Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

999

6 September 2010   01:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:25 2395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

awalnya memang tidak terencanakan. namun, karena kebetulan itu sepertinya bagus juga, maka kebetulan itu dimasukkan dalam perencanaan. bukan saya yang merencanakan. pertama-tama yang merencanakan adalah kang pepih nugraha yang telah berlelah-lelah mengumpulkan tulisan tidak penting tentang pak beye dan istananya di kompasiana. ketika rencana itu disampaikan kepada saya, saya hanya tersenyum karena tidak percaya tulisan tidak penting kok dibukukan. ketika untuk kedua kalinya rencana itu disampaikan, perhatian saya terpecah. saya sudah harus pindah tugas ke jogja. ya, akhir september 2009, sekitar sebulan sebelum pak beye dan pak kalla mengakhiri tugasnya. saya baru menaruh perhatian ketika untuk ketiga kalinya, kang pepih mengutarakan rencananya. saat itu, kang pepih datang ke jogja tempat saya bernyaman-nyaman dengan sepeda lipat tunggangan saya. melihat tiga buku sebelumnya yang sudah terbit dari kompasiana yaitu tulisan pak ceha, pak pray, dan mbak emel, saya mulai berpikir tentang rencana kang pepih. begitu awalnya. karenanya, ketika banyak orang memberi selamat, saya arahkan selamat itu ke kang pepih dan tim di belakang yang berlelah-lelah untuknya. saya sendiri bahkan tidak keluar apa-apa karena mengerjakan semua sambil tetap melaksanakan tugas harian dan kegemaran saya bersepeda. karena itu, mendapati buku kedua dari tetralogi sisi lain sby berjudul pak beye dan politiknya terkirim di kantor saya di jogja, syukur yang pertama-tama mengemuka. setelah syukur, saya membuka halaman demi halamannya buku pak beye dan politiknya. lebih tebal dari buku pertama dan bisa berdiri dengan tegaknya. sesuai rencana semula, sampul dibuat lebih berwarna. biru adalah warna utamanya. saat semalam saya membaca bukunya setelah bersepeda, saya tersenyum di akhir halamannya. mungkin kebetulan mungkin juga direncana. halaman yang memuat tulisan saya berjumlah 432. anda tahu kan jumlahnya dan bagaimana membacanya dari sisi lain? kebetulan juga atau memang direncanakan entah oleh siapa, waktu edar buku pak beye dan politiknya secara meluas terkait angka sembilan. meskipun di beberapa gramedia buku pak beye dan politiknya sudah erar, peredarannya secara meluas baru akan terjadi tanggal sembilan bulan sembilan. pada tanggal itu, selain pak beye berulang tahun, partai demokrat yang didirikan dengan 99 anggota awal memperingati ulang tahunnya ke sembilan. saya tidak tahu kapan ulang tahun ke sembilan partai demokrat dirayakan. tanggal sembilan bulan sembilan pasti tidak mungkin karena bersamaan dengan takbiran. seperti kebiasaan sebelumnya yang selalu terkait dengan sembilan, saya mengusulkan tanggal 18 september atau 27 september. fox indonesia yang untung banyak setahun yang lalu pasti rela menyiapkan. sambil menunggu ulang tahun partai biru yang didirikan pak beye sembilan tahun lalu, buku pak beye dan politiknya hadir. saya yakin, banyak cara bisa dipilih untuk merayakan ulang tahun apalagi untuk partai politik pemenang pemilu yang sekarang menjadi partai penguasa. di tengah banyaknya cara itu, saya menawarkan cara tidak penting untuk merayakannya. itu juga kalau anda mau tentunya. di gramedia, pak beye dan politiknya dapat dibaca. sebelum anda kecewa, sejak awal saya sampaikan, sama seperti buku pertama (pak beye dan istananya), buku kedua berisi hal-hal tidak penting terkait pak beye dan politiknya. sambil menunggu anda ke gramedia, saya mau ke jakarta. mbak najwa shihab di metrotv sudah menunggu saya. salam tidak penting. [caption id="attachment_250374" align="alignnone" width="500" caption="inilah penampakan sampul depan dan belakang buku pak beye dan politiknya. yang garap mas bayu teman saya bersepeda. (2010.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun