Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pak Bambang Selamat

25 November 2009   15:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:11 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_29720" align="alignnone" width="500" caption="satu jam usai bom kuningan, pak behade, pak syamsir, dan pak widodo menghadap pak beye. dari tiga pejabat ini, pak behade selamat (2009.wisnunugroho)"][/caption] ada tiga bambang. ketiganya tampil intens selama lebih dari sebulan terkakhir di panggung indonesia raya. ketiganya memang berada di posisi yang berbeda. namun, ketiganya selamat menurut saya. jika mengikuti sambil lalu saja hiruk-pikuk politik tanah air sebulan terakhir, anda pasti tahu tiga bambang itu. ya. pertama presiden kita, pak susilo bambang yudhoyono atau yang biasa dipanggil pak beye oleh petani peladang di cikeas udik pak mayar. kedua, kepala kepolisian negara kita, pak bambang hendarso danuri yang kerap disingkat sebagai behade oleh anak buah dan teman-teman wartawan di truno sana. ketiga, konsultan partnership for governance reform, pak bambang widjojanto yang biasa dipanggil pak bambang saja. untuk pak bambang pertama alias pak beye, selamat karena pidatonya tentang kemelut cicak versus buaya yang disiarkan langsung semua televisi di indonesia. meskipun pada awalnya banyak orang dibuat bingung, kejelian media memenggal pidato panjangnya yang dibaca melalui layar telepromter menyelamatkannya. tak perlu ke pengadilan, ujar pak beye dengan alasan solusi itu dinilai lebih banyak manfaatnya dibandingkan mudaratnya. tentu saja, cara yang ditempuh tetaplah mengacu kepada ketentuan perundang-undangan dan tatanan hukum yang berlaku. saya tidak boleh dan tidak akan memasuki wilayah itu. begitu ujar pak beye yang akhirnya saya tangkap juga pesannya setelah mendengar berulang-ulang dan mendapat pesan singkat dari pak denny indrayana. menindaklanjuti solusi pak beye ini, hari berikutnya, dewan kebijakan jabatan dan kepangkatan tingkat tinggi memutuskan mengganti kepala badan reserse kriminal mabes polri komisaris jenderal susno duadji. putusan yang diambil sehari setelah pak beye tampil menawarkan solusi ini menurut saya menyelematkan pak behade. tekanan masyarakat kepada polri sebagai institusi setidaknya surut karena salah satu tuntutan utamanya terpenuhi. saya tidak tahu apa yang kemudian dikatakan pak behade kepada pak susno saat sore hingga malam ini bertemu setelah pencopotannya. selain bersalaman, pasti pak behade menepuk pundak pak susno sambil menahan rasa sedih dengan mengatupkan bibir seperti kebiasaannya. setelah jelas solusi yang ditawarkan pak beye ditindaklanjuti pencopotan pak susno, pak bambang ketiga sudah pasti selamat juga. setidaknya, dua dari tuntutannya sebagai kuasa hukum pak bibit dan pak chandra terpenuhi. meskipun demikian, selamat kali ini adalah selamat antara karena masih banyak hal yang harus diselamatkannya. dengan solusi tidak membawa ke pengadilan dan pencopotan pak susno, penantian bibit dan chandra belum berakhir. kembalinya kedua pimpinan kpk ini ke kpk adalah akhir pertama dari episode cicak lawan buaya. untuk mencapai tujuan itu, jalan panjang masih harus dilewati. dibutuhkan selamat-selamat lain untuk mencapai tujuan itu. sambil memandang ketiga bambang itu, saya menilai, pak behade lah yang paling selamat di antara dua bambang lainnya. menjabat sebagai kepala polri sejak 30 september 2008, pak behade sebelumnya selamat dari pergantian anggota kabinet. padahal, dua pejabat lain yang mendampinginya saat menghadap pak beye usai bom meledak di kuningan 17 juli 2009 tak terselamatkan. anda pasti masih ingat kedua pejabat yang tidak selamat itu. ya, mereka adalah kepala bin pak syamsir siregar dan menko polhukam pak widodo as. kalau anda lupa, di atas saya sertakan foto mereka bertiga. salam win-win solution salam ksatria

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun