Dalam upaya mendukung peningkatan produktivitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan, inovasi teknologi terus dihadirkan. Salah satunya adalah pengembangan mesin pemotong bermotor modern yang menawarkan kecepatan, ketepatan, dan kepraktisan bagi produsen keripik tradisional. Mesin ini diharapkan mampu menjawab tantangan efisiensi produksi yang kerap dihadapi oleh UMKM.Bapak Sulis, seorang pengusaha keripik di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menjadi salah satu pelaku UMKM yang merasakan langsung manfaat dari inovasi ini. Selama lebih dari 20 tahun, Bapak Sulis memproduksi keripik singkong secara tradisional. Meski produknya digemari konsumen lokal, ia kerap menghadapi kendala dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat.
“Sebelumnya, kami menggunakan alat potong manual. Selain lambat, hasil potongannya tidak seragam, sehingga ada bagian keripik yang terlalu tebal dan kurang matang saat digoreng,” ujar Bapak Sulis.
Namun, sejak mencoba mesin pemotong bermotor modern, diharapkan produktivitas usahanya dapat meningkat signifikan. Dengan teknologi ini, bahan baku dapat dipotong dengan ketebalan seragam dalam waktu singkat. Mesin ini juga dilengkapi dengan beberapa tipe pisau potong dan fitur keselamatan, sehingga aman dan mudah digunakan oleh pekerja.
“Semoga, kami bisa memproduksi keripik lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Selain itu, kualitas produk juga lebih terjaga, karena potongannya lebih rapi dan seragam,” tambahnya.
Mesin pemotong ini dirancang dengan memperhatikan kebutuhan pelaku UMKM. Harganya terjangkau, hemat energi, dan mudah dirawat. Tidak hanya itu, penggunaan mesin ini juga membuka peluang bagi UMKM untuk memperluas pasar, karena mampu memenuhi permintaan dalam jumlah besar tanpa mengorbankan kualitas produk.
Inovasi ini sekaligus menjadi solusi cerdas dalam mendukung keberlanjutan bisnis UMKM tradisional di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif. Dengan mengadopsi teknologi, para pelaku usaha seperti Bapak Sulis dapat terus berkembang tanpa meninggalkan identitas tradisional yang menjadi ciri khas produk mereka.
“Harapan kami, lebih banyak pelaku UMKM yang mendapatkan akses inovasi teknologi seperti ini, sehingga mereka bisa semakin maju,” tutup Bapak Sulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H