Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Antara Sinabung dan Kelud di Mata Presiden

18 Februari 2014   06:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lima hari setelah gunung merapi Kelut Meletus Kamis 13 Februari 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung melakukan peninjauan kelokasi para pengungsi, yakni Senin 17 Februari 2014. Kedatangan Presiden beserta Ibu Negara dengan beberapa Meneteri dengan menggunakan Kereta Api.

Ada perbedaan kunjungan Presiden SBY kelokasi pengungsian Gunung Kelud, dengan kunjungan Presiden SBY ke Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Presiden SBY berkunjung kelokasi pengusian Gunung Sinabung setelah hampir lima bulan Gunung Sinabung erupsi, barulah Presiden SBY dengan sejumlah Menteri melakukan kunjungan kelokasi pengungsian Gunung Sinabung, sementara untuk erupsi Gunung Kelud dua hari Kelut memuntahkan lahar panasnya, Presiden langsung menggelar rapat terbatas di Istana negera dan kemudian menjadwalkan kunjungan Presiden kelokasi pengungsian akibat meletusnya gunung Kelud.

Kunjungan Presiden SBY kelokasi pengungsian Gunung Kelud jelas mengundang reaksi dari masyarakat yang menjadi korban meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara, Para pengungsi akibat meletusnya Gunung Sinabung merasa di anak tirikan oleh pemerintah pusat. Beda dengan warga pengungsi akibat meletusnya Gunung Kelud di mana pemerintah pusat langsung tanggap, dan hanya dalam tempo lima hari Kepala Negara langsung mengunjungi para pengungsi.

Reaksi yang di sampaikan oleh warga pengungsi Gunung Sinabung cukup keras. Mereka meminta agar Presiden SBY yang telah datang berkunjung ke lokaki pengungsian yang telah memberikan janji janji agar di tepati. Karena kata mereka, mereka juga adalah bangsa Indonesia yang perlu untuk di perhatikan oleh pemerintahnya.

Dari tenggang waktu kunjungan Presiden ke lokasi pengungsian gunung Sinabung dengan kunjungan Presiden kelokasi pengungsian gunung Kelud jaraknya cukup jauh, bagaikan siang dengan malam. Gunung Sinabung yang mengeluarkan lahar panas yang meluluh lantakkan beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Karo Sumatera utara sekitar bulan September 2013, baru mendapat kunjungan Presiden SBY Februari 2014. Sedangkan Gunung Kelud meletus lima hari kemudian Presiden langsung mengunjungi lokasi pengungsian.

Tenggang waktu kunjungan yang di lakukan oleh Presiden kelokasi bencana meletusnya gunung Sinabung dan Gunung Kelud, membuktikan bahwa sebenarnya Sumatera Utara tidak masuk dalam perhitungan oleh pemerintah pusat, baik dalam tatanan pemerintahan apa lagi dalam tatanan peta politik. Makanya setiap vigur calon Presiden pada setiap Pemilihan Umum, mereka hanya cukup menguasai Jakarta dan Pulau Jawa.

Bagi calon Presiden yang dapat menguasai pemilih di Jakarta dan Pulau Jawa, di pastikan akan keluar menjadi pemenang, karena jumlah pemilih lebih besar di Jakarta dan Pulau jawa ketimbang di luar Pulau jawa. Mungkin oleh karena ini pulalah setiap bencana yang berada di pulau Jawa langsung mendapat resfon dan kunjungan dari pemerintah pusat. Berbeda jika bencana itu berada di luar pulau Jawa, pemerintah pusat lamban untuk memberikan resfon nya, apa lagi untuk mengunjungi para korban bencana.

Bagi Presiden SBY, mungkin ada ke istimewaan gunung Kelud bila di banding dengan gunung Sinabung. Buktinya dua hari Kelud memuntahkan lahar panas, Presiden langsung mengadakan rapat terbatas yang di hadiri oleh beberapa menetri, dan kemudian di jadwalkan Presiden mengunjungi para pengungsi gunung Kelud.

Apa ke istimewaan gunung Kelud bila di banding dengan gunung Sinabung?, tentu tidak ada yang yang pernah tahu terkecuali oleh Presiden Sendiri. Jika di katakan jarak tempuh yang dekat dengan Jakarta. Tidak juga !, karena di jaman yang serba modern dan tekhnelogi yang canggih ini, nyaris tidak ada jarak lagi di dunia ini. Jakarta – Medan hanya dua jam dengan pesawat terbang, Medan dengan Kabanjahe Karo hanya 3 jam. Jika yang melintas Presiden maka jarak tempuhnya akan lebih pendek lagi. Setidaknya hanya dua jam perjalanan.

Sementara jarak Jakarta ke lokasi pengungsian Gunung Kelud dengan menggunakan kereta Api juga mempunyai waktu yang sama apa bila Presiden Ke lokasi pengungsian gunung Sinabung, juga memakan waktu hampir lima jam. Lantas kenapa Presiden mengunjungi pengungsi gunung Sinabung lima bulan setelah gunung itu meledak, sedangkan ke gunung Kelud Presiden mengunjungi para pengungsi hanya lima hari setelah Kelud Meledak.

[caption id="attachment_323198" align="aligncenter" width="620" caption="Presiden dan rombongan diatas KA Wisata Toraja Dalam Kunjungan kelokasi Pengungsian gunung Kelud (Fhoto Tempo.co)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun