Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan dan keterampilan, sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran dan pelatihan. Dari penjelaskan diatas kita dapat mengetahui betapa pentingnya pendidikan untuk membentuk suatu karakter generasi penerus bangsa. Di indonesia generasi muda yang berpendidikan sangat diperlukan guna untuk meneruskan memimpin bangsa dan negara indonesia agar terus maju. Akan tetapi Untuk mendapatkan pendidikan yang baik maka haruslah melalui sebuah proses pendidikan yang baik juga. Maka munculah sebuah pertanyaan “Apa kabar pendidikan Indonesia?” “pendidikan di Indonesia sudah sangat baik”, namun ada juga jawaban yang beranggapan “pendidikan di Indonesia saat ini bobrok dan menuju ambang kehancuran”. Dari jawaban pro dan kontra tersebut kita dapat melihat fakta yang terjadi sebenarnya sah-sah saja jika mereka mengemukakan jawabannya, namun tidak ada salahnya jika kita mengetahui data yang sebenarnya sebelum kita mengemukakan jawaban.
PENDIDIKAN INDONESIA SUDAH BAIK
Dari data tahun 2014 Indonesia memiliki 148.061 institusi pendidikan sekolah dasar, 36.210 institusi pendidikan menengah, dan 25.580 institusi pendidikan sekolah menegah kejuruan. Hasil tersebut menunjukan kalau Jumlah institut pendidikan ini terus meningkat sejak zaman kemerdekaan. Tak jauh berbeda dengan jumlah institut yang terus meningkat jumlah anak yang memperoleh akses pendidika dasar dan menengah terus meningkat, pada tahun 2014 ada sebanyak 26.119.000 anak Indonesia yang dapat menikmati akses pendidikan dasar, dan ada sebanyak 11.636.000 anak Indonesia yang dapat menikmati akses pendidikan sekolah menengah dan menengah kejuruan. Dengan demikian jumlah buta aksara di Indonesia terus berkurang. Menurut data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan yang dikeluarkan dalam laporan akuntabilitas kinerja PAUD dan Dikmas Kemendikbud tahun 2015, angka buta aksara nasional hanya tersisa 3,76% atau sekita 6.007.486 orang pada akhir tahun 2014.
PENDIDIKAN INDONESIA DALAM KONDISI MEMPRIHATINKAN
Namun di balik kesuksesan tersebut masih ada kekurangan yang terjadi di pendidikan Indonesia saat ini. Dari sektor tenaga pendidik (Guru) Indonesia masih belum memiliki guru dengan kualitas baik. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian guru pada uji kompetensi guru, dimana nilai rata-rata uji kompetensi guru pada tahun 2012 adalah 4,7 dari standar nilai yang diharapkan adalah 7. “Dari data diatas bagaimana jika pendidikan di Indonesia di bandingkan dengan pendidikan Negara lain?” hasil pemetaan akses dan mutu pendidikan pada tahun 2014 Indonesia berada pada peringkat 40 dari 40 negara berdasarkan pemetaan The Learning Curve-Pearson. Pada pemetaan TIMSS di bidang literasi sains, Indonesia berada pada peringkat 40 dari 42 negara. Indonesia tertinggal jauh dari negeri tetangga Singapur yang berada di posisi ke dua. Bahkan posisi Indonesia masih di bawah Malaysia dan Thailand. Sama halnya pada hasil pemetaan PISSA Indonesia stagnan berada pada posisi 64 dari 65 negara pada tahun 2012. Bahkan dalam segi minat membaca anak-anak Indonesia pun masih dangat rendah, penelitian menurut UNESCO minat baca orang Indonesia hanya 0.001 atau hanya 1 orang dari 1000 orang Indonesia yang memiliki minat membaca. Hal ini diperparah dengan maraknya terjadi kekerasan fisik di lingkungan sekolah, bahkan kekerasan fisik yang dilakukan oleh pelajar juga terjadi di luar sekolah, seperti kejadian yang belum lama-lama ini di mana siswa SD nekat membunuh gurunya sendiri di rumahnya hanya karena sang guru sering memarahinya di kelas dan belum lagi kekerasan seksual yang juga marak terjadi di lingkungan pendidikan Indonesia, bahkan kekerasan seksual tersebut terjadi di dalam lingkungan sekolah.
Jadi jawaban mana yang kalian pilih! “pendidikan Indonesia sudah sangat baik” atau “pendidikan Indonesia dalam kondisi sangat memprihatinkan ?? silahkan pembaca sendiri yang menyimpulkan. (WY)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H