Mohon tunggu...
Wisnu Mustafa
Wisnu Mustafa Mohon Tunggu... wiraswasta -

pencari cinta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nikmatnya Bacang Pehcun

23 Juni 2012   02:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:38 2861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari raya pehcun merupakan salah satu acara keagamaan yang penting buat masyarakat keturunan China.Hari ke 5 bulan ke 5 kalender Cina dipercaya berhubungan dengan Kekuatan Gaib yang mempunyai titik Energi Tertinggi. Matahari, bulan dan bumi berada pada titik keseimbangan, terutama pada tengah hari. Tahun ini hari raya pehcun jatuh pada hari sabtu tanggal 23 Juni 2012.

Mereka percaya pada hari Pehcun air mempunyai daya energy yang sangat baik untuk kesehatan. Tak heran jika perayaan pehcun sering digunakan orang untuk terapi penyembuhan berbagai macam penyakit. Para tabib juga percaya bahwa saat itu adalah hari yang paling tepat untukmencari tumbuh-tumbuhan obat.

[caption id="attachment_184081" align="aligncenter" width="300" caption="Bacang"][/caption]

Pada saat-saat sepertiitu konon arwah para leluhur turun ke bumi menyambangi keluarga mereka yang ada di dunia. Salah satu hidangan yang sangat khas pada setiap perayaan hari raya pehcun adalah bacang dan kwecang. Kedua jenis makanan ini hanya muncul pada saat-saat seperti ini. Bacang adalah sejenis makanan yang terbuat dari nasi atau ketan yang berisi daging cincang. Sedangkan kwecang terbuat dari ketan dan air abu. Kwecang` biasaya dimakan dengan cara dicocol dengan gula.

Meskipun selalu digunakan dalam upacara pehcun, namun tidak banyak orang yang mampu membuatbacang. Kesulitan utamanya adalah pada saat membungkus aron (nasi yang setengah matang), memasukan daging kemudian membentuknya sedemikian rupa sehingga mirip prisma segitiga

. Bacang kemudian diikat dengan tali plastk. Jika tidak biasa membungkusnya,, bacang akan lembek, dan isinya berhamburan keluar. Belum lagi proses mencari daun bambu untuk membungkusnya. Semua kerepotan ini membuat sebagia besar orang yang merayakan pehcun lebih suka membeli yang sudah jadi.

Berikut adalah tahapan dalam membuat bacang :

Tahap pertama adalah menyiapkan daun bambu. Inilah salah satu hal yang sulit buat anda yang tinggal di kota besar. Bambu sudah menjadi barang langka di beberapa daerah.

Daun bambu yang digunakanpun bukan sembarangan daun. Harus diplih daun bambu yang lebar dan muda. Daun yang berukuran kecil akan suit digunakan pada saat membungkus. Daun yang tua akan mudah sobek.

Setelah daun bambu terkumpul, kemudian direbus. Proses perebusan dilakukan untuk menghilangkan lugut atau bulu-bulu halus pada daun bambu. Proses perebusanmemakan waktu sekitar 30 menit. Setelah itu daun di dinginkan dengan cara direndam dalam air. Perendaman dilakukan dua atau tiga hari. Baru kemudian daun dibersihkan helai demi helai dengan cara di lap menggunakan kain. Gunting bagian ujung-ujung dari daun bambu. Setelah daun bambu siap,baru kita buat adonannya.

Bahan-bahan :

Daging cincang ( daging sapi atau ayam,) meskipun resep aslinya menggunakan daging babi, tapi saat ini lebih banyak orang menggunakan daging ayamatau sapi.

Kecap Manis

Bawang Putih

Merica

Garam

Bawang goreng

Beras atau Ketan

Cara Membuatnya :

Bahan isi :

Tumis bawang putih sampai harum,masukan daging cincang, tambahkan kecap manis, merica dan garam secukupnya, aduk rata, masak sampai matang dan harum.

Aron Beras/ketan

Beras/ketandimasak sampai menjadi aron (seperti bahan untuk membuat lontong)

Siapkan dua helai daun bambu ditangan kiri, tambahkan aron secukupnya. Pipihkan aron, kemudian isi dengan daging cincang, taburi dengan bawang goring, Tutup daun bambu sedemikian rupa sampai membantuk prisma. Ikat dengan tali raffia, lalu gantungkan. Begitu seterusnya sampai bahan habis. Rebus bacang dalam air mendidih selama kurang lebih tiga jam. Aroma daun bambu yang harum berpadu dengan daging cincang bumbu kecap menjadikan bacang makanan yang sangat lezat. Jauh lebih nkmat dibandingkan lontong.

[caption id="attachment_184082" align="aligncenter" width="300" caption="bacang siap santap"]

1340417399998118162
1340417399998118162
[/caption]

Semakin tahun kesulitan memperoleh daun bambu semakin terasa di kampungku yang perlahan tapi pasti berubah menjadi kota. Tak ada lagi suara-suara aneh dari gesekan batang-batang bambu yang tertiup angin. Padahal dulu, rumpun bambu selalu ada dihampir pelosok kampung. Suatu saat nanti bacang mungkin tak dibungkus lagi dengan daun bambu. Lontong mungkin tak dibungkus dengan daun pisang. Selagi masih ada daun bambu, yuk mari menikmati nikmatnya Bacang Pehcun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun