Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pak Beye Menolak Dipanggil Pansus

19 Januari 2010   01:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:23 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

tidak perlu menunggu penjelasan pak hatta, pak sudi, atau juru bicaranya segala. dari jogja pun, saya bisa memastikan, pak beye menolak dipanggil pansus. apapun alasan pemanggilannya. tidak lazim dan tidak sopan menurut saya. saya yakin akan hal itu bukan karena pak beye tidak menghargai pansus yang dapat memanggil siapa saja termasuk kepala negara. ini soal kebiasaan saja. meskipun kerap dipanggil dengan sebutan aneka rupa, setahu saya, pak beye belum pernah dipanggil pansus. pak soekotjo yang memberinya nama susilo bambang yudhoyono pun hanya memanggil sus. tidak pernah pansus. teman-temannya di sekolah dasar sampai menengah di pacitan ada yang memanggilnya sus ada pula yang memanggilnya bambang. ketika masuk dinas ketentaraan, panggilannya memang berubah seperti tertera pada papan namanya yaitu yudhoyono. panggilan ini trus digunakan hingga jabatannya sebagai menterinya bu mega. meskipun demikian, tetap juga ada yang memanggilnya bambang. ketika niat menjadi presiden diwujudkan pada awal 2004, panggilannya sby. panggilan itu merupakan singkatan dari nama panjangnya. sebelum akhirnya menang di putaran kedua pilpres 2004, nama panggilannya bertambah yaitu pak beye. yang dipanggil awalnya menolak. namun, karena yang memanggil adalah orang tua yang sederhana dan sedang dimanfaatkan kesederhanaannya, panggilan ini tidak ditolaknya. orang tua sederhana itu pak mayar namanya. untuk mengingatkan janjinya kepada pak mayar dan warga kampung bojong nangka, saya tetap memanggilnya pak beye. pak beye tampaknya bisa menerima. nah, karena alasan inilah, meskipun saya jauh di jogja, saya masih tetap yakin kalau pak beye menolak dipanggil pansus. kalau dipanggil mas sus atau pak sus, mungkin saja masih menoleh. ingatan di masa kecil di pacitan sana pasti sulit dilupa. salam sapa. [caption id="attachment_56589" align="alignnone" width="500" caption="pak mayar (almarhum) peladang miskin di cikeas udik yang mendapat janji perubahan dari orang yang dipanggilnya pak beye. (2004.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun