Mohon tunggu...
Wisnu Mustafa
Wisnu Mustafa Mohon Tunggu... wiraswasta -

pencari cinta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ketika Rokok Lebih Berharga daripada Susu

1 Juni 2011   02:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:00 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pagi itu matahari bersinar terang. Cahayanya mengusir sisa air hujan semalam. Genangan air masih tampak di sana-sini. Di sebuah halte bus Seorang ibutampak menggendong anaknya yang berumursekitar 1 tahun. Mulut si anak tampak sedang asik mengisap botol susu berisi airteh. Wajah nya tampak sayu, dan tubuhnya terlihat kurus. Disebelahnya seorang lelaki tampak asik mengisap rokok. Iseng-iseng aku bertanya, “mau kemana bu?Saya mau ke bogor mas, jawabnya. Kami pun akhirnya terlibat obrolan sambil menunggu bis.Lelaki disebelahnya adalah suami si Ibu,pekerjaan nya buruh bangunan yang saat ini sedang menggangur. Mereka berencana ke Bogor untuk menjumpai saudara si Ibu. “ anaknya kok ngak di kasih susu bu, tanyaku kemudian. “walah boro-boro buat beli susu mas, buat makan aja susah, setiap hari paling saya kasih teh manis aja”, serunya.” Paling kalau bapaknya lagi ada rejeki lebih, saya beliin susuyang sachet aja mas”, lanjutnya. Belum habis pembicaraan kami,bis ke bogor sudah datang. Akupun berdiri, sepintas kulihat sebungkus rokok Jarum Coklat di saku baju si bapak.

Kami pun naik, si Bapak dan ibutadi duduk persis didepan tempat duduk ku. Sepanjang jalan, takpernah putus rokok di sulutnya. Disela-sela rengekan anaknya yang mungkin lapar, si bapak tampak asik sendiri mengepulkan asap dari mulutnya. Dalam hati aku hanya bisa bilang, “ pak,pak, ngaku susah, ngak mampu belisusu buat anak, tapibeli rokok kok mampu ya”. Inilah realita yang banyak terjadi pada masyarakat kita.Kesadaran akan penting nyamakanan bergizi masih sangat rendah. Tak heran bila diantara Negara-negara di Asia, Indonesia menempati urutan terakhir dalam konsumsi susu. Di bidang konsumsi rokok Indonesia justru menempati urutan ketiga sebagai Negara yang paling banyak menghisap rokok.

Susu Untuk Segala Usia

Sejak tumbuh dalam janin ibunya, seorang manusia sudah membutuhakan nutrisi untuk menopang kehidupan nya.Ketika lahir manusia akan langsung mencari air susu ibunya. Air susu merupakan bahan makanan utama bagi makhluk yang baru lahir, baik bagi hewan maupun manusia. Air susu pertama yang disebut kolostrum merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh. Kolostrum berisi nutrisi yang memberi kekebalanterhadap penyakit. Peran Air Susu Ibu tidak dapat digantikan oleh jenis susu apapun.

Namun kebutuhan akan bahan makanan yang sehat dan bergizi membuat manusia juga mengkonsumsi susu dari ternak. Konsumsi susu dari hewan ternak telah di mulai sejak ribuan tahun lalu. Sapi adalah salah satu ternak yang dominan di gunakan sebagai penghasil susu. Sapi dianggap sebagai hewan yang paling efisien dalam merubah pakan menjadi susu. Di beberapa Negara ada juga yang mengkonsumsi susu kambing dan kerbau.

Sebagai bahan makanan/minuman air susu sapi mempunyai nilai gizi yang tinggi, karena mengandung unsur-unsur kimia yang dibutuhkan oleh tubuh seperti Lemak, Protein, Calsium, Phosphor, Vitamin A, Vitamin B dan Riboflavin yang tinggi.

Di Eropa dan Amerika konsumsi susu sudah menjadi bagian dari menu sehari-hari. Minum susu sudah menjadi bagian dari budaya mereka. Tak heran bila tulang-tulang mereka tampak besar-besar dan tinggi.Idealnya susu di konsumsi sepanjang hidup manusia. Bayi yang baru lahir mengkonsusmsi Air susu Ibu, dalam perkembangan selanjutnya dapat mengkonsumsi susu sapi baik segar maupun olahan nya. Untukremaja, dewasa, dan orang tua, susu juga baik untuk menjaga kesehatan, sumber nutrisi, dan mencegah osteoporosis.

Jenis-jenis Susu

Jenis-jenis susuyang banyak beredar di pasaran adalah susu bubuk, kental manis, UHT (ultra hight temperature), dan susu segar (susu pasteurisasi).Susu sebenarnya jauh lebihbaik jika dikonsumsi dalam kondisi segar. Di Negara-negara yang memiliki budaya minum susu, susu biasanya dikonsumsi dalam kondisi segar. Di Indonesia konsumsi susu yang utama adalah susu bubuk, dan susu kental manis. Konsumsi susu segar masih sangat rendah.

Secara alami,susu segar lebih mudah untuk dicerna oleh tubuh. Susu bubuk dan kental manis mengalami banyak perlakuan sehingga dapat merusak nutrisi dalam susu. Untuk itu susu bubuk selalu ditambahkan nutrisi lain, yang belum tentu dapat diserap dengan baik oleh tubuh. Susu bubuk diperkenalkan olehBelanda waktu jaman penjajahan dikarenakan membludaknya produksi susu di Belanda. Susu bubuk akhirnya menjadi pilihan utama konsumsi susu di Indonesia.

Konsumsi susu di Indonesia

Selama ini rendahnya konsumsisusu di Indonesia di tangarai karena alasan ekonomi. Harga susu masih dianggap mahal. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar. Di beberapa Negara dengan kondisi pendapatan perkapitanya sama dengan Indonesia, konsumsi susu mereka masih jauh lebih tinggi dari kita. Filipina konsumsi susunya mnecapai 30 liter per kapit per tahun, Vietnam 12 Liter perkapita pertahun. Di Indonesia konsumsi susu kurang dari 10 liter per kapita per tahun atau hanya 2 sendok makan saja per hari.

Harga susu boleh jadi dianggap mahal, lalu bagaimana dengan harga rokok. Harga sebungkus Rokok murahan saja sudah mencapai Rp,7000 per bungkus. Rokok sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang. Kebutuhannyabisa mengalahkan kebutuhan yang lain.Jika saja budget untuk membeli rokok yang nota bene adalah produk yang merugikan kesehatan ini bisa dialihkan untuk membeli susu, tentu akan lebih sehat warga miskin kita.

Harga susu formula memang mahal harganya. Namun harga susu segar jauh lebih murah.Harga susu segardipasaran berkisar antara 6000 – 8000 rupiah per liter nya. Harga I liter susu sebenarnya tidak berbeda jauh dengan harga sebungkus rokok. Jadi masalah sebenarnya bukan pada ketidakmampuan membeli namun kesadaran masyarakat yang masih sangat kurang.

Faktorlain yang turut menjadipenghambat adalahlaktosa Intolerance. Pada sebagian orang Indonesia, kadar laktosa dalam susu meyebabkan diare. Diareterjadi karena tidak adanya enzyme lactose dalam tubuh. Secara alami enzyme ini diproduksi oleh tubuh sejak masih bayi. Fungsinya adalah untuk mencerna susu.

Namun konsumsi susu yang tidak lagi dilakukan dalam jangka waktu lama, membuat enzyme ini berkurang dalam tubuh. Hilang atau berkurangnya enzym lactose dalam tubuh banyak terjadi pada orang-orang yang tidak terbiasa minum susu segar. Kondisi ini bisa diatasi dengan mengkonsumsi susu olahan. Produk olahan susu seperti yoghurt, yakult, es krim dan keju juga mengandung gizi yang baik bagi kesehatan.

Susu adalah salah satu bahan makanan yang sangat di butuhkan oleh tubuh kita. Meningkatnya kesadaran untuk mengkonsumsi susu diharapkan dapat melahirkan generasi-generasi yang sehat dan cerdas. Hari susu nasional yang mulai di peringati tahun 2009lalu, diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk memulai suatu kebiasaan yang baik bagi kesehatan. Peringatan ini awalnya dicetuskan oleh FAO ((Food and Agriculture) pada tahun 2001, sebagai upaya himbauan kepada Negara di seluruh dunia untuk mengkonsumsi susu. Hari susu sedunia atau World Milk Day, saat ini semakin banyak di peringati oleh Negara-negara seluruh dunia. Semoha konsumsi susu di Indonesia dapat terus meningkat dari tahun ke tahun.

Selamat Hari Susu Sedunia …..!!

Sumber :

www.BPS.Co.id

www.Kompas.com

www.vivanews.com

www.tribunjabar.co.id

Buckle, et al, Ilmu Pangan,Penerbit Universitas Indonesia press

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun