Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Senandung Cinta dari Selat Melaka "36" (TMN 100 H)

19 April 2016   15:08 Diperbarui: 19 April 2016   15:10 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber fhoto/Hr Medan Bisnis"][/caption]Sebelumnya:

“ Mau saja kau memperhatikan Meilan, agar ia tak diganggu oleh teman temannya disekolah, itu sudah merupakan balasan yang cukup besar bagi kami. Jadi kakak minta agar kau jangan merasa kecil dihadapan kami, karena kami telah banyak membantumu?”. Kesempatan Azis untuk bicara tentang balas budi itu tidak ada lagi, karena Meme dan Meilan telah memimnta Azis agar tidak membahas hal itu lagi. Mobil yang distir oleh Meme berhenti didepan rumah makan, Ketiganya turun dari mobil dan masuk kedalam rumah makan itu.

Pagi itu Susana didalam local satu satu terasa hening, para siswa tampak dengan tekun mendengarkan pelajaran matematika yang diajarkan oleh ibuk Gloria. Ibuk Gloria ini adalah warga Turunan Tiongkok yang mengajar disekolah itu. Dikota Bagan Siapi Api banyak didapati para warga turunan Tiongkok yang menjadi Pegawai Negeri, terutama dibidang Pendidikan dan Kesehatan. Mereka ini banyak yang menjadi guru dan dokter.

Ibuk Gloria ini selain perawakannya besar tinggi, menurut para siswa dia juga memiliki ilmu bela diri karate. Dia sangat garang dalam mengajar. Tapi diluar sekolah hatinya sangat baik. Dia suka menasehati para muridnya, dan mau membantu jika ada muridnya yang memerlukan bantuannya. Itulah sebabnya para siswa segan dan takut kepadanya.

Ketika ia sedang tekunnya memberikan pelajaran kepada siswanya, seorang guru lain memasuki local itu, setelah terlebih dahulu ia mengetuk pintu local. Buk Gloria, sejenak menghentikan bicaranya, dan menoleh kepada guru yang masuk.

“ Ada apa Buk Sinta?”. Tanyanya kepada guru yang baru masuk itu, yang bernama Sinta.

“ Kepala sekolah memanggil ibuk?”.

“ Ada apa rupanya?”.

“ Ada yang penting mau dibicarakan dengan Ibuk?”.

“ Baiklah, saya akan datang”. Kata Buk Gloria. Guru yang bernama Sinta itupun keluar dari dalam local.

“ Anak anak, saya ada keperluan dengan Kepala sekolah, kalian lanjutkan terus belajar. Zis, kau kemari”. Panggil Buk Gloria, Azis bangkit dari duduknya, dia berjalan kemeja Buk Gloria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun