Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pak Kalla Hadapi Massa-lah

12 Juli 2010   11:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:55 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

meskipun awal juli bertemu di bandar udara soekarno-hatta saat saya hendak ke medan, kerinduan sekadar mendengar pidato atau mengikuti kegiatannya tiba-tiba menyergap saya. ya, pak kalla. terakhir saya mendengar dan melihat kiprahnya adalah saat sejumlah tabung gas di rumah-rumah warga meledak. untuk pokok itu, secara khusus, pak kalla menulis di kompasiana. senang melihatnya tampil ke muka saat para pejabat yang harusnya bertangung jawab entah ke mana. mungkin mereka yang harusnya bertanggung jawab dan tampil ke muka sedang sibuk. kita paham tentunya dengan banyaknya masalah negara yang harus dipikirkan. salah satunya tentu saja tidak kunjung majunya persepakbolaan indonesia. bersamaan dengan momentum piala dunia, meratapi masalah sepakbola memang lebih tepat waktunya. karena itu, tidak masalah juga bagi saya kalau digelar acara nonton bareng final piala dunia di tengah teror tabung gas. saya yakin, akan banyak inspirasi muncul dari drama final piala dunia. saya yakin juga, inspirasi itu akan menjadi bahan analisis serba canggih untuk melihat permasalahan sepakbola di indonesia. saya yakin juga, analisis serba canggih itu akan bisa memajukan sepakbola di indonesia. kalau pun belum bisa mengirim tim nasional ke piala dunia, setidaknya bisa berlaku seperti negara yang tim nasionalnya melaju ke final piala dunia. persiapan memang harus dilakukan untuk hal-hal kecil juga. nonton bareng misalnya. kembali ke pak kalla. bersamaan dengan demam piala dunia, pemerintah memutuskan kenaikan tarif dasar listrik. untuk timing ini, saya menilai, para pengambil kebijakan belajar dari pak kalla. tentu saja, penilaian saya bisa keliru. karenanya, jangan mudah percaya. anda punya hak untuk menilai juga. tentu saja berdasarkan pengalaman dan pencerapan indera anda. cara-cara memanfaatkan "kelengahan" rakyat yang tengah menonton piala dunia adalah cara-cara pak kalla mengambil kebijakan yang potensial ditolak atau kebijakan tidak populer namanya. sebelumnya, pak kalla sukses meredam gejolak rakyat saat menyarankan mengambil keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak. tidak hanya soal timing, tetapi juga besarannya. soal timing, pak kalla mengusulkan agar dipilih saat agar gejolak atau unjuk rasa bisa minimal. sesaat menjelang bulan puasa diusulkannya untuk pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak. sukses tampaknya. setidaknya, gelombang unjuk rasa berkurang intensitasnya. siapa yang mau berteriak-teriak di panas terik saat sedang berpuasa. soal besarannya, pak kalla juga mengusulkan agar dipukul sekali saja. meskipun ada saran untuk membaginya dalam berbagai termin, pak kalla kukuh mengusulkan agar sekali pukul saja. menurut pak kalla, berapa pun besar kenaikannya, dampak kebijalan tidak populer menaikkan harga bahan bakar minyak akan sama saja. karenanya, saat kenaikan harga bahan bakar minyak tahun 2005, diusulkan kenaikannya lebih dari 100 persen. minyak tanah misalnya langsung naik 185 persen. sebagai pengusul, pak kalla tentu konsekuen juga. saat banyak pejabat tidak rela popularitasnya melorot karena kebijakan tidak populer yang telah diputuskan, pak kalla tetap tampil ke muka. tidak hanya meladeni wacana yang berkembang di media massa, pak kalla kerap terjun langsung menghadapi para pengunjuk rasa. untuk penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak, saya memang tidak punya fotonya. namun, untuk persoalan lainnya seperti tuntutan ribuan buruh yang tidak bisa datang ke istana kerena penguhuninya pergi setiap ada unjuk rasa, pak kalla ke luar dari ruang kerjanya. di halaman istana wakil presiden, pak kalla mengundang masuk koordinator pengunjuk rasa. dialog dilakukan sementara ribuan buruh berteriak-teriak di depan pagar istana. setelah kesepakatan didapat, dialog disudahi. di depan ribuan buruh yang menuntut jaminan dan perbaikan kesejahteraan, pak kalla bersalaman dengan koordinator pengunjuk rasa. setelah itu, massa pulang meninggalkan istana wakil presiden. tetap ada kekerasan dalam bentuk perusakan sejumlah fasilitas umum oleh pengunjuk rasa. namun, jumlahnya minimal. mungkin para pengunjuk rasa kecewa karena target utama ke istana tidak terlaksana. atau mungkin ada juga yang menungganginya. entahlah. unjuk rasa buruh memang kerap mengerikan. tidak heran jika istana selalu kosong di tinggal pergi penghuninya saat hari buruh hendak dirayakan di jalan-jalan. tidak hanya saat di istana pak kalla berdialog dengan pengunjuk rasa. saat menonton dampak dari bencana situ gintung, pak kalla tidak urung saat ada kabar akan ada unjuk rasa di tengah kunjungannya. meskipun diteriaki pengunjuk rasa dengan pelantang, pak kalla tampak berusaha tenang. sambil menengok posko partai yang dipimpinnya, pengunjuk rasa berpelantang itu dihampirinya. saya yakin, pak kalla marah juga. setelah pengunjuk rasa selesai berbicara dan mengkritik kunjungannya, pak kalla bertanya kepada pengunjuk rasa tentang bantuan nyata yang telah diberikannya. mengangkat mayat atau membersihkan posko kesehatan misalnya. karena tidak bisa menjawab, pengunjuk rasa berpelantang terdiam. pak kalla melanjutkan kunjungannya dengan rapat koordinasi penanganan bencana. pak beye tidak ada karena saat bencana terjadi, pak beye sedang berkampanye bersama konsultan kampanyenya, foxindonesia. kini, ancaman unjuk rasa menurut saya sedang tumbuh juga. penyebabnya memang tidak kerap diangkat di media yaitu kenaikan tarif dasar listrik. meskipun kenaikannya selektif dan besarannya bervariasi antara enam sampai 15 persen, dampaknya menurut saya akan besar juga. para pengusaha di jogja yang terbagung dalam asosiasi pertekstilan indonesia memperkirakan dampak kenaikan untuk usaha sekitar 45 persen. soal timing yang diambil pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik saya acungi jempol. naik juli dan baru berdampak saat pembayaran tagihan bulan agustus. anda pasti masih ingat kapan biasanya bayar tagihan listrik. anda juga pasti ingat agustus bulan apa. saya yakin, tidak akan banyak yang berunjuk rasa pada bulan ramadhan. kalau pun ada, ketidakhadiran pak kalla di antara para pengambil kebijakan tidak terlalu merisaukan juga. saya yakin, untuk keluhan dan mungkin unjuk rasa rakyat yang terkena dampak kenaikan tarif dasar listrik, pemerintah tidak akan kehabisan akal. satgas anti apalah namanya pasti akan dibentuk juga. pak denny indrayana pasti masih banyak waktu luangnya. bagaimana menurut anda? salam satgas. [caption id="attachment_192121" align="alignnone" width="500" caption="pak kalla keluar dari ruang kerjanya di istana wakil presiden untuk menemui buruh yang berunjuk rasa. buruh menolak rencana revisi uu no 13/2003 tentang ketenegakerjaan. (2006.wisnunugroho)"][/caption] [caption id="attachment_192122" align="alignnone" width="500" caption="pak kalla setelah berdialog dengan ketua dewan pimpinan pusat serikat pekerja seluruh indonesia sukur sarto berangkulan menghadapi ribuan pengunjuk rasa. (2006.wisnunugroho)"][/caption] [caption id="attachment_192123" align="alignnone" width="500" caption="setelah dialog, pak kalla melambaikan tangan kepada ribuan buruh yang berunjuk rasa di depan istana wapres. (2006.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun