Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setelah Ketiganya Tewas

17 Maret 2010   10:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:22 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

lokasinya di great hall gedung parlemen australia. ketika tengah berpidato dalam jamuan santap siang, pak beye disodori secarik kertas oleh ajudan. pasti sebuah kabar sangat penting sehingga ajudan berani menyela pidato pak beye. pak beye berhenti sejenak dan melirik tulisan dalam secarik kertas tersebut. pak beye lantas menyapu pandangan seluruh hadirin. setelah itu, pak beye menyatakan, dulmatin tewas dalam penyergapan yang dilakukan kepolisian negara republik indonesia, 9 Maret 2010. berikut ujarannya, "setelah indonesia melumpuhkan dua tokoh teroris, doktor azahari dan noordin m top, yang mengganggu Indonesia, mengganggu asia tenggara, alhamdulillah, kepolisian indonesia telah melumpuhkan satu tokoh teroris asia tenggara, dulmatin." hadirin yang terdiri dari anggota parlemen dan anggota kabinet australia berdiri memberikan tepuk tangan riuh. ini adalah satu dari sembilan kali tepuk tangan yang diberikan hadirin untuk penampilan pak beye. tepuk tangan ke sembilan diberikan kepada pak beye sambil berdiri oleh semua hadirin. setelah pernyataan pak beye dari dalam gedung parlemen australia, pak boediono dan pak bambang hendarso danuri berturut-turut melengkapi penjelasan pak beye tentang tewasnya dulmatin dari kantornya masing-masing di tanah air. meskipun waktunya berdekatan, ketua dpp partai demokrat yang menjadi ketua fraksi demokrat di dpr mas anas urbaningrum mengatakan, operasi polri kali ini tidak perlu dikaitkan dengan rencana kunjungan pak barack obama ke indonesia. seperti telah disampaikan, pak obama berencana ke indonesia akhir bulan ini. oleh pak beye di gedung parlemen australia, dulmatin disebut dalam satu nafas dengan azahari bin husein dan noordin m top yang lebih dahulu tewas dalam operasi polri. azahari tewas meledakkan dirinya setelah disergap di batu, jawa timur, 9 november 2005. akhir november 2005, pak beye bertemu pak george w bush di sela-sela forum kerja sama ekonomi asia pasifik (apec) di busan, korea selatan. usai pertemuan dengan pak bush, 23 november 2005, pak beye menyampaikan, pemerintahan pak bush memutuskan untuk menormalisasi hubungan militer indonesia dan amerika. melalui kebijakan itu, seluruh embargo yang diterapkan kepada indonesia dicabut. noordin m top tewas dalam penyergapan di solo, jawa tengah, 17 september 2009 dini hari. operasi penyergapan tim satuan tugas polisi antiteror berlangsung di kampung kepuhsari, kelurahan mojosongo, kecamatan jebres. pada 17 september 2009 siang, juru bicara kepresidenan dino patti djalal memberi ketarangan pers, pak beye yang terpilih kembali untuk periode kedua akan ke amerika serikat untuk menghadiri ktt g-20 di pittsburg. pak beye berada di amerika pada 23-29 september 2009. saat di amerika, 25 september 2009, pak beye didampingi bu ani bersama para pemimpin negara yang tergabung dalam g-20 menghadiri resepsi pembukaan ktt g-20 yang diadakan pak obama dan bu  michelle. pak beye masuk urutan ke-17 dan disapa “apa kabar” oleh pak obama. pak beye kemudian menjawab “baik-baik”. keduanya lantas berpelukan setelah pak obama bertanya “masih jet-lag?”. untuk agenda pak beye yang dilakukan tidak lama setelah tewasnya tiga teroris yaitu dulmatin, noordin, dan azahari mungkin memang kebetulan. meskipun terjadi pada tiga kesempatan yang berbeda, kebetulan itu masih bisa diterima juga. karenanya, mas anas yang menampilkan “sosok pak beye” di dpr minta agar tewasnya dulmatin tidak dikaitkan dengan rencana kunjungan pak obama ke indonesia. namun, kalau pun terkait, tidak mengapa juga. masyarakat pun senang karena ancaman terorisme tentunya berkurang dengan telah tewasnya tokoh-tokoh kuncinya. untuk kebetulan-kebetulan ini, apresiasi memang pantas diberikan kepada aparat polri terutama yang tergabung dalam tim satuan tugas polisi antiteror yang cermat dengan pilihan waktunya. apresiasi itu makin bergema karena riuhnya tepuk tangan sembilan kali diakhiri sambil berdiri untuk pak beye di gedung parlemen australia. australia adalah negara yang warganya paling banyak menjadi korban peledakan bom di kuta, 12 oktober 2002. saat itu, jumlah korban seluruhnya mencapai 202 orang dan lebih dari 80 di antaranya adalah warga australia. untuk bom di paddy’s café itu, dulmatin ikut berperan di sana. selain ke Indonesia, pak obama juga akan akan berkunjung ke australia. kebetulan-kebetulan ini memang terasa menggembirakan. kegembiraan itu dimulai dari gedung parlemen australia. pak beye yang memulainya. salam gembira. [caption id="attachment_95908" align="alignnone" width="500" caption="teks yang dipancarkan ke teleprompter untuk dibaca pak beye dalam pidato khusus di istana merdeka menyambut kemenangan pak obama dari partai demokrat di pilpres amerika (2008.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun