Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Lapang Dada

24 Februari 2010   12:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:45 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

memang begitulah realitanya. pak beye sebenarnya tidak kaget karena lima tahun pertama di istana telah memberi pengalaman berharga. saya yakin, atas pandangan akhir sembilan fraksi apa pun bunyinya, pak beye lapang dadanya menerima. itulah realita politik di indonesia. koalisi cuma tercatat di atas kertas saja yang ditandatangani menjelang kekuasaan dibagikan di depan mata. soal apa yang akan dilakukan pak beye menyikapi laporan akhir sembilan fraksi dalam panitia khusus bank century, lebih baik kita tunggu saja. yang lebih awal akan terkena dampaknya tentu mitra koalisinya. siapa mereka? tentu saja partai golongan karya, partai keadilan sejahtera, partai persatuan pembangunan, partai amanat nasional, dan partai kebangkitan bangsa. terhadap mitra koalisi yang sebenarnya kelakuannya sama saja sejak pak beye ada di istana di periode pertama, pak beye tampaknya tetap pede saja. bukan karena menyepelekan peran parlemen yang memantau pemerintah. tetapi karena dukungan untuk pak beye tidak sedikit juga. berpatokan pada hasil pilpres 2009, pak beye mendapat 60,80 persen suara pemilih yang jumlahnya setara dengan 73.874.562 orang. apa coba yang kurang? memang, sejumlah pemilihnya berkurang karena kecewa. tetapi belum juga ada data tentang jumlahnya. jadi, santai saja dan gunakan saja data lama untuk mengklaim dukungan penumbuh pede dan menepuk dada. tentang bagaimana caranya, bang ruhut telah mencontohkannya. lagi pula, di samping mereka yang kecewa, banyak juga yang setia. bahkan, karena mendapati yang kecewa, yang setia kerap menunjukkan kesetiaannya dengan membabi buta. sah-sah saja termasuk yang sesumbar menyerahkan leher dan daun telinga segala. untuk mengenang yang setia, saya bagikan kepada anda satu foto dari surabaya. lokasinya masih sama di stadion 10 nopember tambak sari. sekali lagi, saya tidak tanya namanya. bukan karena malas, tetapi karena saya terperangah melihat apa yang ada di dada lapangnya. karena itu, saya yakin, pak beye tetap pede meskipun kembali mendapati mitra koalisi yang kelakuannya tetap sama dan sudah terduga. lima tahun pertama di istana tidak kurang memberi pengalaman bagi pak beye yang saat ini kembali ada di istana. bagaimana menurut anda? salam lapang. [caption id="attachment_80858" align="alignnone" width="500" caption="pak beye dan demokrat yang didirkan dan dibinanya sampai saat ini tergelar di lapangnya dada pendukung setia. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun