Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cikeas Pukul Empat Sore

8 Juli 2009   10:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:58 4304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

cikeas pukul empat sore. wajah-wajah ceria menyembul dari wajah-wajah lelah. ucapan selamat antarsesama anggota tim sukses dan yang tiba-tiba merasa jadi tim sukses saling diberikan.

di depan gerbang pendapa cikeas, truk pengangkut alat pesta tiba. tiga orang pekerja menurunkan peralatan pesta yang disewa. nama perlengkapan alat pesta yang disewa seperti tertera dari tulisan di truk itu adalah "tri".

di dalam pendapa, petugas makanan mengangkut alat-alat makan yang sudah terpakai dan kotor. alat makan dan tentunya, makanan baru segera dikirim.

sejumlah orang yang selama ini ada di belakang pak beye sebagai tim hore muncul satu per satu. terlihat pak muhaimin iskandar, pak lukman edi, pak lukman hakim saifuddin, pak roy bb janis, pak eross djarot, dan banyak lagi yang lain.

ada juga di antara kerumunan itu pak heru lelono, pak yahya sacawirya, pak ramadhan pohan, pak totok, bu hartati murdaya, pak hatta rajasa, dan anggota tim hore lain yang buanyak jumlahnya.

tidak ketinggalan tentu saja staf dan anak buah pak choel mallarangeng yang buanyak juga jumlahnya. ya, staf foxindonesia, konsultan kampanye pak beye.

keriaan paling segar memang terpancar dari wajah-wajah staf pak choel yang sejak pukul 14.30 mendesain jumpa pers pak beye atas jalannya pilpres.

di tengah keriaan itu, wajah-wajah lama yang melekat dengan pak beye jauh sebelum 2004 juga tiba. di bandingkan wajah ceria, wajah keheranan muncul dari mereka.

salah satu purnawirawan tentara mantan gubernur akabri yang postur dan penampakannya mirip sekali dengan pak beye menghampiri saya. keheranan diujarkannya atas apa yang terjadi di depan pendapa.

purnawirawan tentara yang menjadi staf khusus pak beye itu sambil tersenyum bicara soal keringat orang-orang yang sedang mabuk kemenangan dan banyak berkoar-koar di depan kamera.

saya tersenyum karena jujur saja kedinginan di bawah tenda pendapa cikeas yang banyak pendingin udaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun