Sumber Fhoto/Dekumen Pribadi
Sebutan Kapiten, adalah merupakan kepangkatan yang diberikan oleh Belanda, atau lebih dikenal dengan sebutana Overste der Chineesen, kemudian berobah menjadi Cappiten der Chineesen, dan Cappiteyn van de Chineesen, atau lebih tepat dengan sebutan Kapiten atau Kapitan.
      Kapiten adalah pangkat yang diberikan oleh Belanda setingkat Letnan, atau Mayor pada tingkat yang lebih tinggi. Kepangkatan ini walau terlihat sebagai jenjang pangkat di kemeliteran, akan tetapi pangkat letnan atau mayor bagi Kapiten yang berasal dari mayarakat Cina, adalah pangkat yang tidak memiliki hirarki dengan kepangkatan meliter pada umumnya. Tapi melainkan pangkat yang diberikan kepada masyarakat Cina sipil sebagai penghargaan oleh Belanda.
      Walaupun bukan pangkat kemeliteran, Kapiten diberi tugas untuk memimpin masyarakat Cina yang ada didaerah dimana Kapiten Itu berada. Kapiten bertanggung jawab terhadap masyarakat Cina yang dipimpinnya. Dan seorang kapiten bisa memperoleh kenaikan pangkat sesuai dengan reputasi dalam tugasnya.
Yang menarinya tugas pokok seorang Kapiten iyalah menjaga prikasatausaan dalam wijk Tionghua dan mengurus kecitraan kecitraan diantara bangsanya. Seorang Kapiten berkonsentrasi mengurus keamanan dan masalah masalah dalam komunitasnya sndiri. Rumusan tugas yang diberikan kepadanya cukup longgar, sehingga seorang kapiten juga bisa melakukan tugas kepolisian, misalnya menangkap tersangka kejahatan tertentu. Memborong proyek proyek infrastruktur, memungut pajak dan pemasukan dari usaha lain. Karena mereka diangkat tidak memiliki gaji tetap.
Seseorang yang diangkat menjadi Kapiten pada dasarnya sudah memiliki kekayaan sendiri sejak awal untuk memperkuat kedudukannya. Kapiten yang diangkat dari golongan masyarakat Cina diikut sertakan dalam College van Schepenen, semacam majelis dalam pemerintahan kota, hal tersebut dimaksudkan agar ikut mewakili untuk memberikan aspirasi dari golongan masyarakat yang dipimpinnya.
      Di Indonesia Belanda, banyak mengangkat masyarakat Cina menjadi Kapiten, baik ditingkat propinsi maupun di tingkat kota dan kabupaten. Termasuk di Kabupaten Rokan Hilinr Propinsi Riau, Belanda mengangkat masyarakat Cina bernama Chen Lee menjadi Kapiten diwilayah ini.
Rumah Kapiten Chen Lee yang terletak dibelakang Lion Hotel Jalan Aman Kota Bagan Siapi Api Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, banyak menyimpan sejarah. Sama Seperti Rumah Kapiten Tjhong Api yang berada di Jalan Jend Ahmad Yani kota Medan Sumatera Utara.
      Rumah Kapiten Tjhong Api yang kini dijadikan sebagai salah satu Destinasi Wisata kota Medan, menyimpan catatan sejarah tentang Perang Kemerdekaan Republik Indonesia. Tjhong Api juga dikenal sebagai warga etnis Cina yang banyak memberikan bantuan terhadap perjuangan bangsa Indonesia khususnya ditanah Deli dalam merebut Kemerdekaan RI dari Penjajahan Belanda dan Jepang.
      Hal yang sama juga tidak jauh berbeda dengan peran aktip kapiten Chen Lee, dalam memberikan bantuan kepada para pejuang kemerdekaan bangsa di kota Bagan Siapi Api. Dengan peran serta Chen Lee dalam memberikan bantuan terhadap perjuangan bangsa Indonesia khususnya dikota Bagan Siapi Api dalam merebut Kemerdekaan, Pihak Pemerintah Kabupaten Rokal Hilir (Rohil) mempunyai keinginan untuk melakukan pemugaran terhadap rumah tempat tinggal kapiten Chen Lee, yang kemudian akan dijadikan sebagai salah satu Destinasi Wisata sejarah dikota Bagan Siapi Api.
      Akan tetapi menurut Buapati Rohil H. Suyatno AMP, yang telah meninjau langsung Rumah peninggalan Kapiten Chen Lee, mengatakan, pihaknya tidak dapat untuk melakukan pemugaran rumah yang menyimpan sejarah itu, sebelum pihak keluarga Kapitan Chen Lee menyerahkan rumah itu kepada pihak Pemkab Rohil.