Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Yang di Belakang Mas Ibas

3 Mei 2010   11:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:26 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

meskipun mencoba mencari, saya tidak menemukan juga. padahal, upaya pencarian saya cukup panjang juga. setidaknya sebulan, sejak pak andi mallarangeng mendeklarasikan diri maju sebagai calon ketua umum partai demokrat. anda pasti tahu partai demokrat? ya, partai yang didirikan pak beye saat masih menjabat sebagai pembantu bu megawati soekarnoputri. saat itu pak beye menjadi pembantu dengan jabatan strategis yaitu menteri koordinator bidang politik dan keamanan. di sela-sela tugasnya yang saat itu sudah didampingi pak sudi silalahi, pak beye menggagas pendirian partai yang dipakainya maju melawan bu mega dan mempertahankan jabatannya. kembali ke pencarian saya. meskipun sudah membuka semua file, tidak ada satu pun file saya yang merekam lompatan pak andi. yang saya maksud lompatan adalah keberanian pak andi ingin menjadi demokrat satu seperti muncul salam setiap iklannya. setahu saya, selama lima tahun terakhir, pak andi mendekat dan kemudian mendapat jabatan di partai yang sampai sekarang dibina pak beye, pak andi tidak pernah tampak ingin menjadi nomor satu di partai demokrat. mungkin, masa kuliah pak andi di jogjakarta membuatnya berlaku seperti orang jawa saat ada di lingkungan pak beye dan keluarga besar cikeas. atau, pak andi mungkin sadar juga dengan kondisinya. berdasarkan pengamatan saya yang kerap meleset juga, siapa pun ketua umum partai demokrat, tidak pernah ketua umum itu berani menyebut sebagai demokrat satu. sebut misalnya pak subur budhisantoso yang pertama kali menjadi ketua umum dengan wakil ketua umum bu ani yudhoyono. kiprah pak subur yang kalem tidak pernah muncul. begitu juga ketika demokrat dipimpin kakak ipar pak beye yaitu pak hadi utomo. kiprah pak hadi utomo tidak pernah muncul juga. anda semua mungkin sudah tahu kenapa. namun, menurut saya, semua ketua umum partai demokrat ada di bawah bayang-bayang pak beye yang memang besar dan sentosa tubuhnya. karena pengamatan itu, saya kebingungan mencari jejak ketika pak andi mendeklarasikan diri ingin menjadi demokrat satu. pak andi pasti tidak akan menganggap pak beye angin lalu. lagi pula, kalau pak andi adalah demokrat satu, lantas pak beye demokrat berapa? bu ani demokrat berapa? mas ibas demokrat berapa? pertanyaan atas dasar kebingungan itu muncul di benak saya karena sepanjang kampanye demokrat dan pilpres 2009, pak beye, bu ani, dan mas ibas berturut-turut adalah adalah demokrat satu, dua, dan tiga. kemunculan ketiganya di setiap panggung kampanye menegaskan posisi mereka itu. pak beye ada di posisi paling depan diikuti bu ani dan mas ibas. selalu begitu di mana pun juga. termasuk tentu saja di makassar, kampung pak andi dan dua saudara lain yang ikut juga di tim hore pak beye. anda ingat kan saudara pak andi yang jadi anggota tim hore pak beye? dengan komposisi yang tidak pernah berubah seperti itu, di mana posisi pak andi? berdasarkan pengamatan dan rekaman saya, pak andi cukup tahu diri menempatkan posisi. tidak hanya ketika di panggung kampanye, pak andi cukup tahu diri ketika kampanye telah usai atau belum dimulai. di antara pak beye, bu ani, dan mas ibas, pak andi selalu memilih berada di belakang mas ibas. kalau dirunut nomor urutnya, setelah demokrat satu, dua, dan tiga, pak andi adalah demokrat empat. dalam posisi sebagai demokrat empat, pak andi pun tidak sendiri. rombongan besar tim hore ada berasama-sama dirinya dan tidak pernah sekali pun berniat maju. di antara rombongan besar tim hore itu adalah mas anas urbaningrum, pak marzuki alie, bu hartati murdaya po, pak hadi utomo, dan kadang-kadang bang ruhut sitompul. karena itu, mendengar deklarasi pak andi yang ingin menjadi demokrat satu membuat saya bertanya dan mencoba mencari jejaknya. sayangnya, jejak itu tidak ada. yang banyak saya dapat adalah foto yang saya bagikan ini. inilah posisi pak andi selama ini. salam posisi. [caption id="attachment_131579" align="alignnone" width="500" caption="pak andi selalu ada di belakang mas ibas dalam setiap kesempatan mengiringi pak beye kampanye. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun