terusik juga batin saya. beberapa hari lalu sebenarnya mulainya. namun, baru kali ini saya bisa bagikan kepada anda. sekali lagi, ini bukan hal penting. batin saya terusik setelah mendapat komentar informatif dari mas cupi valhalla di postingan saya tentang gerahnya pak ical. postingan itu saya unggah dua hari setelah peristiwa yang ditangkap kamera juru foto pak beye. peristiwanya mungkin anda sudah tahu semua. ya. soal cium tangan kepala negara oleh ketua persatuan wartawan indonesia. hmmm, sebagai wartawan, meskipun tidak masuk blok mana-mana, saya merasa terusik juga. kok bisa seperti itu cium tangannya? saya lantas bertanya kepada juru foto pak beye yang memotretnya. katanya, aksi cium tangan serupa selalu dilakukan saat keduanya bersua. jadi, cium tangan seperti yang kemarin ramai dibicarakan itu bukan kali pertama. saya sendiri pernah bertemu pencium tangan sekali saja. saat itu pak beye sedang ke malaysia dan singapura. apakah ada hubungan keluarga? kata juru foto pak beye, tidak ada. hmmm, berarti memang murni hubungan yang dibangun karena hal di luar hubungan keluarga. tetapi kenapa juga cium tangan itu dilakukan berulang-ulang di hampir setiap pertemuan? lima tahun main ke istana membuat saya merasa, pak beye bukan seorang yang bermental feodal. karena tak bermental feodal, saya merasa pak beye tidak nyaman juga dicium tangannya seperti itu. apalagi oleh orang yang bukan anggota keluarga. kalau anggota keluarga atau orang yang sudah dianggap sebagai keluarga, saya tidak mempersoalkan cium tangannya. untuk hal ini, saya punya fotonya. kepada anda, saya bagikan saja. semoga anda berterima. salam setara. [caption id="attachment_77696" align="alignnone" width="480" caption="ketua pwi mencium tangan pak beye dengan dahinya sambil menundukkan separuh badannya. matanya terpejam sementara pak beye entah menatap apa. (2009.abrorrizky)"][/caption] [caption id="attachment_77699" align="alignnone" width="474" caption="pak sudi yang sudah diaggap sebagai keluarga mencium tangan pak beye dengan hidungnya saat acara sungkeman di istana merdeka. (2005.wisnunugroho)"][/caption] [caption id="attachment_77702" align="alignnone" width="500" caption="rakyat di medan yang mengidolakan pak beye mencium tangan dengan dahinya. pak beye seperti biasa tidak rela karena memang tidak nyaman sepertinya. lihat, tangan pak beye berusaha ditarik dari genggaman pengidolanya. (2009.wisnunugroho)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H