Sebelumnya :
Banyak teman teman sebaya Nafisah dinikahkan oleh orang tuanya, bahkan yang lebih muda usianya dari Nafisah yang baru berumur lima belas tahun sudah menikah dan punya anak. Dan yang malangnya kehidupan mereka sangat sulit dan susah.
Kemudian :
Menikahkan anak diusia remaja bagi masyarakat jawa adalah merupakan suatu kebanggaan, karena hal itu dapat mengangkat derajat dan martabat keluarga dimata orang lain. Disamping untuk meringankan beban kehidupan bagi keluarganya. Malah menikahkan anak diusia yang cukup dewasa adalah merupakan aib bagi keluarga. Orang orang akan memberikan cap atau tanda bahwa anak yang dinikahkan setelah usianya cukup dewasa sianak memiliki kekurangan maka jodohnya datang terlambat.
Sementara pada sisi lain menikahkan anak pada usia remaja, lebih banyak mudradnya dari pada mamfaatnya. Pernikahan dini rentan terhadap pertengkaran dalam keluarganya, yang ironisnya pertengkaran yang terjadi dapat menuju arah perceraian. Karena masing masing pasangan suami dan isteri berpikiran yang mudah mudah saja, tanpa memikirkan resiko dari perceraian itu.
Pernikahan dini juga rentan dengan perselingkuhan, rasa bosan, muak dengan pasangannya sering terjadi. Ketika rasa bosan ini datang mendera dalam kehidupan perkawinan masing masing pasangan, maka muncullah niat untuk menggantikan posisi isteri maupun suami. Jika tidak memilih jalan perpisahan, maka masing masing pasangan akan mencari pasangan perselingkuhannya. Disamping terhambatnya pendidikan bagi kedua belah pihak, pada hal pendidikan adalah hal yang paling penting dalam kehidupan manusia.
" Apakah arti dari gundik itu ayah ? ", laki laki itu terdiam, matanya memandang keluar rumah melalui daun jendela yang terbuka.
" Gundik itu adalah merupakan istri yang tidak sah, tidak diikat dengan hukum pernikahan yang sah, baik menurut agama, maupun negara ", ibunya menjelaskan setelah melihat suaminya terdiam cukup lama.
" Ayah tidak mampu untuk menolak keinginan mandor besar, jika ditolak hidup kita akan sengsara akibat hukuman yang akan diberikan oleh mandor besar kepada keluarga kita". Jawab ayahnya tanpa menoleh kearahnya.
" Apakah tuan mandor besar akan menikahiku, seperti teman temanku yang menikah pada usia remaja ?". tanya Nafisah, karena diusianya yang masih muda dia tidak tahu tentang seluk beluk kata gundik itu. Malam semakin merangkak diperkebunan itu.
" Begitulah kira kira maksudnya nak ", ibunya menatap lekat kewajahnya, suasana hening, Nafisah terdiam tetesan air mengambang dipelupuk matanya, lalu mengalir membasahi pipinya, dan jatuh keatas pangkuannya.