Hasil dari kesinergian tugas yang dibangun oleh Buas selaku Kepala BNN, cukup siknipikan. BNN dengan intansi terkait, TNI Angkatan Laut dan Bea Cukai telah menggalkan penyeludupan narkoba berskala besar dari dua buah kapal, yang memasuki wilayah perairan Indonesia di Kepulauan Riau.
Penggagalan penyeludupan Narkoba dari luar negeri melalui jalur laut diperairan Kepulauan Riau itu, jumlahnya cukup pantastis. Kapal pertama membawa 1,3 ton narkoba jenis Sabu, dan penangkapan kedua, kapal yang ditangkap membawa 1,6 ton narkoba jenis sabu.
Dari penggagalan penyeludupan narkoba ini, membuktikan komitmen Buas dalam menyelamatkan bangsa ini dari ancaman predator (pembunuh) melalui narkoba memang tidak diragukan lagi. Buas tidak tergiur dengan janji janji dan iming iming yang disampaikan oleh para Bandar narkoba.
Dihadapan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Buas mengungkapkan kalau pihaknya pernah ditawari oleh Bandar narkoba uang Rp 4 Milyar, pemberian uang itu menurut Buas untuk menjalin kerja sama antara pihak BNN dengan para Bandar narkoba. Namun Buaspun sedikit tidak bergeming.
Memburu Koruptor Sampai Narkoba :
Dilantiknya Irjen Pol Heru Waskito sebagai Kepala BNN, hendaknya bukanlah hanya sekedar sebagai pengganti mengisi kekosongan jabatan ditubuh BNN, tapi melainkan adalah untuk lebih meningkatkan integritas BNN yang telah bagus ditangan Buas kepada yang lebih bagus lagi.
Walaupun Irjen Pol Heru Waskito merupakan orang baru ditubuh BNN. Akan tetapi dalam bidang tugas yang digelutinya sebagai Deputi Penindakan di KPK, tentu tidak jauh beda dengan tugas barunya sebagai Kepala BNN.
Tugasnya sebagai pemburu Koruptor untuk menyelamatkan uang Negara, yang dikorupsi oleh para koruptor, tentu tidak jauh beda dengan tugasnya sebagai Kepala BNN yang penuh dengan godaan dan tantangan.
Sebagai Deputi bidang penindakan di KPK, Heru pasti berhadapan dengan tantangan dan godaan. Berhadapan dengan koruptor tentu juga harus berhadapan dengan tantangan dan ancaman yang dilakukan oleh para koruptor, disamping adanya godaan, karena berhadapan dengan koruptor tidak pula terlepas dengan nominal jumlah uang yang dikorupsi oleh para koruptor.
Tragedi Novel Baswedan, Â Pemeriksa KPK yang mengalami luka serius akibat disiram dengan menggunakan cuka yang mengakibatkan kerusakan pada bola matanya, yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal, adalah merupakan bukti dari adanya tantangan dan ancaman yang menghadang didepan.
Tentu tak jauh beda dengan tugas tugas yang ada di BNN, tantangan dan ancaman pasti ada. Apa lagi tugas tugas di BNN berkaitan erat dengan sepak terjang para mafia sindikat peredaran narkoba. Dibalik tantangan dan ancaman itu, tentu banyak pula godaannya. Berhadapan dengan Bandar Bandar narkoba, juga tidak terlepas dari uang yang dihasilkan dari peredaran narkoba itu.