Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gerbong Pak Boed

10 Agustus 2009   07:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:51 5997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_3115" align="alignleft" width="500" caption="nama pemesan gerbong untuk pak boed, pak rizal mallarangeng (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption]

bersamaan dengan transisi pemerintahan, kantor pak kalla di jalan medan merdeka selatan berangsur sepi dan nyaris tidak ada lagi kegiatan selepas petang. sebaliknya, kantor pak boed yang ada di jalan teuku umar berangsur ramai dan makin banyak kegiatan selepas petang.

sebagai wapres yang siap pulang kampung seandainya mahkamah konsitusi meneguhkan putusan komisi pemilihan umum, pak kalla memang tinggal menghitung hari saja. untuk itu semua, pak kalla tampaknya sangat siap. kalla tower di jalan dr sam ratulangi, makassar siap jadi markas perjuangan selanjutnya. awal tahun 2010, pak kalla sudah akan berkantor di gedung berlantai 14 itu.

sebaliknya juga demikian. pak boed yang terus menanjak karirnya di pemerintahan juga sudah siap menjalani hari-hari yang telah dibayangkannya ketika mendapat tawaran dari pak beye untuk menjadi wapresnya. di ruangan rumah yang dijadikan tempat bravo media center berkantor, pak boed menyusun semua rencana. tentu saja, atas perintah pak beye yang memberinya percaya. anda tahu bravo media center kan? sepanjang pemilu 2009, kendali pencitraan dan kampanye pak beye dikelola dan dikendalikan dari bravo media center. pak choel yang menjadi konsultan kampanye pak beye juga berkantor di bravo media center.

kembali ke kesibukan pak boed akhir-akhir ini menyiapkan transisi pemerintahan. tugas pak boed tentu saja tidak ringan. terlebih, tuntutan masyarakat makin tinggi dengan derajat kesabaran yang terus berkurang. janji-janji kampanye yang akan berfokus pada perbaikan kesejahteraan pasti akan terus dipertanyakan sepanjang lima tahun perjalanan. untuk itu, pengelolaan program, proyek, dan siapa yang akan mengendalikan menjadi sangat menentukan. dua bulan ke depan, sementara pak beye disibukkan dengan urusan pemerintahan, pak boed akan memegang peranan.

sambil membayangkan sibuknya pak boed yang tentu saja banyak sekali mempunyai teman, saya hendak berbagi kepada anda semua tentang pengalaman berada dalam satu gerbong dengan pak boed dan rombongan. foto-foto lama memang. tetapi dari dari gerbong itu semua berawal dan terus berjalan sampai sekarang.

saya hanya berharap agar gerbong itu selamat sampai di tujuan sepanjang lima tahun mendatang yaitu peningkatan kesejahteraan. ya, kesejahteraan untuk rakyat kebanyakan bukan segelintir rakyat yang senang menempel dan menjadi benalu atau parasit pada pemegang kekuasaan.

semoga rakyat indonesia makin maju, mandiri, dan sejehtara lima tahun mendatang.

[caption id="attachment_3083" align="alignnone" width="500" caption="pak boed mendapat telepon dari pak beye sesaat sebelum gerbong kereta parahyangan bergerak menuju bandung (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_3099" align="alignnone" width="500" caption="pak geem sibuk dengan laptop dan naskah pidato untuk melepas pak boed ke pasar ternak (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_3100" align="alignnone" width="500" caption="petinggi media massa dalam gerbong pak boed menuju bandung. ada mbak ayu utami di belakang (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_3101" align="alignnone" width="500" caption="gedung indonesia menggugat bandung, tujuan perjalanan pertama pak boed ke bandung (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_3102" align="alignnone" width="500" caption="pak boed mendapat cinderamata usai pak geem berpidato melepas pak boed (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_3109" align="alignnone" width="500" caption="pak boed, bu hera, pak ichsan, pak chatib, dan mbak dana berdiskusi di awal perjalanan (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_3110" align="alignnone" width="500" caption="pak faisal minta maaf karena datang terlambat ke gedung indonesia menggugat meskipun telah naik ojek (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun