Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Marsillam sebelum Century

18 Januari 2010   09:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:24 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

untuk anda yang pendek ingatannya seperti juga saya. semoga postingan ini membantu. pak darmin nasution berujar kepada anggota pansus yang meminta kesaksiannya tentang keberadaan pak marsillam simanjuntak. dengan lantang seperti gaya bicara teman-temannya dari medan, pak darmin bercerita. menurut pak darmin, pak marsillam kerap hadir dalam rapat-rapat di departemen keuangan yang dipimpin mbak ani. kehadirannya dalam rapat itu utamanya terkait dengan upaya reformasi birokrasi. melegakan untuk saya karena tampaknya pak marsillam memang bekerja untuk melaksanakan keputusan presiden untuknya. anda masih ingat kan keppres khusus untuk pak marsillam? ya, keppresnya nomor 17 tahun 2006 tentang unit kerja presiden untuk pengelolaan program dan reformasi. singkatannya ukp3r. agak sulit memang singkatan maupun kepanjangan singkatannya. tapi tidak apa-apa, reformasi memang program yang sulit. selain seperti dituangkan dalam keppres, tugas ukp3r adalah menjadi delivery unit bagi pak beye. delivery unit? hmmm, seperti mc donald saja. tapi memang seperti itu gambaran tugasnya. ukp3r menjadi unit kerja untuk mengantar pesan pak beye ke unit lain. atau sebaliknya mungkin. departemen keuangan adalah salah satu unit yang intensif diantari pesan pak beye tampaknya. itu kesimpulan yang saya ambil dari pernyataan pak darmin di depan rapat pansus. pak marsillam kerap ikut rapat di departemen keuangan. pertanyaan kemudian berlanjut tentang kemelut terkait skandal bank century. sebagai apa pak marsillam hadir dalam rapat-rapat sebelum pengucuran dana talangan yang kemudian jumlahnya menjadi 6,7 triliun. banyak versi memang mengemuka tentang kehadirannya. ada yang menyebut sebagai narasumber departemen keuangan. ada juga yang menyebut sebagai delivery unit pak beye. pak marsillam sampai saat ini belum juga tampil terbuka tentang kehadirannya. misterinya masih tersimpan sampai nanti malam mungkin saat dirinya tampil dalam rapat pansus. kita tunggu saja pengakuan pak marsillam yang sederhana, lurus, dan irit bicaranya. mirip pak boediono gaya hidupnya di mata saya. sederhana, lurus, dan irit bicaranya. ingin saya menjadi seperti mereka. dalam soal gaya hidup tentunya. namun, sebelum mendengar pengakuan pak marsillam yang mungkin saja tidak sesuai kenyataannya, saya punya sedikit rekaman tentang arahan pak beye kepadanya bersama lingkaran dalam pak beye lainnya. rekaman itu pernah tampil juga di kompas cetak saat saya masih sering main ke istana. berikut apa yang terjadi di istana, akhir oktober 2008. "bersamaan dengan krisis keuangan global yang berimbas ke indonesia serta memanasnya suhu politik menjelang pemilu legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden 2009, pak beye mengumpulkan anggota "lingkaran dalam"-nya di kantor presiden, jakarta, rabu (29/10). "lingkaran dalam" itu adalah anggota dewan pertimbangan presiden (wantimpres), anggota unit kerja presiden untuk pengelolaan program dan Reformasi (ukp3r), dan anggota staf khusus. saat pertemuan, pak beye didampingi sekretaris kabinet pak sudi silalahi. pertemuan digelar bersamaan dengan pembacaan vonis lima tahun hukuman untuk mantan gubernur bank indonesia pak burhanuddin abdullah, yang diikuti penetapan mantan deputi gubernur bi pakaulia pohan sebagai tersangka oleh komisi pemberantasan korupsi. beberapa anggota "lingkaran dalam" seperti pak adnan buyung nasution berhalangan hadir. anggota wantimpres yang hadir adalah pak ali alatas, bu rachmawati soekarnoputri, pak maruf amin, pak tb silalahi, pak subur budhisantoso, dan pak radi a dany. dua pimpinan ukp3r hadir, pak marsillam simanjuntak dan pak agus widjojo. staf Khusus juga hadir, yakni pak brigjen kurdi mustafa, pak dino patti djalal, pak andi mallarangeng, pak sardan marbun, pak irvan edison, pak djali yusuf, dan pak denny indrayana. pak sardan marbun, staf khusus bidang pemberantasan kkn, mengatakan, pertemuan untuk mendengarkan arahan pak beye terkait langkah pemerintah menghadapi dampak krisis keuangan global." kita tunggu bagaimana kesaksian pak marsillam yang pasti seru mendengarnya. misteri itu semoga terbuka segera. salam misteri. [caption id="attachment_56270" align="alignnone" width="500" caption="menunggu pak beye bicara dan menyatakan diri mengambil tangung jawab atas kemelut yang melelahkan kehidupan berbangsa. (2006.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun