Kejadian ini merupakan pertama kali dunia menyaksikan bantuan antar petani, dan itu diutarakan oleh Soeharto ketika ia memberikan kata sambutan dalam perayaan ulang tahun ke-40 FAO di Roma pada 14 November 1985. Pada hal sebelumnya Indonesia adalah Negara pengimpor beras yang jumlahnya cukup besar yakni sekitar 2 juta ton/tahunnya.
Berhasilnya Soehato membawa Indonesia sebagai Negara swasembada pagan dengan melakukan pembinaan terhadap para petani dan pertaniannya. FAO pada tahun 1986 menmberikan penghargaan berupa medal yang disatu sisi bergambar  wajah Soehato dan disisi lain gambar seorang petani sedang menanam padi dengan tulisan From Rice Importer to Self Sufficiency.
Runtuhnya kekuasaan Orde Baru, maka runtuh pulalah keberhasilan swasembada pangan dalam jenis beras yang sempat mencatatkan Negara Indonesia sebagai salah satu Negara didunia penyumbang pangan terhadap Negara Negara miskin didunia khususnya dikawasan benua Aprika.
Kehadiran Presiden Indonesia berikutnya, mulai dari BJ Habibi, Gusdur, Megawati Soekarno Putri sampai kepada Susilo Bambang Yudhoyono, mereka tidak lagi mampu untuk mendongkrak penghasilan para petani, bahkan penghasilan para petani semakin menurun, hal ini disebabkan minimnya pembinaan kepada para petani oleh pemerintah. Dan tidak terkendalinya harga gabah dan pupuk, sehingga menyulitkan para petani untuk meningkatkan hasil panennya.
Hanya Mimpi :
Lantas bagai mana swasembada pangan diera pemerintahan  kepemimpinan Presiden Jokowi Dodo (Jokowi)?. Presiden Jokowi dalam menyampaikan kuliah umumnya di LIPI beberapa waktu yang lalu mengatakan, dalam tiga tahun pemerintahannya Indonesia sudah swasembada pangan, bahkan Indonesia tidak akan lagi mengimpor pangan, gula dan lain sebagainya, bahkan kata Jokowi ditahun ke empat kepemimpinannya menargetkan Indonesia akan menjadi Negara pengekspor pangan.
Menurut Jokowi dalam kuliah umumnya itu juga mengatakan, untuk mengejar swasembada pangan tidak harus dilakukan dengan menambah lahan. Akan tetapi swasembada pangan dapat dikejar dengan mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) disektor pertanian. Swasembada pangan dengan menggunakan varietas varietas yang menghasilkan benih padi yang unggul. Dalam satu hektar lahan pertanian harus menghasilkan delapan sampai dua belas ton padi. Ungkap Jokowi.
Apa yang dikatakan oleh Presiden Jokowi, nampaknya hanya sebuah mimpi. Tiga tahun sudah kepemimpinan Jokowi, namun tanda tanda bahwa Indonesia akan menjadi Negara swasembada pangan belum terlihat. Indonesia masih tetap sebagai Negara pengimpor beras. Gula, bawang dan daging sapi . Malah Jokowi menitik beratkan pembangunan Indonesia kearah  sector Kemaritiman, bukan kepada sector pertanian.
Menyikapi hal tersebut, agar swasembada pangan tidak hanya sekedar sebagai mimpi bagi negeri ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian perlu melakukan kebijakan terkait alokasi anggaran. Dan harus mendapat dukungan kuat secara tehnis, Â dari berbagai pihak khususnya pemerintah daerah. Karena persoalan pangan sepanjang tahun dan pemerintahan menjadi permasalahan yang belum terpecahkan, baik dari sisi supply dan harga. Semoga!.
Tepian Sungai Silau, 29 September 2016
Salam Kompasiana.