Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pereda Nyeri Pundak Pak Beye

26 November 2008   02:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:24 2602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_328" align="alignleft" width="199" caption="anggota rombongan duduk di baris belakang pesawat kepresidenan untuk dipijat pak a piaw/wisnunugroho"][/caption] siapa di antara kita yang tidak suka dipijat? pasti ada, tetapi tidak banyak kumpulannya dibandingkan kumpulan mereka yang suka dipijat. hayooo mengaku saja... karena pijat saja bukanlah dosa :) beban pikiran dan kelelahan fisik yang kerap membuat nyeri di pundak memang paling enak dipijat. dengan dipijat, beban pikiran memang tidak berkurang dengan sendirinya. tetapi, setidaknya, dengan meredanya nyeri dan beban di pundak, beban pikiran bisa lebih mudah dikelola. untuk pak beye, kebutuhan akan hadirnya pereda nyeri dan beban di pundak dirasakan sejak menyatakan diri keluar dan kabinet gotong royong pimpinan presiden megawati soekarnoputri dan aktif berkampanye untuk partai yang didirikannya, partai demokrat, 2004. aktivitas kampanye yang panjang untuk berkeliling dari satu daerah ke daerah lain di indonesia yang sangat luas ketika itu memang melelahkan. untuk itulah, pak beye membutuhkan penawar lelah fisik untuk sekaligus mambantu menjaga kebugaran yang selalu dituntut darinya. bayangkan, untuk satu hari harus tampil di empat sampai enam kegiatan berbeda baik pendengar maupun tempatnya. jika fisik tidak prima dan terjaga kondisinya, bisa buyar semuanya. di tengah kebutuhan pak beye itu, maka hadirlah pak a piaw. pak a piaw bukan orang asing sama sekali untuk pak beye. pak a piaw yang bertubuh gempal dan selalu mencukur halus rambut kepalanya adalah tukang pijat langganan keluarga pak erwin sudjono sejak bertugas di tanjugpura, kalimantan. pak erwin sudjono yang jabatan terakhirnya adalah kasum tni adalah saudara ipar pak beye karena perkawinannya dengan bu ani. maka, sejak 2004, pak a piaw masuk dalam hitungan di lingkungan istana kepresidenan, jakarta. pak a piaw banyak membantu pak beye meringankan beban dan nyeri di pundak lantaran banyaknya tugas, masalah, dan tantangan yang muncul ketika menjabat sebagai presiden. selain meredakan beban dan nyeri di pundak, pak a piaw juga bisa membantu pak beye tetap terjaga di tengah kelelahannya. pak a piaw juga bisa membantu pak beye tidur lelap agar ketika bangun badan kembali segar kondisinya. tongkat sebesar ukuran pensil menjadi peralatan satu-satunya pak a piaw. karena peran pentingnya ini, pak a piaw tidak pernah ketinggalan ke mana pun pak beye pergi terutama pergi beberapa hari di dalam negeri atau ke luar negeri. keramahan dan kejenakannya khas laki-laki membuatnya mudah dikenali dan disukai. setelah selesai bertugas meredakan nyeri pundak pak beye, pak a piaw tidak keberatan memparktikkan keahliannya di pundak anggota rombongan kepresidenan lainnya. semua diperlakukan sama. karena itu, biasanya, dalam perjalanan panjang di atas pesawat kepresidenan, pak a piaw yang dalam rombongan masuk dalam kategori staf urusan dalam sudah di antre peserta rombongan lain. selain membantu menjaga kebugaran fisik pak beye, kebaikan hati pak a piaw juga membantu meredakan kelelahan anggota rombongan yang lain. untuk sekadar membantu agar anggoa rombongan bisa tidur lelap, pak a piaw dengan mudah melakukannya. pijatan menggunakan alat seukuran pensil di kulit kepala selalu dilakukannya. terasa nyeri pada awalnya, apalagi untuk saya yang tidak terbiasa dipijat. ingin menjerit dan menangis rasanya. tetapi, setelah proses pijatan selesai, badan amat sangat ringan rasanya. tidur dan istirahat pun terasa lelap karenanya. terima kasih pak a piaw. begitu ujar para pengguna jasanya, termasuk saya setelah nyeri pundak mereda. hehehehe.... ueeeeeenak rasanya. [caption id="attachment_329" align="alignnone" width="300" caption="pak a piaw memijat kulit kepala ketua umum kadin ms hidayat yang kelelahan mengikuti kunjungan pak beye ke luar negeri/wisnunugroho"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun