Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Old n New di Istana (Tahilalat)

13 Desember 2008   15:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:23 1413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_569" align="alignleft" width="300" caption="pak beye DENGAN tahilalat di dahi kanan yang menjadi ciri khasnya, 2006 (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_570" align="alignleft" width="300" caption="pak beye TANPA tahilalat di dahi kanan yang menjadi ciri khasnya, 2008 (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] tahun baru 2009 sudah ada di depan mata. banyak kenangan akan tertinggal dan hanya akan tinggal menjadi kenangan saja bersamaan dengan eksisnya masa lalu itu. ah..., itu dulu. itu kilah masing-masing dari kita atau setidaknya sebagian dari kita ketika masa lalu dicoba dikukluhkan eksistensinya di kekinian masa. apa masa lalu anda? apa yang akan anda tingalkan dan karenanya menjadi masa lalu untuk menyongsong tahun yang baru? masing-masing dari kita pasti berbeda. begitu juga dengan pak beye. meskipun tidak sama sekali baru, boleh lah kiranya di tengah suasana dunia yang tidak pasti dan tidak menentu ini (kaya pejabat aja), saya tilik kebaruan yang ada di istana. suasana old n new memberanikan saya bercerita sedikit tentang rekaman saya atas apa yang hampir setiap hari saya lihat dengan mata dan saya rekam dengan kamera. kamera pinjaman kantor tentunya. hehehehe. makasih pak jeo... . untuk yang tidak iseng (atau mungkin tidak kurang ajar ya? maaf karenanya) dan tidak senang dengan hal-hal yang tidak penting, kebaruan ini mungkin tidak terlihat nyata. tetapi di mata saya, kebaruan ini sungguh menggoda hati untuk memperbandingkannya. dua foto pak beye di atas mungkin bisa di-klik untuk dilihat gambarnya dalam ukuran yang lebih nyaman di mata. . dalam semangat merayakan old n new, saya hendak mengemukakan adanya hal lama dan hal baru pada dua foto itu. pak beye sejak dulu, oleh para pelukis wajah atau pembuat karikatur, dicirikan dengan tahilalat sebesar biji jagung di dahi kanannya. ukurannya kurang lebih sama dengan tahilalat di dagu ibu megawati soekarnoputri yang juga sudah terlanjur menjadi cirinya. . berdasarkan penglihatan dan rekaman kamera saya, sejak tahun baru 2007, tahilalat di dahi kanan pak beye sudah tidak ada. sejak itu dan hingga kini, dahi kakan pak beye terlihat halus tanpa ganjalan butiran hitam sebesar biji jagung di sana. tanpa tahilalat itu, penampilan pak beye terlihat lebih sempurna di depan kamera. . bukankah begitu juga pandangan anda? tentu saja pandangan anda boleh berbeda. . dengan penampilan baru itu, tahi lalat di dahi kanan pak beye kini tinggal menjadi masa lalu. ah, itu dulu... . pak beye memaknai tahun baru 2009 sebagai tahun pemilu. bagaimana anda memaknai tahun yang baru? apa old n new anda? . selamat ber-old n new

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun