Pesta adat dalam pernikahan Muhammad Bobby Afif Nasution dengan Kahiyang Ayu Boru Siregar, yang dilaksanakan di Medan Sumatera Utara, dari tanggal 24 sampai dengan 26 Nopember 2017 berjalan dengan sukses dan meriah.  Dimana sebelumnya acara pernikahan Bobi dan Kahiyang Ayu Putri  semata wayang Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah diselenggarakan di Solo, juga dengan menggelar adat budaya Jawa.
Dalam pesta pernikahan Bobby putra alm Ir. Â Erwin Nasution mantan Direktur Utama PTPN iV itu diselenggarakan dengan memamakai adat Mandailing. Karena ayah Bobby, Â Ir. Erwin bermarga Nasution, berasal dari Mandailing, sedang ibunya bermarga Siregar berasal dari Angkola. Baik Mandailing dan Angkola punya wilayah hidup yang berdekatan.
Pergelaran pesta adat Mandailing ini, Dimulai dari pemberian marga (Mangalehan Marga) kepada Kahiyang ayu, sampai kepada acara adat yang digelar semalam suntuk, dengan melakukan tari toto tor.
Dilengkapi dengan  orang yang mengayapi, (mendukung yang manortor). Dengan diiringi tabuhan gendang (Gordang) sembilan dan nyanyian Onang Onang.  Setelah sebelumnya didahuli dengan sesi sesi manortor dirangkaian acara sejak pagi harinya.
Proses menari tortor semalam suntuk yang dilakukan oleh masyarakat di Mandailing, diawali oleh tuan rumah (suhut), dilanjutkan oleh Kahanggi (kerabat) yang semarga dengan tuan rumah.
Setelah tuan rumah dan kerabat, lalu manortor dilanjutkan oleh anak boru, anak boru adalah pihak yang mengambil isteri dari keluarga marga Nasution. Dan kemudian disambut oleh pihak mora. Pihak mora adalah sipemberi isteri kepada pihak Nasution, dalam hal ini adalah pihak Siregar.
Dari tengah malam sampai kepada pagi hari, setelah urut urutan  mulai dari suhut, kahanggi, anak boru dan mora, manortor dilanjutkan dengan marathon tortor. Marathon tortor ini dilakukan oleh para muda-mudi, yakni Naposo Bulung (remaja putra) dan Nauli Bulung (remaja putri). Dalam tarian marathon tor tor ini diikuti oleh kedua mempelai. Dan didalam tarian marathon tortor ini dikisahkan tentang perjalanan hidup dari anak suhut yang akan menikah.
Kemudian dilanjutkan dengan pagi harinya yakni Namora Pule Manortor. Dimana kedua mempelai, melakukan Namora Pule Manrtor dihadapan kedua orang tua dari masing masing orang tua mempelai.
Kata manortor, berarti melakukan tor tor. Sedangkan tortor sendiri mempunyai pengertian dalam khasanah Batak, maupun  Mandailing adalah tari. Makna dari tarian ini mengandung religius. Pada awalnya tarian sacral ini dilakukan dalam suatu acara  untuk menyembah kepada yang maha kuasa.
Namun seiring waktu, makna dari tarian  ini berkembang menjadi suatu penghormatan kepada leluhur. Dan kini budaya manortor yang masih melekat di masyarakay Batak, dan Mandailing dimaknai sebagai penghormatan kepada yang lebih tua termasuk kepada para raja raja adat
Hanya saja dalam pesta adat dipernikahan Bobby-Kahiyang, acara adat mandailing itu, kemudian dibungkus dengan acara budaya dari dua etnis Mandailing dan Jawa. Dengan memasukkan acara parade kirab dengan menggunakan delman, sado dan andong yang didatangkan dari Solo dan Berastagi Karo. Iring iringan parade kirab ini dilengkapi dengan iring iringan dari para peserta kirab dengan menggunakan busana dari budaya Nusantara.