Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Secangkir Kopi Selaksa Pesan

11 Mei 2015   15:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1431331027611149648

[caption id="attachment_416640" align="aligncenter" width="480" caption="Secangkir Kopi Selaksa Pesan/Fhoto Wisu AJ"][/caption]

Minuman kopi sejak berabad abad tahun yang lalu, sudah menjadi minuman tradisional bagi bangsa Indonsia. Dizaman penjajahan Belanda, kopi sudah menjadi lambang persahabatan. Setiap tamu yang datang berkunjung, kurang pas rasanya jika tuan rumah yang di kunjungi tidak menyuguhkan minuman kopi kepada tamunya yang datang.

Kendatipun bahwa kopi mengandung zat kafein, apa bila di komsumsi secara berlebihan (oper dosis) dapat mengganggu bagikesehatan tubuh manusia. Banyak fakar dalam bidang kesehatan yang telah melakukan penelitian terhadap zat kafein ysng terdapat pada minuman kopi, menyatakan jika minuman kopi di komsumsi secara teratur, malah dapat mendatangkan kesehatan terhadap tubuh manusia. Kopi dapat memperlancar aliran darah, kopi dapat membunuh bakteri bakteri yang dapat mendatangkan penyakit kanker, tumor dan sejenisnya. Bahkan menurut fakar kesehata,kopi juga dapat memperlancar daya kerja otak. Dan kopi juga dapat mencegah penyakit pikun yang di derita oleh manusia. Itulah beberapa keistimewaan yang terkandung di dalam minuman kopi.

Ada nya hasil penelitian yang di lakukan oleh para fakar kesehatan dunia, acara minum kopipun menjadi tren di negeri ini, bahkan di dunia. Acara minum kopi bersama tidak saja di lakoni oleh masyarakat Indonesia, tapi juga di lakoni oleh masyarakat di belahan dunia .

Kopi selain merupakan lambang persahabatan, ternyata di dalam “ Secangsarkir Kopi Terdapat Selaksa Pesan “karena kurang lengkap rasanya sebuah pertemuan, maupun pembicaraan yang di gelar tampa di barengi dengan sunguhan secangkir kopi.

Orang orang di pedesaan mengenal minuman kopi dengan istilah kopi tubruk (kopi tanpa saring) suguhan kopi tumbruk yang kental di warung warung kopi, mereka jadikan sebagai media pembicaraan. Di warung warung kopi orang pedesaan dengan menyeruput secangkir kopi, membahas segala hal. Mulai dari pertanian, hasil tani, nelayan, hasil laut, pembangunan desa, prekonomian sampai kepada masalah politik dalam dan luar negeri.

Seiring dengan waktu berjalan, kebiasaan untuk minum kopi tidak saja di lakoni oleh masyarakat pedesaan dan masyarakat pantai. Tapi melainkan minum kopi juga telah merambah kepada masyarakat perkotaan. Minuman kopi tidak saja di temui di warung warung kopi dipinggir jalan, tapi kopi sudah menjadi minuman di kalangan elit. Café, restoran besar, dan restaurant yang ada di hotel hotel mewah berbintang juga menyediakan minuman kopi dengan segala jenisnya.

Dizaman moderent minuman kopi menjadi naik daun. Harga secangkir kopipun mulai melambung tinggi. Kalau biasanya harga secangkir kopi di warung warung kopi pedesaan dan pinggir pantai, serta di pinggiran jalan hanya berharga Rp 5000/cangkir. Akan tetapi ketika minuman kopi merambah café, restaurant dan hotel berbintang di kota kota besar, harga kopi menjadi ratusan ribu rupiah/cangkirnya.

Minum kopipun menjadi menu utama yang di buru oleh kaum elit, mulai dari pengusaha, pebisnis, pejabat dan artis artis terkenal, juga menjadikan kopi sebagai menu utama dalam setiap pertemuan yang mereka gelar.

Ketika Abdurrahman Wahid (Gusdur) menjadi Presiden Indonesia. Minuman kopipun masuk istana. Gusdur hampir setiap pagi melakukan acara yang di beri nama dengan “ Kopi Moning” (minum kopi pagi hari ) secara bersama sama dengan para menteri dan setingkat menteri serta para staf yang bertugas di istana.

Diacara kopi moning di bahas masalah bangsa dan negara. Kebiasaan minum kopi di Istana ini terus berlanjut, kepada pemerintahan MegawatiSoekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowidodo (Jokowi).

Dari istanalah, istilah kopi moning ini turun kebawah, dan mulai di lakoni oleh para pejabat Menteri dan setingkat Menteri sampai kepada Kepala Daerah, Gubernur, Bupati dan Walikota,turut melakukan kopi moning di masing masing kementerian dan di daerah nya masing masing, bagi Kepala Daerah.

Kopi Tak Lupa Daratan :

Lantas timbul pertanyaan, apakah kopi lupa daratan, karena sudah masuk istana dan menjadi minuman kaum jetset dan pejabat? Jika idientik dengan manusia, disinilah kerendahan hati minuman kopi. Walaupun dia sudah menjadi minuman terpandang, dan naik daunternyata minuman kopi tidak besar hati.

Kopi tetap menyapa dan bersahabat dengan kaum marjinal, petani, buruh, nelayan, gelandangan, pedagang asongan, sampai kepada pegawai rendahan, begal dan pencopetpun tetap di sapa oleh kopi dengan harga yang bersahabat. Terutama di pedesaan dan di daerah pinggiran pantai, minum kopi masih tetap menjadi primadona. Masyarakat pedesaan dan masyarakat tepian pantai, tidak pula terpengaruh dengan segala jenis minuman dengan label kebarat baratan. Malah masyarakat perkotaan yang terbiasa minum minuman ala Erofa telah beralih kepada kopi,minuman tradisional masyarakat pedesaan dan masyarakat tepian pantai.

Kopi Dalam Bahasa Cinta :

Apa yang di katakan oleh pribahasa “ lain Lubuk Lain Ikannya, Lain Padang Lain Belalangnya, Lain Daerah lain Pula Adat Istiadat dan Budayanya “ ada benarnya.

Di kota Bagan Siapi Api Kabupaten Rokan Hilir provinsi Riau, masalah minum kopi mungkin jauh berbeda dengan daerah lain yang ada di Indonesia. Di kota yang penduduknya mayoritas masyarakat keturunan Tiongkok ini, tradisi minum kopi sudah di lakoni oleh masyarakatnya sejak dari zaman nenek moyang mereka.

Dan uniknya di kota yang terkenal dengan sebutan “Kota Seribu Kubah” ini tradisi minum kopi bukan saja di lakoni oleh kaum lelaki tua, tapi melainkan kaum wanitanya juga merupakan peminum kopi. Bahkan anak anak dan anak remaja di kota ini juga sangat gemar untuk minum kopi. Maka tidak perlu heran jika di kota yang memiliki Budaya Ritual bakar Tongkang satu satunya di Indonesia, pedagang warung kopi hampir 90% adalah warga turunan Tiongkok. Sulit mencari warung kopi yang di kelola oleh Penduduk Asli Indonesia di kota ini.

Jika kita bertandang ke kota Bagan Siapi Api, kota Cina Touwn nya Profinsi Riau, kita akan menemukan warung warung kopi, yang menggelar meja dan kursinya di badan jalan hanya untuk menjualminuman kopi. Pengunjung yang datanguntuk minum kopipun berpariasi. Mulai dari kaum tua sampai kepada anak anak remaja dengan pasangannya duduk santai menikmati secangkir kopi, termasuk anak anak dibawah umur penggemar minuman kopi juga datang kewarung warung kopi ini.

Istilah ngopi, bagi anak anak remaja dan pasangannya di kota ini, tidak mempunyai hari hari tertentu. Misalnya jika di kota besar ada hari hari tertentu di mana para remaja dan pasangannya duduk duduk santai di kafe atau ditempat tempat umum lainnya, seperti malam Minmggu dan malam Kamis. Tapi di kota ini hamier setiap sore dan malam, warung warung kopi di jadikan mereka sebagai tempat pacaran.

Belum lengkap rasa cinta seseorang kepada pasangannya, jika pasangan ini belum menikmati secangkir kopi di warung warung kopi yang ada di kota Bagan Siapi Api. Ini lah semacam pameo yang di lakoni oleh pasangan remaja di kota Bagan Siapi Api. Oleh karena itu, maka orang mengatakan kalau kopi bukan saja sebagai lambang persahabatan, dan cinta kasih buat pasangannya, tapi lebih dari itu. Karena di dalam secangkir kopi terdapat selaksa pesan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun