Mohon tunggu...
Raden Muhammad Wisnu Permana
Raden Muhammad Wisnu Permana Mohon Tunggu... Lainnya - Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelajaran yang Bisa Diambil dari Tragedi Sate Maut Bantul

16 Mei 2021   08:36 Diperbarui: 16 Mei 2021   08:47 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021)(KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

Untuk memulai tulisan ini, saya ucapkan turut berbelasungkawa atas wafatnya Naba, anak dari Bapak Budiman, driver ojek online yang menjadi korban salah sasaran dari Mbak NA (25) yang sakit hati karena telah ditinggal menikah mantannya. Semoga Bapak Budiman dapat diberikan pengganti dari musibah ini oleh Tuhan. Mudah-mudahan proses hukum dapat berjalan lancar dan pelaku dapat dihukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

Melihat tragedi ini, saya seolah membaca kasus pembunuhan yang biasa saya baca di komik Detektif Conan. Kasus pembunuhan melalui pihak ketiga seperti ini sudah berkali-kali dipecahkan oleh Conan Edogawa alias Shinichi Kudo dalam berbagai kasus yang melibatkan dirinya. Saya tidak menyangka kasus seperti ini terjadi di Indonesia. Saya juga tidak menyangka Kepolisian Republik Indonesia dapat dengan cepat menangkap pelakunya. Coba pelaku korupsi bisa cepat ditangkap seperti ini juga Pak!

Saya pikir, kita harus mengambil hikmahnya dari tragedi ini, yakni agar kita tidak menerima begitu saja makanan dan minuman yang diberikan oleh orang yang tidak kita kenal. Menerimanya mungkin boleh saja untuk alasan sopan santun, tapi jangan dikonsumsi karena kita tidak tahu apa isinya bukan?

Sejak kecil, saya selalu diberi tahu oleh kedua orang tua saya agar tidak menerima begitu saja makanan maupun minuman yang diberikan oleh orang lain. Mereka khawatir, makanan dan minuman tersebut diisi oleh obat tidur yang akan membuat saya pingsan, lalu mereka akan menculik saya dan meminta tebusan. Lebih buruk lagi, bisa saja mereka memperkosa saya, meskipun saya laki-laki. Lebih buruk lagi, bisa saja mereka membedah tubuh saya dan menjual organ tubuh saya untuk dijual di pasar gelap. Bahkan, bisa saja saya dijual, lalu dijadikan budak di luar negeri, dan terpaksa menjadi korban human trafficking.

Memasuki dunia kuliah di tahun 2010, saya semakin tahu apa maksud dari kedua orang tua saya tersebut. Saat itu saya kerap kali ikut beberapa teman kuliah saya untuk clubbing di akhir pekan, meskipun tidak ikut minum-minum, dan hanya duduk-duduk saja di sana, mencoba memahami musik yang tidak saya pahami sama sekali. Di sana saya gak ikut minum bukan karena takut dosa sih, lebih karena tidak punya uang saja. Hahaha.

Untungnya, teman saya yang mengajak saya clubbing tersebut adalah pemuda yang cukup bijak. Dua hari kemudian, di kampus, dia bercerita kepada saya dan teman-teman saya, termasuk cewek-cewek juga, bahwa jangan pernah menerima makanan atau minuman dari orang yang dikenal sekalipun. Dan jangan pernah meninggalkan tumblr (botol minuman) di sembarang tempat.

Dia khawatir, makanan dan minuman tersebut, serta tumblr yang kita miliki, dimasuki oleh obat perangsang yang akan membuat orang yang mengkonsumsinya akan terangsang seketika dan tidak bisa menahan nafsu seksualnya. Lalu orang yang memasukan obat perangsang tersebut akan berusaha mengambil keuntungan dari peristiwa tersebut. Tidak saja dilecehkan secara seksual, bisa saja foto dan videonya kita akan diambil, lalu diperas agar tidak disebarluaskan. Kita bayar juga, tidak ada jaminan tidak akan disebarluaskan juga sih.

Bahkan, lebih parah dari obat perangsang, bisa saja makanan atau minuman tersebut berisi sianida seperti kasus kopi sianida yang melibatkan Jessica Kumala Wongso dan Wayan Mirna Salihin yang viral beberapa tahun silam. Lalu tahun ini, melibatkan Naba, anak dari Bapak Budiman dalam Peristiwa Sate Maut Bantul.

Selain itu, ada juga makanan dan minuman yang jangan kita terima karena katanya nanti kita dipelet oleh orang yang suka sama kita. Tapi untuk ini saya skeptis sih, karena saya sama sekali tidak percaya dengan hal-hal mistis seperti itu.

Beberapa tahun ini juga saya kerap kali menonton film-film spionase seperti James Bond, Jason Bourne, Taken, maupun anime seperti Hunter X Hunter yang menampilkan karakter antagonis yang kerap kali memasukan berusaha memasukan obat tidur ataupun racun pada makanan atau minuman yang diberikan pada tokoh utamanya. Pada anime Hunter X Hunter, Bapak Tonpa berusaha memberikan jus yang berisi obat pencahar perut pada Killua Zoldyck dengan harapan dia akan diare dan tidak bisa melanjutkan Ujian Hunter. Sayangnya, Killua Zoldyck ini sudah mengetahui hal tersebut dan sengaja meminum jus tersebut karena tubuhnya sudah kebal dengan racun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun