Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bus Sepuluh Pelantang

2 Juli 2009   07:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:59 2658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_2902" align="alignleft" width="150" caption="foxindonesia onstage (wisnunugroho.kompasiana)"][/caption] untuk anda yang tidak sempat meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan anggaran untuk datang ke lokasi kampanye pak beye, saya hendak berbagi.  bukan sesuatu yang penting memang. tetapi setidaknya, apa yang saya bagi ini bisa mengispirasi kita untuk menuntut aparat pemerintah daerah kita agar menyediakan angkutan umum utamanya bus yang layak. saya tidak tahu berapa pastinya jumlah bus kampanye pilpres pak beye. menurut keterangan tidak resmi dari tukang angkutnya ke sejumlah daerah yang dikunjunginya selama pelaksanaan kampanye sih ada enam. ketika saya konfirmasi kepada yang berwenang menjawab tentang jumlahnya, hanya senyum yang saya dapat. foxindonesia sebagai konsultan kampanye sekaligus penggagas setiap detail kampanye memang piawai. untuk hal-hal kecil dan rinci, mereka tidak pernah alpa. salah satunya tentu saja bus kampanye. tidak hanya bus kampanye yang dipakai pak beye yang didandaninya. bus lain yang menyertai rombongan kampanye pak beye pun didandani. semua seperti diberi jenis kelamin bernama foxindonesia. stiker besar tiga warna utama yaitu merah, putih, dan biru adalah sarana pemberi jenis kelaminnya. cara-cara foxindonesia yang meniru gaya-gaya amerika meskipun banyak dicerca, banyak juga dijadikan model di indonesia. diakui atau tidak, kampanye tertutup pak kalla di lima titik ibu kota adalah adaptasi cara-cara serupa. terlalu beresiko pada hari kerja mengumpulkan ratusan ribu massa di pusat kota jakarta. selain sulit mengumpulkannya, tingginya biaya serta potensi sampingannya yang berbuah cerca pasti akan lebih mengemuka. pilihan kampanye tertutup pak kalla di lima titik jakarta sebagai alternatif adalah cara-cara yang selama ini dipakai foxindonesia untuk kampanye jagoannya. sama seperti pak beye yang memaksimalkan ekspos media dibandingkan banyak-banyakan mengerahkan massa, kampanye pak kalla demikian juga. ke depan, kampanye macam ini tampaknya akan menjadi jalan bagi berkembangnya demokrasi indonesia. sayang, karena tampaknya persiapan kampanye di lima titik jakarta dadakan, kampanye pak kalla kurang memperhatikan detail seperti dilakukan foxindonesia yang memiliki waktu persiapan lama. karena itu, ketika pak kalla melintas dengan busnya, tidak banyak yang paham itu bus kampanye atau bus lorena. selain substansi, kebanyakan rakyat indonesia lebih senang dengan kemasan. dari pada jauh ngelantur, saya bagikan kepada anda semua bagaimana foxindonesia mengemas jagoannya. selamat membayangkan ada di dalamnya dan merasakan jalannya demokrasi di indonesia ke depan yang pasti mahal biayanya. ctrngajargsm! [caption id="attachment_2894" align="alignnone" width="500" caption="bus kampanye demokrat yang dipakai pak beye saat pemilu legislatif keliling indonesia (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_2895" align="alignnone" width="500" caption="bus pak beye saat kampanye pemilu presiden yang dipakai keliling indonesia. ada foto pak boed di sana. (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_2896" align="alignnone" width="500" caption="ukuran bus pak beye dan ijin dari departemen perhubungan. ada sepuluh pelantang di atapnya yang dipakai untuk memutar lagu lagu presiden instan. (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun