Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kembalinya Lexus ke Istana

18 Februari 2009   12:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:19 1919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_1115" align="alignleft" width="204" caption="pak ical suatu masa ketika masih terkaya pincang kakinya (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] ini mungkin kabar atau sinyal baik untuk anda. kabar baik ini terutama untuk anda pemegang saham bumi atau saham grup usaha bakrie. bukan soal angka-angka yang naik turun tak terduga di pasar bursa. kabar atau sinyal baik ini muncul di istana. setelah sejak september 2008 lalu tidak muncul, lexus bernomor polisi ri 13 kembali masuk istana. penumpangnya sudah kita ketahui semua. ya, dia adalah aburizal bakrie atau biasa dipanggil pak ical. sedan lexus itu mengiringi sedan baru dan jeep mercedes benz baru (masih dengan stir kiri) presiden saat kunjungan kerja ke kerawang pekan lalu. sebagai menteri koordinator bidang kesejahteraan rakyat, bersamaan dengan predikat barunya sebagai orang terkaya akhir 2007, pak ical menggunakan nomor polisi ri 13. saya tidak paham dasar alasannya. saya hanya menerka berdasarkan pemahaman umum kita tentang angka 13 yang katanya sial artinya. mungkin, menjadi orang terkaya di indonesia saat menjabat sebagai pembantu pak beye adalah sebuah kesialan. itu perkiraan saya. sebelumnya nomor ri 13 tidak pernah digunakan di istana. sebelum dinyatakan sebagai orang terkaya di indonesia, nomor polisi kendaraan pak ical adalah ri 14. ah, sudahlah. apalah artinya sebuah angka jika tidak terkait langsung dengan penghasilan kita. hehehe. kembali ke lexus. sebagai orang terkaya, pak ical mungkin ingin terlihat berbeda di antara kumpulan 36 pembantu di istana. karena itu, selain memakai lexus, pak ical kerap memakai secara bergantian toyota alphard dan nissan president. saya yakin itu semua pasti miliknya. sedan dinas toyota camry memang tetap diterima. tetapi, amat jarang digunakan sejak awal dijatahkan. toyota camry itu baru terlihat ajeg digunakan sejak krisis keuangan global merontokkan saham-saham di pasar bursa. sebelumnya, pak ical adalah orang terkaya di indonesia. majalah forbes yang menghitung kekayaannya. pak ical sendiri saat tengah berada di hotel four seassons jimbaran, bali, awal desember 2007, hanya tertawa mendengar hitungan itu. itu hanya hitungan di atas kertas, katanya. soal ajeg dipakainya sedan dinas toyota camry saat krisis mendera, mungkin pak ical ingin menunjukkan keprihatinanya. pak ical mungkin juga ingin berbela rasa dengan orang-orang dalam kumpulannya yang juga merugi karena rontoknya harga-harga saham perusahaan dalam grup usahanya. sebagai mantan orang terkaya di indonesia, tidak mungkin kan alasan tidak digunakannya lexus selama lima bulan karena ingin berhemat semata. kita berpikir positif saja seperti dianjurkan banyak dari pejabat-pejabat kita. kita juga berpikir optimis saja seperti dianjurkan mereka. anjuran berpikir positif dan optimis itu didengung-dengungkan para pejabat dan yang bermental pejabat karena menurut mereka tampaknya hanya ada dua kategori saja dalam melihat realita. hitam-putih. negatif-positif. pesimis-optimis. padahal, di terhadap sebuah realita, banyak kategori yang bisa muncul di sana. di antara hitam dan putih saja, ada banyak sekali pilihan warna. begitu juga seterusnya. bersamaan dengan kabar atau sinyal baik lewat kembalinya lexus pak ical di istana, anda boleh lega. bisa jadi, pak ical sudah melihat tanda akan kembali membaiknya saham-saham perusahaan dalam grup usahanya. hayo, siapa mau membantu pak ical ajeg menggunakan lexusnya di istana? atau jangan-jangan anda lebih rela camry yang lebih kerap digunakan pak ical ke istana. toh, sekaya apapun, statusnya hanya pembantu. bagaimana menurut anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun