Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menulis di Media Sosial Siapapun Bisa, tapi Menulis di Surat Kabar Tidak Semua Orang Bisa

6 Februari 2016   15:21 Diperbarui: 7 Februari 2016   23:37 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi/Harian Kompas"][/caption]Siapa pun orangnya pasti akan bangga ketika bisa membaca tulisannya dapat dimuat di surat kabar. Mengingat, menulis di surat kabar tak semudah menerbitkan tulisan di akun media sosial di mana tak butuh adanya penyeleksian. Apalagi mengirim tulisan di surat kabar yang memiliki reputasi yang baik, popularitas yang tinggi, dan cakupan distribusi yang luas.

Pada umumnya siapa pun bisa untuk menulis di akun media sosial, apalagi menulis di blog, akan tetapi tidak semua orang dapat menulis di surat kabar, apalagi surat kabar terkenal dan berpengaruh. Meskipun banyak ruang tulisan yang disediakan bagi penulis disurat kabar, namun tidak lah semudah menulis di media sosial.

Di surat kabar setiap penulis, harus siap bersaing dengan penulis lainnya dari berbagai latar belakang dan strata pendidikan yang berbeda. Surat kabar menerima sumbangsih tulisan dari para pembacanya. Dan tidak membeda-bedakan penulisnya, mau bergelar Profesor, otodidak, penulis terkenal pengangguran, sampai kepada penulis pemula diberikan kesempatan untuk mengirimkan tulisannya.

Dimuat atau tidak dimuatnya tulisan yang dikirimkan itu tergantung dari penyeleksian redakturnya. Penyeleksian yang cukup ketat dilakukan oleh redaktur surat kabar, untuk memilih tulisan tulisan yang berkualitas dan berbobot dari para penulisnya. Dan penulis yang mengirimkan tulisannya ke surat kabar, juga harus bersaing ketat. Karena penulisnya tidak datang dari satu kota, provinsi, tapi melainkan datang dari seluruh Indonesia.

Dan tulisan yang berkualitas dan berbobotlah yang layak untuk diterbitkan oleh surat kabar. Tentu berbeda dengan menulis di media sosial, siapa saja bisa menayangkan tulisannya, tanpa penyeleksian yang ketat. Setiap tulisan yang dikirim kemedia sosial layak tayang, asalkan jangan tulisan yang bersifat Suku Agama dan Ras (Etnis) (SARA). Inilah salah satu kemudahan menulis di media sosial.

Ruang besar yang disediakan oleh surat kabar kepada para penulisnya, adalah dengan tujuan untuk menumbuhkan minat dan semangat kepada masyarakat untuk menulis. Karena tulisan yang diterbitkan itu bukan hanya sekedar untuk mencerahkan bagi pembacanya, tapi melain juga dapat menjadi bahan pembelajaran bagi semua orang.

Lantas apa keuntungannya jika tulisan itu terbit di surat kabar? Ada dua keuntungan yang didapat menulis di surat kabar. Pertama, jelas adanya rasa bangga jika tulisan nya dimuat di surat kabar. Kedua, setiap tulisan yang terbit di surat kabar penulisnya di beri honor. Walaupun honornya kecil, tapi si penulis bisa merasa bangga karena tulisannya dihargai.

Lalu bagaimana teknik menulis di surat kabar agar tulisan yang dikirimkan itu dapat dimuat/diterbitkan oleh surat kabar? Dalam hal ini banyak petunjuk dan teori yang telah dipaparkan oleh para ahli  dan fakar melalui buku buku yang ditulisnya. Dari sana calon penulis dapat belajar dan mempelajarinya.

Namun bagi penulis sendiri, tidak memiliki metode khusus untuk menulis di surat kabar. Ada beberapa hal yang penulis terapkan dalam diri, bagaimana penulis agar bisa menjadi penulis di surat kabar? Dan tulisan yang dikirimkan dapat untuk diterbitkan?

Pertama adalah kemauan dan kesungguhan untuk menulis, kemudian tidak lekas putus asa untuk mengirimkan tulisan ke surat kabar, walaupun surat kabar tidak mebuat/menerbitkan tulisan yang dikirimkan.

Langkah berikutnya mempelajari tulisan tulisan yang dimuat di surat kabar, yang ditulis oleh penulisnya, tak penting apakah dia penulis senior atau tidak, agar kita mampu untuk menghasilkan tulisan sebagaimana kreteria tulisan yang diinginkan oleh surat kabar tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun