Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kendali Demokrat

2 Juni 2009   13:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:06 3045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_2727" align="alignnone" width="500" caption="remote control balon udara untuk kampanye partai demokrat di magelang (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] pak beye memang tidak menjadi ketua umum dewan pimpinan pusat partai demokrat baik menjelang pemilu 2004 dan lebih-lebih pada pemilu 2009. namun, tidak seorang pun menyangkal peran sentralnya di partai yang digagas sejak 2001 dan didirikannya saat masih menjadi pembantu bu mega. saat itu, pak beye adalah menteri koordinator bidang politik dan keamanan. peran sentral itu bahkan berlanjut dan bahkan bertambah-tambah hingga sekarang. tak ada satu kebijakan pun yang lolos dari peran atau pengatahuan pak beye. sampai soal detail bagaimana para artis berkampanye untuk dirinya dan demokrat pun, pak beye meluangkan waktu khusus di pendapa cikeas. di pendapa yang dihiasi lampu gantung sembilan buah dan sekarang diberi latar belakang lukisan rusa tutul sembilan ekor itu, pak beye meminta semua artis pendukungnya tampil langsung sekitar sebulan lebih sebelum hari pencontrengan. perangkat kepresidenan tentu saja dilibatkan dan itu sah-sah saja bukan? calon incumbent memang sulit melepaskan kelekatannya pada perangkat yang memang untuk alasan tertentu ingin terus terlekat. didampingi bu ani, pak beye melihat tingkah polah yang tidak lepas seperti biasanya dari duo emsi konyol edwin dan djody. mbak andara early yang imut-imut ikut memberi warna lain dari kekonyolan yang tidak sempat keluar saat itu. tak lama kemudian tampil para artis yang berperan sangat penting untuk memeriahkan setiap kampanye nasional pak beye dan demokat. mereka antara lain cici paramida, siti kdi, ikke nurjanah, the changcuters, ungu, dan terakhir yang diandalkan andra & the backbone. untuk perhatian pada hal-hal yang rinci seperti ini, pak beye memang kerap menaruh peduli. acungan jempol untuk kerewelannya akan hal-hal rinci. pendapa cikeas kemudian menjadi panggung pagelaran musik pra kampanye. dan karena persiapan ini, harus diakui, kampanye pak beye dan demokrat memang paling rapi dan paling terjaga rasanya dari kota ke kota. soal raihan suara yang paling tinggi tampaknya tinggal mengikuti saja. jangan salahkan kemasan yang dipertontonkan. mayoritas masyarakat kita memang senang dengan tontonan. kita hidup di tengah masyarakat yang menonton. tontonan yang paling menarik pasti paling diminati. untuk hal ini, pak beye tampaknya sadar sekali. karena itu, serangan udara di media utamanya televisi menjadi jualan utama. belajar dari sukses ini, pak kalla dan timnya tampaknya tengah berbenah dan sudah mulai berani lebih cepat tampil. kemasan yang lama dipersiapkan mulai dikeluarkan satu persatu. apa yang dilakukan tim kampanye pak kalla mirip-mirip dengan yang lebih dahulu dan sukses dilakukan tim kampanye pak beye yaitu foxindonesia. hari ini misalnya. kekhasan banner kampanye pak beye dengan bendera merah putih dan langit biru sebagai latar belakang sudah dibuat juga untuk kampanye pak kalla dan pak wiranto. kelebihannya, dengan bangga mereka menampilan calon ibu negara dan calon wakil ibu negara yang dengan jilbab rapi terutup tentu saja. dengan kemiripan cara kampanye ini, foxindonesia tampaknya tengah memutar otak juga bagaimana membuat pak beye dan pak boed berbeda. terlebih setelah iklan pak beye rasa mi instan dikritik banyak orang. untuk upaya-upaya ini, kendali tentu saja tetap ada di tangan pak beye yang sore tadi baru kembali dari pulau jeju, korea selatan. untuk pemilu presiden, kendali ada di tangan siapa sebenarnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun