta memperkuat penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka kemudian diselenggarakan Psikoedukasi dengan tema "Bijak Bermedia Sosial" oleh tim mahasiswa dari Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang di SMP Negeri 24 Malang. Psikoedukasi tersebut diselenggarakan oleh Charisma Septian Wiweka, Cut Fathinah Putri, Kharisma Nova, dan Wisnu Samodra, di bawah bimbingan dosen Ibu Dr. Hetti Rahmawati, S.Psi., M.Si., pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 2024. Satu kelas yaitu kelas 7B dengan jumlah 30 siswa ditargetkan menjadi peserta dalam psikoedukasi ini.
Dalam prosesnya, Psikoedukasi Bijak Bermedia Sosial di SMP Negeri 24 Malang tersebut terbagi menjadi beberapa sesi materi. Pertama, materi pengantar terkait media sosial disampaikan oleh Wisnu Samodra sebagai bekal awal pemahaman anak-anak sebelum memasuki penyampaian materi lebih lanjut. Kemudian, penyampaian psikoedukasi dilanjutkan oleh Cut Fathinah Putri dengan materi mengenai hoax dan pornografi di media sosial, sebelum kemudian dilakukan sesi break istirahat.
Pada sesi berikutnya, Kharisma Nova melanjutkan psikoedukasi dengan menyampaikan materi terkait cyberbullying yang dapat terjadi di media sosial. Setelahnya, Charisma Septian Wiweka turut memberikan materi mengenai bagaimana menghindari konten-konten negatif di media sosial. Terakhir, penyampaian psikoedukasi ini pun diakhiri dengan materi media sosial sebagai media pembelajaran oleh Wisnu Samodra. Dalam setiap sesi materinya, tim mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang memberikan penjelasan yang lengkap dan mendalam mulai dari pembahasan definisi, faktor, dampak, hingga bagaimana cara menyikapi masing-masing subjek materi yang ada.
Wisnu Samodra menjelaskan bahwa dengan pengukuran pre-test dan post-test yang diberikan secara general, kegiatan Psikoedukasi Bijak Bermedia Sosial ini cukup efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa-siswa di SMP Negeri 24 Malang. "Ada peningkatan skor pemahaman dari pre-test sebelum psikoedukasi diselenggarakan, menjadi lebih tinggi pada saat post-test setelah pelaksanaannya," katanya. Wisnu pun memaparkan bahwa selain terdapat peningkatan pemahaman pada siswa, dalam post-test yang diberikan didapatkan hasil bahwa setelah dilakukan psikoedukasi, siswa-siswa SMP Negeri 24 Malang mengaku lebih antusias dan siap bersikap bijak dalam menggunakan media sosial. "Hal ini menjadi dampak yang sangat baik karena selain peningkatan pemahaman, psikoedukasi yang dilakukan juga bisa meningkatkan motivasi dan inspirasi siswa yang terlibat."
Bu Fifi Suryani, S.Pd., guru Bimbingan Konseling (BK) di SMP Negeri 24 turut menanggapi perihal kegiatan psikoedukasi ini. "Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan ini sangat bagus dan bermanfaat untuk siswa. Materinya sangat related di kalangan siswa SMP yang masih membutuhkan arahan dalam bersosial media. Semoga ke depannya lebih banyak program seperti ini lagi," kata Bu Fifi menyampaikan kebersyukuran dan harapannya untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI