Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Romeo India Satu: Banjir

23 Januari 2009   12:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:21 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_796" align="alignleft" width="298" caption="sedan pak beye diderek menuju istana, banjir 2008 (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] banjir memang bikin uring-uringan semua orang. tentu saja kadar uring-uringannya berbeda untuk yang langsung kena atau terimbas karenanya. banjir jakarta yang regularitasnya tidak lagi lima tahunan seperti pemilu membuat uring-uringan pak beye. uring-uringannya pak beye bukan karena istana negara tempat tinggalnya terendam luapan sungai ciliwung di sebelah utaranya lagi pula, dengan tingginya undakan menuju istana negara dan besarnya kapasitas mesin pompa yang ada di bawah tanah, istana tidak mungkin kebanjiran. hehehehe uring-uringannya pak beye pertama-tama karena istana dijadikan kambing hitam sistem buka tutup pintu air manggarai. menurut isu yang disampaikan pak beye, jika pintu air manggarai dibuka, istana akan kebanjiran. "tidak jelas isu itu. siapa yang menyebar isu itu," ujar pak beye. menurutnya, kalau istana negara harus kebanjiran untuk mencegah banyaknya rakyat yang menjadi korban banjir, hal itu tidak mengapa. duh mulia kan pak beye kita ini. hehehehe usai mendapat paparan mengenai kesiapan ahlinya banjir jakarta pak foke menghadapi banjir, pak beye meninjau posko penanganan banjir. di ruang pengendalian itu, pak beye menyapa para petugas yang bergantian bersiaga 24 jam. kepada para petugas ini, saya yang kerap was-was dengan banjir mengucapkan terima kasih. melihat handy talkie (hate) yang dipakai petugas untuk memantau ketinggian air, pak beye. melalui hate itu, komunikasi pak beye dengan para petugas penjaga pintu air dilakukan. pak beye ingin memastikan kesiagaan petugas penentu penanganan banjir di garis paling depan. "romeo india satu di sini. bagaimana kondisi ketinggian air di pintu air manggarai?" petugas di manggarai dengan sigap menjawab, "ketinggian dilaporkan pada posisi 770." "berarti sudah turun karena sebelumnya, saya mendapat informasi ketinggiannya mencapai 775," ujar pak beye dijawab singkat, ya. pak beye kemudian bertanya jumlah petugas penjaga pintu air yang dijawab empat orang bergantian bersiaga 24 jam. memompa semangat, pak beye memuji para petugas yang menjadi "penyelemat" banyak penduduk Jakarta dari banjir. "katulampa, katulampa. di sini romeo india satu. bagaimana kondisi di sana?" "sore ini masih aman dan normal. delapan enam. ganti," ujar petugas dari kejauhan. pak beye kemudian bertanya cuaca di bogor yang dijawab hanya mendung tipis merata. kepada lima petugas yang bersiaga 24 jam di katulampa, pak beye memberi semangat agar melaksanakan tugas sebaik-baiknya. "siap laksanakan," ujar petugas pintu air katulampa. setelah mendapat infromasi kondisi aman banjir dari pintu air manggarai, jakarta, dan katulampa, bogor, pak beye meninggalkan kantor dinas peu jakarta menuju istana negara. kondisi banjir yang surut membuat rencana inspeksi ke lokasi banjir dibatalkan. persiapan yang sudah dilakukan tidak mengapa dilupakan. menurut pak beye, berjaga-jaga untuk kondisi terburuk memang harus dilakukan, meskipun kadang kondisi lebih baik yang datang. romeo india satu kini tidak lagi uring-uringan karena membolehkan pintu air manggarai dibuka kapan saja. istana negara kebanjiran tidak mengapa atau tidak mungkin kali ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun