Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Donat di Istana

6 Oktober 2010   11:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:40 2374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

masih soal camilan di istana. tidak penting sebenarnya. karena itu, jika memang ada urusan lain yang lebih penting, lebih baik diabaikan saja. saya takut kalau diteruskan membaca akan menambah kecewa anda. selain tahu sumedang yang memang menjadi camilan wajib di istana untuk pak beye, ada camilan wajib juga di istana. donat namanya dengan merek dagang tentunya. meskipun sama-sama camilan wajib, camilan ini tidak dikhususkan untuk penghuni istana. donat ada di istana untuk mereka yang kerap main ke istana. ya, wartawan salah satunya. hampir di setiap acara yang mengharuskan bekal dibawa, donat menjadi camilan wajib. mungkin karena praktis saja dan mudah memesan serta membawanya sehingga donat jadi pilihan utama dan terutama. acara yang mengharuskan membawa donat itu misalnya inspeksi mendadak ke pelosok-pelosok desa atau peninjauan ke sejumlah tempat yang memang sudah terencana. misalnya acara inspeksi mendadak berangkat dari istana pukul 05.30, donat dalam dus-dus kecil yang ditempatkan dalam dus besar sudah tersedia sebelumnya. karena berlebih jumlahnya, kami bahkan kerap dapat jatah masing-masing dua. namun, karena biasanya acara inspeksi mendadak itu tergesa-gesa, donat itu kerap tidak berasa. apa nikmatnya makan saat diburu-buru waktu coba? senikmat apa pun, rasanya pasti tidak membekas di kepala. untungnya, saya tidak terlalu suka donat kecuali donat buatan mantan pacar saya. jadi, meskipun berlimpah dan beraneka rasanya, donat di istana tidak terlalu menarik minat saya. saya justru lebih tertarik mengambil lemper atau tahu isi yang kerap ada juga di samping donat tentunya. maklumlah, saya orang desa. namun, kalau pun tidak ada pilihan juga, dari pada masuk angin tidak sarapan dan harus mengikuti perjalanan panjang dengan kecepatan di atas rata-rata, donat itu saya santap juga. saya abaikan sedikit teriakan indera perasa saya. selain di istana, donat yang sama juga hadir di cikeas function room yang menjadi tempat pencontrengan dalam pilpres 2009 lalu. jumlahnya sebenarnya ratusan. namun, karena pencontreng dan tim hore yang datang ribuan, donat itu habis sebelum semua orang yang datang kebagian. saya tidak tahu atas inisiatif siapa yang membuat ratusan paket donat itu hadir di cikeas fucniton room. mungkin inisiatif pengusaha donat sendiri secara sebelumnya istana adalah pelanggan setia. menunjukkan dukungan saat kemenangan hadir pasti penting juga bagi pengusaha. ngomong-ngomong, anda tahu kan letak cikeas function room? untuk yang tidak tahu, letaknya di persis luar kompleks puri cikeas indah yang dipakai untuk sekolah alam cikeas yang didirikan pak suratto. siapa pak suratto, lain postingan saja saja cerita. meskipun tidak penting, pak suratto sangat menarik menurut saya karena menjadi cikal bakal cikeas saat ini. kembali ke donat di istana, untuk membantu bayangan anda, seperti biasa, saya bagikan fotonya kepada anda. saya tidak tahu kenapa donat yang dipilih hadir di istana. saya hanya menduga-duga saja. mungkin karena kosong alias tidak ada isinya. tidak terlalu berbeda dengan tahu sumedang tentunya. dugaan saya bisa salah tentunya. karena itu, saya tunggu dugaan anda. salam duga. [caption id="attachment_280751" align="alignnone" width="500" caption="sejumlah dus donat menemani hampir setiap acara kunjungan pak beye ke sejumlah tempat yang mendadak atau disiapkan dengan baik. (2008.wisnunugroho)"][/caption] [caption id="attachment_280753" align="alignnone" width="500" caption="karena tergesa-gesa, dus-dus donat dimasukkan begitu saja ke setiap kendaraan yang mengikuti rangkaian kendaraan pak beye berkegiatan. berlimpah tentunya. ini foto utuh dari foto di atas. (2008.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun