Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Setahun Dirokan Hilir Sulitnya Air Bersih Hujanpun Jadi Harapan

19 April 2015   23:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_411247" align="aligncenter" width="480" caption="Air Isi Ulang Bermerek Aqua/Fhoto Pribadi"][/caption]

Air adalah merupakan hal yang paling fital dalam kehidupan manusia, terlebih terhadap air bersih. Tanpa air kehidupan manusia akan terasa kering. Layaknya seperti tanaman yang kekurangan air, kering dan kerontang. Begitu juga dengan manusia, jika manusia kekurangan air ia akan lebih cepat meninggal dunia, dibandingkan dengan kekurangan makan. Karena di dalam tubuh manusia itu sendiri sebahagian besar terdiri dari air.

Tubuh manusia orang dewasa, sekitar 55,60% berat badan nya terdiri dari air, sedangkan berat badan manusia anak anak sekitar 65% terdiri dari air. Untuk anak anak bayi terdapat 80% dari berat badannya terdiri dari air.

Kebutuhan manusia terhadap air sangatlah kompleks, mulai dari untuk Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK) sempai kepada untuk keperluan minum dan memasak makanan. Dan sebagainya. Menurut penelitian yang di lakukan oleh WHO, bahwa di negara negara maju,  setiap orang memerlukan air antara 60 sampai dengan 120 liter/harinya. Sedangkan di negara negara berkembang termasuk Indonesia setiap orang memerlukan 30 sampai dengan 60 liter/harinya.

Didalam data yang dilansir oleh Badan Kesehatan Dunia itu, juga menjelaskan, bahwa air bersih yang dapat untuk di minum, adalah air bersih yang sehat, mengandung zat zat tertentu didalam  jumlah yang di tentukan pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di dalam air akan menyebabkan terjadinya gangguan fsikoligis pada tubuh manusia. Bahan bahan atau zat kimia yang terdapat di dalam air idealnya adalah  seperti di bawah ini.

---------------------------------------------------------------

Jenis Bahan                         :  Kadar yang di benarkan

---------------------------------------------------------------

1.Fhlour  (F)                   :               1,15 mg/liter

2.Chlor (C)                      :               250 mg/liter

3.Arsen (AS)                  :               0,05 mg/liter

4.Tembaga (CU)           :               1,0 mg/liter

5.Besi (FE)                       :               0,3 mg/liter

6.Zat organic                  :               10 mg/liter

7.PH (keasaman)         :               6,5 – 9,0 mg/liter

8.CO2                                :               0 mg/liter.

---------------------------------------------------------------

[caption id="attachment_411248" align="aligncenter" width="576" caption="Air Sungai Rokan, berlumpur dan terasa asin dan sedikit rasa asam/Fhoto Pribadi"]

14294617211813738035
14294617211813738035
[/caption]

Sulitnya Air Bersih Di Kota Bagan Siapi API :

Tidak semua daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki sumber air bersih. Ada di beberapa wilayah di Indonesia dimana masyarakatnya kesulitan untuk mendapatkan distribusi air bersih. Salah satunya adalah masyarakat yang tinggal di kota Bagan Siapi Api Kabupaten Rokan Hilir.

Kota Bagan Siapi Api adalah tempat pusat Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) luasnya lebih kurang 888,159 ha, dan di huni oleh sekitar 125.000 jiwa. Penduduk asli kota ini adalah warga tionghua yang datang merantau dari Provinsi Fujian Cina sekitar tahun 1860. Makanya jika banyak orang yang mengatakan kota Bagan Siapi Api adalah “ Cina Taown nya” Provinsi Riau, sama dengan Petak Sembilan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, atau kawasan Kesawan Medan di Provinsi Sumatera Utara.

Di kota Bagan Siapi Api ini masyarakatnya sangat sulit untuk mendapatkan sumber air bersih. Walaupun Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) nya mencapai Rp 3 triliyun, namun Pemerintah Daerahnya belum terpikir untuk membangun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) seperti daerah daerah lain yang ada di negara Indonesia. Entah apa alasannya makanya Pemerintah Daerah Kabupaten Rohil tidak membangun PDAM di kota Bagan Siapi Api ini.

Sudah Lima Belas Tahun sejak tanggal 4 April 1999 4 Apri 2015 kota Bagan Siapi Api yang awalnya adalah Kecamatan Bagan Siapi Api yang beribukota kepada Kabupaten Bengkalis, memekarkan diri menjadi Kabupaten Rokan Hilir. Kendatipun telah menjadi Kabupaten, dan bahkan menjadi tempat pusat pemerintahan Kabupaten Rohil, akan tetapi masyarakatnya sangat sulit untuk mendapatkan air bersih, terutama untuk keperluan minum dan memasak panganan

Walaupun di dalam Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pada BAB XIV Kesejahteraan Sosial Pasal 33  ayat 2) menyebutkan, cabang cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh negara. Ayat 3),  Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh Negara dan di pergunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat. Akan tetapi masyarakat kota Bagan Siapi Api belum sepenuhnya menikmati kekayaan alam tersebut.

Berbeda dengan daerah lain, yang memiliki sumber air bersih yang melimpah ruah. Masyarakatnya tidak saja menggunakan air bersih itu untuk keperluan minum, memasak masakan, tapi mereka gunakan juga untuk keperluan MCK. Bahkan untuk menyiram bunga di taman, sampai mencuci kenderaan, masyarakatnya menggunakan air bersih.

Yang tragisnya lagi, kadang kala masyarakat yang berada di daerah memiliki sumber air bersih yang melimpah,  sepertinya tidak mensyukuri nikmat yang di berikan oleh Tuhan kepada mereka. Kepada hal hal yang tidak penting,  mereka menggunakan air bersih tampa batasan. Air bersih yang di olah melalui PDAM, yang mengalir kerumah rumah mereka. Tidak pernah mereka pelihara dengan baik. Terkadang bak tempat pengisian air yang mengalir dari PDAM itu mereka biarkan terus mengalir, sementara bak tempat penampungan sudah penuh, airnya sudah melimpah keluar namun krannya tidak mereka tutup. Pipa yang bocorpun terkadang mereka biarkan berbulan bulan, sehingga airnya mengalir tidak bermamfaat.

Tentu saja hal ini tidak berbanding lurus dengan yang dialami oleh masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Masyarakat yang di daerahnya tidak memiliki sumber air bersih tentu merasa cemburu dan iri dengan kenyataan yang di terimanya, bila di banding dengan masyarakat yang mempunyai sumber air bersih yang melimpah ruah.

Umumnya masyarakat yang berada di daerah sumber air bersih, sering mengabaikan kelestarian sumber airnya. Misalnya daerahnya di aliri sungai yang luas membentang, airnya jernih dan bersih, sungai inipun mereka kotori dengan membuang sampah sampai tinja dan lainnya kedalam sungai. Sehingga sungai yang merupakan sumber air bersih menjadi tercemar, dan dapat menimbulkan penyakit bagi yang mengkomsumsinya.

Ini membuktikan bahwa sesungguhnya manusia adalah mahkluk yang buas. Sesuai apa yang di katakana oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an. “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat)  manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar Ruum:41).

[caption id="attachment_411249" align="alignnone" width="960" caption="Setiap rumah masyarakat di kota Bagan Siapi Api memiliki drum (tong) untuk tempat menampung air hujan/Fhoto Pribadi"]

14294618671341257440
14294618671341257440
[/caption]

Hujanpun Jadi Harapan :

Sulitnya mendapatkan air bersih di kota Bagan Siapi Api, membuat masyarakat kota ini mempunyai harapan kepada turunnya hujan. Umumnya masyarakat kota Bagan Siapi Api memamfaatkan air hujan untuk di gunakan sebagai air minum dan mandi. Makanya jika berkunjung kekota Seribu Kubah sebutan lain bagi kota Bagan Siapi Api, jangan kaget dan heran jika di depan rumah warga terdapat drum (tong) sebagai wadah untuk menampung air hujan.

Bagai masyarakat yang mempunyai penghasilan menengah keatas, mereka mendapatkan air bersih dengan cara membeli. Untuk ukuran 500 liter, dengan harga sekitar 700.000,- sampai Rp 1.000.000. dan ada juga masyarakat yang kehidupannya mewah mendapatkan air bersih dari sumur bor, yang di buatnya di rumah. Biaya untuk pembuatan (membangun) sumur bor ini biayanya cukup mahal sampai antara Rp 30.000.000,- dan Rp 50.000.000.- dan air sumur bor ini juga bisa di alirkan jika ada masyarakat yang rumahnya berdekatan dengan pemilik sumur bor. Dengan membayar bulanan antara 1.500.000,- ke Rp 2.000.000/bulanan nya.

[caption id="attachment_411250" align="alignnone" width="960" caption="Karena tidak ada sumber air bersih, kanal yang tercemar dimamfaatkan warga untuk keperluan MCK/Fhoto Pribadi"]

14294620291611304000
14294620291611304000
[/caption]

Bagai masyarakat yang tidak mampu cukup berharap kepada turunnya hujan. Atau dengan membeli air isi ulang yang harganya satu gallon Rp 6000.- apakah air isi ulang ini Produk PT Aqua, kita kurang tahu. Tapi yang pastinya galon yang di pergunakan untuk tempat air isi ulang ini bermerek Aqua.

Di samping menggunakan air hujan dan air isi ulang, masyarakat yang tidak mampu juga menggunakan air sumur (perigi) yang di gali di dalam atau di luar rumah. Walaupun kota Bagan Siapi Api berada di pinggiran sungai Rokan yang bermuara ke Selat Malaka, akan tetapi airnya tidak dapat di gunakan untuk minum dan memasak makanan, karena rasa airnya selain agak masam dan ada juga rasa asin,  airnya juga berlumpur. Begitu juga dengan air sumur atau perigi yang di gali, selain airnya berbau comberan, airnya juga mengandung kadar minyak. Maka tumpuan harapan satu satunya adalah dengan mengharapkan air yang turun dari langit.

Walaupun di dalam Al-Qur.an di sebutkan bahwa air hujan mempunyai mamfaat bagi manusia.

“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat)” [QS. Al-Furqaan : 48-50]. “Dan Kami turunkan dari langit, air hujan yang diberkahi (mubaarak)…” [QS. Qaaf : 9].

Akan tetapi jika di pergunakan secara terus menerus, berbulan bulan dan bertahun tahun dari tempat penampungannya yang terbuat dari seng dan batu, tentu akan mempunyai dampak terhadap kesehatan. Air hujan yang di maksud di dalam Al-Qur’an adalah air hujan yang turun dari langit dan kemudian langsung di pergunakan, tidak tersimpan berbulan bulan bahkan bertahun di dalam tong atau bak. Air hujan inilah yang dapat membuat manusia jadi sehat bila mengkomsumsinya.

Sedangkan air hujan yang telah tersimpan di dalam tong berbulan dan bertahun, tentu akan tercampur dengan karat yang ada di dalam tong, atau lumut yang ada di dalam bak batu. Penulis sudah setahun tinggal di kota Bagan Siapi Api, dan selama itu pula penulis mengamati, hampir 80% masyarakat kota Bagan Siapi Api menggunakan gigi palsu, akibat seringnya mengkomsumsi air hujan yang tersimpan di tempat penampungan. Dan 40 % masyarakat kota Bagan Siapi Api mengidap penyakit rematik akibat menggunakan air hujan yang telah tersimpan bertahun di tempat penampungannya untuk keperluan mandi.

Belajar Dari Pengalaman :

Apa yang terjadi bagi masyarakat kota Bagan Siapi Api, hendaknya jadi pelajaran bagi kita semua. Betapa pentingnya melestarikan sumber air bersih dan lingkungannya. Bersyukurlah bagi masyarakat di mana daerahnya memiliki sumber air bersih yang melimpah. Syukurilah bahwa itu adalah merupakan rahmad dan nikmat yang di berikan oleh Tuhan kepada masyarakatnya.

Jangan sesekali mencemari lingkungan sumber air bersih seperti sungai, danau atau apapun itu yang dapat mendatangkan sumber air bersih dengan membuang sampah, kotoran dan tinja kedalamnya. terlebih lagi, merambah atau menebang hutan yang berada disekitar lokasi sumber air bersih. Karena hutan yang di katakan sebagai paru paru dunia adalah pilter atau penyerap air, yang dapat membuat air menjadi bersih dan higinis.

Pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan. Maka mari lah kita belajar dari apa yang di rasakan oleh masyarakat kota Bagan Siapi Api yang begitu sulitnya untuk mendapatkan sumber air bersih. Mulai saat ini penulis menghibau, mari sama sama kita lestarikan sumber air bersih yang ada di daerah kita masing masing. Agar kita tidak kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk kehidupan kita sehari hari. Semoga.

Bagan Siapi Api 19 April 2015

[caption id="attachment_411251" align="alignnone" width="960" caption="Air sumur di kota Bagan Siapi Api mengandung kadar minyak/Fhoto Pribadi"]

1429462386224053793
1429462386224053793
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun