selain mendapati pusingnya staf urusan dalam yang bertugas mengumpulkan dan mengangkut koper anggota rombongan, ada hal menyenangkan setiap kali mengikuti kunjungan pek beye ke luar negeri. hal menyenangkan itu bukan terutama karena gratisnya biaya transportasi yang kalau ditotal bisa puluhan juta rupiah per orang. bukan pula terutama karena penginapan yang umumnya hotel bintang lima atau penginapan raja-raja seperti saat berkunjung ke kuwait atau uni emirat arab misalnya. bukan. hal menyenangkan yang saya syukuri adalah kebiasaan pak beye yang tidak pernah ditinggalkannya saat di luar negeri. tidak berbeda dengan kita-kita sebenarnya. ya. berbelanja. namun, bedanya, saat ke luar negeri, pak beye tidak sibuk berbelanja aneka rupa kebutuhan sebagai bukti telah ke luar negeri. selain tidak ada waktu, mungkin juga karena semua kebutuhannya sudah terpenuhi. lagi pula, siapa yang meragukan kalau pak beye memang kerap ke luar negeri. berbeda dengan kita, atau setidaknya saya yang harus mencari bukti-bukti telah berkunjung ke luar negeri. hihihihi. kebiasaan pak beye saya sebut menyenangkan karena memang seharusnya itulah yang dilakukan. dengan rombongan sangat terbatas dan tanpa pengawalan mencolok seperti di jakarta, pak beye keluar dari penginapan menuju toko buku kecil. saya pernah menyelinap ikut masuk bus saat tiba-tiba ada kabar pak beye akan ke toko buku saat menginap di emirate palace, abu dhabi. waktunya, mei 2006. benar saja. pak beye didampingi putra bungsunya mas ibas dan juru bicara kepresidenan pak dino patti djalal menuju ke toko buku di tepi jalan di abu dhabi. tidak banyak terlihat pengawalan apalagi peserta rombongan yang saya yakin punya kesibukan lain yang lebih menyita perhatian. di toko buku itu, pak beye didampingi mas ibas dan pak dino melihat-lihat buku lalu memilihnya beberapa. tiga keranjang disiapkan dan dibawa oleh petugas rumah tangga cikeas yang baik hatinya. sambil memerhatikan pak beye yang semringah di depan rak-rak buku, saya juga ikut memilih beberapa buku yang saya suka. setelah memilih dua buku, saya ambil keranjang. namun, petugas rumah tangga cikeas yang baik hatinya itu minta agar dua buku pilihan saya disatukan dengan buku pilihan pak beye dan mas ibas. jadilah saya bertambah senang. hahahaha. selain bisa menyelinap masuk bus rombongan yang minim pengawalan dan anggota rombongan, saya bisa dapat dua buku gratisan yang harganya lumayan. tentu saja lumayan untuk ukuran kantong saya yang paspasan. tentang dua buku yang saya pilih dan dibayar staf rumah tangga cikeas yang baik hati itu, lain kali saya ceritakan. karena kebiasaan pak beye yang mampir ke toko buku setiap kunjungan ke luar negeri, banyak sekali koleksi buku pribadinya di perpustakaan cikeas. terbayang sudah, berapa negara dikunjungi pak beye dan berapa toko buku yang didatanginya. mbak najwa shihab yang pernah mewawancarai pak beye dengan latar belakang rak-rak perpustakaan pernah bercerita kepada saya tentang banyaknya jumlah buku di cikeas. saya tambah senang mendengar cerita mbak najwa. selain gemar bermain gitar, mencipta lagu, dan bernyanyi, pak beye setahu saya juga gemar membeli buku, mengoleksi buku, dan pastinya membaca buku yang dibeli dan dikoleksinya. beberapa kali dalam pidato yang disiapkannya di istana, kutipan dari buku-buku bacaannya kerap disertakan sebagai bahan. untuk anda yang tidak tahu seperti apa pak beye keluar emirate palace tanpa banyak pengawalan dan peserta rombongan, saya bagikan foto-fotonya untuk anda. kali ini, kamera yang saya pake bukan kamera pinjaman kantor yang saat itu tengah ngadat karena sudah bekerja keras. masih tetap kamera pinjaman, tetapi saya meminjamnya dari juru foto pribadi pak beye yang sibuk mencari buku-buku kegemarannya. apa kegemaran anda? di tengah banyaknya persoalan yang tidak kunjung ada penyelesaian dalam kehidupan harian, menjalankan kegemaran pasti menyenangkan. begitu juga pak beye dengan kegemarannya di cikeas yang menyimpan banyak koleksi buku yang dibelinya untuk dibaca sambil sesekali diganggu cucunya yang ceriwis dan pasti lucu menggoda. salam gemar. [caption id="attachment_206260" align="alignnone" width="500" caption="pak beye menandatangi plakat yang disodorkan penjaga toko buku di atas buku "raksasa" andy warhol yang sedang diluncurkan. ada mas ibas di sana. (2006.wisnunugroho)"][/caption] [caption id="attachment_206264" align="alignnone" width="500" caption="pak beye didampingi mas ibas dan pak dino melihat dan memilih-milih buku di abu dhabi. (2006.wisnunugroho)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H