Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sri Jujur Makmur

21 Januari 2010   04:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

saya berterima kasih kepada seli. karena hampir setiap hari menungganginya, mata saya diantar untuk memperhatikan hal-hal yang tidak mungkin saya perhatikan jika naik sepeda motor atau duduk di belakang kemudi. dan di jogja, banyak sekali hal bisa dinikmati sambil menunggang seli. sensasinya juga nikmat terutama saat angin sepoi-sepoi menampar-nampr pipi. wuihhh. semoga saja anda iri. jalan-jalan yang halus dan minim tanjakan membuat sore menjadi saat sempurna untuk berkeliling kota bersama seli. kenikmatan itu bertambah saat mendapati banyak kendaraan bermotor yang membuang banyak emisi terjebak kemacetan di persimpangan jalan pada jam-jam pulang kerja. makin bersyukur rasanya menunggang seli. apalagi, jalur sepeda dan ruang tunggunya di setiap persimpangan sudah dibuatkan oleh pak wali. nah, dari kebiasaan menunggangi seli itu, saya ingin berbagi dan semoga berkenan di hati. bukan perkara penting sebenarnya. karena itu, anda bisa segara meninggalkan postingan ini jika perkara penting yang tengah anda cari-cari. biaya sambungan internet terlalu mahal untuk memperhatikan perkara-perkara tidak penting seperti ini. perkara tidak penting yang saya maksud adalah mbak ani. ya, mbak ani, pembantu pak beye yang saat ini masih dipercaya menjadi menteri keuangan. pribadi yang memesona itu selalu dipanggil mbak ani di istana untuk membedakannya dengan bu ani. anda pasti tahu bu ani. ya, isteri pak beye saat ini. meskipun saat ini saya di jogja, saya masih bisa menjumpai mbak ani. tidak secara muka ke muka memang. tetapi, perjumpaan itu cukup melegakan hati. perjumpaan itu terjadi di warung bakmi yang letaknya di samping kantor kadin. karena kantor kadin sebagai penanda, warung bakmi itu saat ini dikenal dan memperkenalkan diri sebagia bakmi kadin. sambil menunggu pesanan bakmi godok, saya menjumpai tulisan tangan mbak ani ditempel di tembok yang sudah mulai terkelupas. meskipun sudah kusam warna kertasnya, tulisan mbak ani masih sanagt mudah dibaca. dari tulisan tangan mbak ani, saya jadi tahu bahwa nama warung bakmi kadin semula bernama atau dikenali sebagai warung bakmi mbah karto. meskipun saat masih pacaran kerap makan di warung bakmi ini, nama asli mbak karto baru saya kenali kali ini. terima kasih mbak seli eh sri eh ani. di kertas yang dibubuhi tandan tangan itu, mbak ani menulis dengan tulisan tangannya, "bakmi mbah karto pancen uenak tenan. semoga semakin laris manis dan terus bertahan. salam sri mulyani. 24 april 1999." pancen uenak tenan atau sungguh nikmat sekali adalah hasil cecapan lidah mbak ani untuk bakmi yang dinikmati. dan mbak ani tidak sendiri. meskipun ini soal rasa, saya yakin, banyak lidah akan sepakat dengan  lidah mbak ani untuk perkara satu ini. untuk menguji lidah anda, kalau sesekali ke jogja, jangan lupa mampir ke warung bakmi ini. begitu tersengat aroma bakmi yang dimasak dengan arang membara, anda pasti langsung lupa bagaimana rasa indomie yang dalam pilpres kemarin ditunggang-tunggangii. setelah sepiring bakmi godok tanpa kol saya nikmati, saya kembali menunggangi seli. saat sedang asyik menikmati bagaimana angin sore menampar-nampar pipi, saya berhenti dan memarkir seli. kamera pinjaman kantor yang belum juga saya kembalikan saya ambil. saya jepret angkringan yang membuat mata saya tercekat di utara tugu. setelah memperhatikan lebih teliti, saya ikut mengamini harapan dan mungkin doa pemilik warung sederhana ini. harapan yang sama lantas saya harapkan untuk mbak ani yang ternyata penggemar bakmi bukan indomie. saya yakin, meskipun oseng-oseng mercon yang dihidangkannya akan mengagetkan dan mengganggu banyak kepentingan, kejujuran mbak ani akan membuka pintu bagi kemakmuran negeri ini. salam sri. (bisa dibaca seperti gaya bang ruhut sitompul yang cadel mengejanya. tetapi harap dicatat, seli yang satu ini tidak mau ditunggangi seperti indomie) [caption id="attachment_58039" align="alignnone" width="500" caption="warung makan di utara tugu, jogja. selera anda: sri jujur makmur. semoga juga menjadi doa kita untuk indonesia (2010.wisnunugroho)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun