selat melaka/sumber fhoto/hr.medan bisnis
Sebelumnya
Azis dan Meilan, masih tampak diam, seolah oleh mereka telah banyak menumpahkan kata kata. Kebisuan menyelimuti mereka. Hanya sesekali mereka saling pandang, lalu keduanyapun tersenyum. Meilan yang ingin berbicara dengan Azis, tidak tahu harus dari mana memulainya. Angin yang berhembus memaikan anak rambutnya, hingga luruh jatuh dikeningnya. Dan sesekali pula Azis membelai anak rambut Meilan yang jatuh dikeningnya itu. Membuat perasaan Meilan melambung tinggi.
Kemudian :
“ Zis, apa benar kau telah mengganggu pacar orang yang mengkeroyokmu itu?”, Tanya Meilan memulai percakapan, setelah mereka lama membisu.
“ Aku bingung Mei, aku tidak pernah mengganggu siapapun?”. Jawab Azis, dibawah jembatan terlihat sebuah perahu nelayan sedang melintas.
“ Kalau kau tidak mengganggunya kenapa kau dikeroyok mereka?”. Meilan menatap tajam kearah Azis, seolah olah Meilan meminta jawaban yang pasti dan jujur dari Azis.
“ Kau kenal dengan Marlinakan?”.
“ Anak satu sepuluh itu?”, Tanya Meilan.
“ Ya,”.
“ Kenapa dengan dia?”.