Mohon tunggu...
wisnu atmaja
wisnu atmaja Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi memancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Singkong Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 di Desa Kemasantani, Gondang, Mojokerto

18 Juli 2024   14:19 Diperbarui: 18 Juli 2024   14:57 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Inovasi dalam pembuatan es krim, mochi dan puding dari tepung /pati singkong di Desa Kemastani Selaku Kepala Desa Kemastani, Ibu Dr. Siti Ma'rifah dan Ibu Fita, kami menyampaikan apresiasi dan pendapat mengenai tepung/pati singkong yang dihasilkan inisiatif KKN Mahasiswa 17 Agustus 1945 Surabaya.

Desa Kemasantani mempunyai potensi yang besar dalam bidang pertanian khususnya singkong. Tanaman singkong sudah menjadi andalan desa kami sejak lama, namun pengolahannya masih terbatas pada produk tradisional seperti samiler. Program ini memberikan harapan baru bagi kami untuk mengembangkan produk singkong serba guna yang lebih inovatif dan bernilai jual tinggi.

Ibu Hj Ma'rifah, M.Pd selaku kepala desa, saya sangat bangga atas semangat dan inisiatif mahasiswa KKN Universitas Surabaya pada tanggal 17 Agustus 1945 untuk mengembangkan potensi lokal desa kami. Pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada ibu-ibu PKK sangat bermanfaat dan memberikan informasi baru bagaimana singkong dapat diolah menjadi produk yang lebih serbaguna seperti es krim, mochi dan puding. Dengan adanya program ini, saya yakin perekonomian desa bisa berkembang lebih baik. Inovasi produk singkong ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi dari hasil panen singkong, namun juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam PKK. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi desa-desa lain untuk memperkuat potensi lokalnya.

Menurut mitra pelatihan Ibu Fita, sebagai mitra kerja/pelatihan, saya melihat potensi besar dalam inovasi produk singkong ini. Melalui pelatihan dan pendampingan, saya berupaya untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan pengolahan singkong menjadi produk yang lebih menarik dan bernilai jual tinggi. Antusiasme peserta pelatihan sangat luar biasa. Mereka tidak hanya semangat belajar, tapi juga berkomitmen menerapkan ilmu yang didapat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Kemasantani mempunyai keinginan yang tinggi terhadap kemajuan dan pembangunan. Saya berharap dengan bantuan yang terus menerus, ibu-ibu PKK dan masyarakat desa mampu menghasilkan olahan singkong yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar. Saya juga berharap produk-produk tersebut dapat menjadi ikon bagi Desa Kemastani yang tidak hanya dikenal oleh rekan-rekannya tetapi juga dengan berbagai inovasi produk singkong lainnya.

Berkat kerjasama yang baik dari mahasiswa KKN, pemerintah desa dan mitra pendidikan, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Kami yakin dengan sinergi dan kerja sama yang kuat, Desa Kemastani dapat menjadi contoh sukses dalam mengoptimalkan potensi lokal dan menciptakan produk-produk inovatif dan berkelanjutan.Kami berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat kemandirian ekonomi dan menjadikan desa Kemasta sebagai desa yang inovatif dan mandiri. Dengan dukungan dan partisipasi aktif seluruh warga desa, kita dapat mewujudkan impian kita bersama akan kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Dokumentasi  KKN R15 Sub Kelompok 12 Universitas 17 Agustus 1945 (Dokpri)
Dokumentasi  KKN R15 Sub Kelompok 12 Universitas 17 Agustus 1945 (Dokpri)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun