Lihatlah ulat yang berwarna hijau. Menempel di atas daun. Pemangsa pun seperti burung, nyaris tdk bisa melihatnya.
Lihatlah bunglon yang merayap dibatang pohon. Tubuhnya berubah jadi coklat menyerupai batang pohon. Siapa pun bakal sulit melihat keberadaannya.Â
Lihatlah gurita dengan tubuh elastisnya. Sehingga bisa meluncur lincah di lautan. Bahkan melengkapi dirinya dengan tinta hitam. Untuk menghindar dari pemangsa.
Tdk terlihat ulat yg ngeluh dengan tubuh hijaunya. Dan gak ada bunglon yg nyesel ganti warna terus setiap pindah tempat. Apalagi gurita yang demo karena tubuhnya selalu kenan tinta hitam. Hanya satu alasan yang membuat satwa menerima apa adanya dan terus beradaptasi. Yaitu bertahan untuk hidup.Â
Revolusi industri 4.0 tidak bisa di elakan. Dan juga bukan untuk di tolak, karena tidak bisa ditolak. Bukan pula utk dikeluh kesahkan apalagi di demo.Â
Sudah jadi tren zaman now. Lihat aja, dulu gerbang tol dijagain. Teller bank ada di setiap kantor cabang. Setiap lebaran berbondong - bondong borong baju di mall. Apa yang terjadi sekarang. Penjaga tol dikurangin, diganti e-tol. Teller bank sdh gak perlu banyak lagi diganti mesin ATM Setor. Gak perlu desak - desakan beli baju ke mall. Dari rumah aja baju yg mau dibeli dianterin.Â
Padahal banyak harapan yang digantungkan pada insdustri untuk menyerap lulusan SMK. Nanti yang ngisi lowongan penjaga tol dari SMK ya... Nanti yang jadi teller bank dari SMK ya... Tapi itu semua hanya akan jadi impian. Karena mesin sudah menggantikannya.Â
Kini saatnya SMK melakukan adaptasi. Melalui TOT Pengajar Produk Kreatif Kewirausahaan. Sebanyak 120 guru, kolaborasi antara guru produktif dan guru kewirausahan dipersiapkan untuk menghadapi tantangang Revolusi Industri 4.0.Â
Selamat berjuang rekan guru. Kita rapatkan barisan untuk mempersiapkan lulusan SMK yang kreatif, kritis, kolaboratif dan komunikatif.Â
Utk membekali anak didik kita. Supaya mampu beradaptasi dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0Â
Salam Inovasi Salam ImplementasiÂ