Mohon tunggu...
Wisnu Dwi Prakoso
Wisnu Dwi Prakoso Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

semangat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Pendidikan Pada Anak

2 Oktober 2013   14:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:06 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dewasa ini banyak orang tua yang lebih menginginkan anaknya mendapatkan nilai yang besar dari pada meningkatkan tingkat kekreativitasan anak. Banyak orang tua yang sudah menyuruh anak nya ikut bimbingan belajar sejak usia 5 tahun. Padahal pada kisaran usia tersebut adalah masanya anak-anak untuk bermain menikmati masa kecilnya. banyak orang tua yang terlalu bernafsu sehingga malah merusak pola belajar mereka. Sebagai seorang calon guru dan mahasiswa sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan surya (STKIP Surya) saya coba memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam memikirkan pendidikan anaknya..

1. JANGAN AJAR KAN ANAK MENGHITUNG SEBELUM BERUSIA 7 TAHUN

Banyak orang tua yang bangga kalau anaknya sudah dapat membaca pada saat berumur di bawah 7 tahun. Tapi tahu kah anda, bahwa hal tersebut justru akan membuat otak anak menjadi tidak berkembang dan malah justru mematikan kreativitas anak. Anak pada usi di bawah tujuh tahun seharusnya lebih di arahkan pada permainan-permainan yang dapat melatih kreativitas anak dari pada harus memaksakan otaknya memikirkan sesuatu yang abstrak

2. JANGAN PAKSA ANAK UNTUK MENGIKUTI KEHENDAK ANDA

Banyak orang tua yang menginginkan anak nya menjadi seorang dokter, pengusaha, atau seorang pemain sepak bola. Orang tua tidak pernah memikirkan apa yang sebenarnya bakat yang dimiliki oleh sang anak. Biarkan anak mengembangkan bakatnya, karena apabila bakat tersebut terus di asah maka akan membuat anak menjadi seseorang yang hebat.

Nah seandainya semua orang tua dapat memahami hal tersebut maka akan berdampak positif bagi si anak pada masa dewasa karena anak akan menjadi orang yang lebih dewasa. Akan tetapi bagi anak yang dari masa kecilnya sudah di cecari dengan berbagai macam pelajaran maka pada saat dewasa anak tsb tdk akan menjadi anak yang kreatif dan akan lebih bersikap ke kanak-kanakan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun