[caption id="attachment_2509" align="alignnone" width="500" caption="pak boediono tertawa lepas bersama pak widodo saat mendapat cerita tentang ketimun dari pak ical di kantor presiden, 2006 (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] amat jarang mendapati pak boediono tertawa. apalagi tertawa lepas untuk sebuah perkara. yang paling sering terlihat, pak boediono tersenyum saja. itu pun dengan bibir rapat tertutup sehingga jejeran giginya yang rapi dan terawat tidak terlihat. di antara para pembantu pak beye, pak boediono memang yang paling irit berbicara atau bercanda. apalagi tertawa-tawa. yang masuk kategori irit berbicara juga di jajaran pembantu pak beye adalah pak widodo adi sucipto, menko polhukam. jabatan baru sebagai gubernur bank indonesia yang ditempatinya setahun sebelum pemerintahan lima tahun pak beye berakhir mungkin menambah sulit bagi pak boediono untuk tertawa. krisis keuangan global yang berimbas ke indonesia tidak mungkin dihadapi dengan tertawa. untuk itu, pak boediono sangat tepat berada di sana menurut saya. meskipun amat jarang tertawa, bukan berarti pak boediono tidak pernah tertawa juga. saat masih menjadi pembantu pak beye sebagai menko perekonomian menggantikan pak ical, pak boediono pernah tertawa lepas juga. pemancingnya tidak lain adalah pak ical yang digantikan pak boediono pada 5 november 2005. saya tidak tahu persis apa yang membuat pak boediono yang didampingi pak widodo tertawa. jarak kami tidak cukup dekat untuk mendengar jelas percakapan mereka. yang kami lihat, pak boediono dan pak widodo menoleh dari tempat duduknya ketika pak ical datang mendekat. saat pak ical menggegam dan mempertontonkan ketimun sebesar lengannya, pak boediono dan pak widodo pun tertawa. pak ical yang seperti kebiasaannya membuka beberapa kancing atas kemejanya tidak ikut tertawa. pak ical terus asyik memberi penjelasan yang tidak kami dengar baik. pak paskah suzetta lantas mendekat karena tampaknya ingin ikut tertawa. ini salah satu kenangan saya melihat tawa pak boediono. biasanya, saat datang ke istana yang dingin suhu udaranya dan membuat pak boediono harus selalu membawa jaket, pak boediono hanya tersenyum saat disapa. jawaban sapaannya juga disampaikan dengan pelan. meskipun pelan, jawaban sapaan yang disampaikan sambil tersenyum terasa hangat juga. saya tidak tahu bagaimana pak boediono akhir-akhir ini apakah bisa tertawa, tetap tersenyum, atau malah cemberut saja. anda yang tahu bagaimana kabarnya mungkin bisa memberi tahu kepada saya. kira-kira mudah tidak ya mengajak pak boediono masuk kembali menjadi pembantu pak beye? ingatan saya, saat pak beye memintanya menggantikan pak ical, sejumlah upaya dilakukan pak beye karena pak boediono sempat keberatan lantaran tak lagi ada ambisi untuk sebuah jabatan. ngomong-ngomong, kenapa selalu tidak bisa mengunggah foto ya kalau jam segini? padahal saya hendak mengajak anda semua tertawa juga. hikzzz 08.11 akhirnya terunggah juga foto pak boediono tertawa. semoga memancing tawa anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H