Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya

30 Januari 2010   11:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:10 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

dua kali pak beye mengucapkan sumpah ini di hadapan majelis permusyawaratan rakyat. sumpah pertama diucapkan 20 oktober 2004. sebelum sumpah pertama di sidang yang dipimpin pak hidayat nur wahid itu, pak beye  puasa mutih tiga hari. menurut dokter kepresidenan, puasa mutih dilakukan agar wajah pak beye bersinar dan aura baiknya tampil ke muka. sumpah kedua diucapkan di hadapan majelis permusyawaratan rakyat yang sama. sumpah itu diucapkan 20 oktober 2009. sidang dipimpin pak taufik kiemas yang menjelang pemilu presiden 2004 membuka jalan lengsernya isteri tercinta dari istana. anda masih ingat pasti jalan apa yang dibuka pak teka. ya, saat itu ada lakon jenderal kekanak-kanakan yang bersaing keras dengan sinetron yang sedang laku di semua televisi indonesia. untuk kesempatan kedua, saya tidak tahu apakah pak beye mutih sebelum mengucapkan sumpahnya. saya sudah terlanjur diminta bertugas ke jogja yang membuat saya seperti berwisata setiap harinya dengan sepeda. kalau pun tidak mutih, saya pikir pak beye percaya diri juga. dengan meraih suara 60,80 persen atau setara dengan 73.874.562 suara di putaran pertama, keraguan akan pesona tidak perlu ada. apalagi, keluarga besar demokrat menjuarai kontes dan menguasai kursi parlemen di senayan sana. di sana ada mas ibas juga yang tanpa perlu bersuara saat kampenye sudah menjadi juara. tidak hanya daerah pemilihannya di jawa timur vii di mana pacitan ada di dalamnya, mas ibas bahkan juara untuk seluruh indonesia. posisi juara sebelumnya ditempati pak hidayat nur wahid kalau saya tidak salah mengingatnya. soal juara ini, saya jadi bingung dengan pertimbangan rakyat memilih wakilnya. coba jelaskan kepada saya, apa kira-kira hal sama antara mas ibas dan pak hidayat? tapi sudahlah, tiap jaman memiliki tuntutan yang berbeda. meskipun di hadapan majelis permusyawaratan rakyat hanya dua kali pak beye mengucapkan sumpahnya, setelah dilantik dan duduk kembali di istana, pak beye juga kerap mengucapkan sumpah di depan rakyatnya. televisi adalah sarananya. sumpah itu dikemukakan juga oleh semua pejabat yang dalam posisi terjepit seolah hanya allah yang bisa menolongnya. untuk mengingatkan anda, berikut saya kutipkan salah satu sumpah pak beye setelah sumpah kedua diucapkan di depan majelis permusyawaratan rakyat. tidak tangung-tanggung, forum yang dipilih adalah forum para guru. anda mungkin langsung ingat. ya, berikut ini sumpahnya, “dikatakan ada aliran dana dari bank century kepada tim politik sby dalam jumlah besar. saudara-saudara, di hadapan allah, pada kesempatan yang baik ini, di forum pendidik yang mulia, yang memiliki perasaan, nurani, dan akal budi, saya ingin menyampaikan, berita itu 100 persen tidak benar.” beberapa kesempatan kemudian, pek beye mengucapkan sumpah-sumpah serupa. saya juga heran, kenapa rakyat seperti tidak mempercayainya. karena itu, tidak hanya 100 persen, kerap diucapkan bahkan sampai 1.000 persen. cara-cara ini kemudian juga diikuti para pembantu pak beye ketika tidak dipercaya rakyatnya. kebenaran sumpahnya tidak hanya 100 persen, tapi sampai 1.000 persen segala. salahnya kita mungkin yang tidak juga percaya pada ucapan-ucapan mereka sehingga allah dibawa-bawa. untuk kembali mengingatkan, berikut ini saya sertakan kalimat sumpah pak beye yang telah dua kali diucapkannya di depan rakyat dalam rapat yang dipimpin pak hidayat dan kemudian pak teka. kalimat sumpah ini ada di konstitusi kita. ini saja yang kita jadikan pegangan untuk menilainya. "demi allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban presiden republik indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh undang-undang dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa." sumpah ini ada di pasal sembilan konstitusi kita. hmm, sebuah angka yang menjadi kegemaran pak beye sejak lama atau bahkan sejak lahirnya. pasal lain yang pernah dikutip pak beye saat membela pak marsillam di depan pak kalla dan sekutunya adalah pasal empat. bunyinya, "presiden republik indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang dasar". selamat berakhir pekan. bakso sukowati pasti nikmat untuk dinikmati. lama saya tidak menikmatinya. rindu juga rasanya, meskipun banyak sekali penyedap rasanya. salam.   [caption id="attachment_64738" align="alignnone" width="499" caption="pak beye sebelum mutih dan mengucapkan sumpah pertamanya di depan mpr. tubuh belum tambun, pipi belum gembil, dan aura masih mantap-mantapnya. saat ini, banyak perubahan telah terjadi padanya. anda bisa menyebutkannya setidaknya lima. (2004.wisnunugroho)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun